Teknik dan Alat Pengumpul Data
D. Teknik dan Alat Pengumpul Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah wali kelas, kepala sekolah, guru mata pelajaran, siswa dan guru BK, dan dokumen yang relevan dengan fokus penelitian. Sasaran utama dalam penelitian ini adalah peran wali kelas dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah serta dampaknya terhadap penanganan siswa bermasalah di kelas. Sehubungan dengan fokus penelitian tersebut di atas, maka pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan yang cermat dapat dianggap sebagai salah satu cara penelitian ilmiah, yang paling sesuai dengan bidang ilmu sosial tanpa harus memerlukan biaya yang banyak, sehingga penelitian dapat dilakukan. Menurut A. Muri Yusuf, (2011: 109) observasi merupakan pengamatan yang teliti dan sistematis tentang suatu objek, melalui observasi seseorang dapat mengetahui tingkah laku dari objek yang diamati. Senada dengan pendapat tersebut Lexy J. Moleong (1998: 130) menyatakan apa yang diamati harus diarahkan oleh fokus suatu studi, oleh karena itu dalam penelitian ini, yang menjadi fokus pengamatan peneliti adalah aktifitas yang berkaitan dengan peran wali kelas dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah serta dampaknya terhadap penanganan siswa bermasalah di kelas.
Sebelum melakukan pengamatan, peneliti meminta persetujuan informan untuk aktivitas informan selama di dalam kelas dan peneliti juga mengamati aktivitas informan sejak keluar kelas hingga masuk kembali ke dalam kelas. Adapun sasaran yang diamati dalam penelitian ini, adalah aktivitas informan dalam melaksanakan perannya dalam bimbingan dan konseling tanpa diikuti oleh target pribadi (Bogdan, 1993: 32). Selanjutnya agar dapat mengingat apa yang telah diamati membuat peneliti membuat catatan dan menggunakan kode tertentu atau simbol dari hasil pengamatan di lapangan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses interaksi antara pewawancara ( interviewer ) dengan yang diwawancarai, ( interviewee ) dimana pewawancara bertanya tentang sesuatu aspek yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya (A. Muri Yusuf, 2011: 115). Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara bertujuan untuk mendapatkan data mengenai aspek yang berhubungan dengan peran wali kelas dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling serta dampaknya terhadap penanganan siswa bermasalah di kelas binaannya. Dalam pelaksanaannya, wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, wali kelas dan guru BK dengan cara, (1) wawancara awal yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja yang berkaitan dengan peran wali kelas dalam penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, (2) wawancara mendalam yaitu, wawancara yang dilakukan secara Wawancara merupakan proses interaksi antara pewawancara ( interviewer ) dengan yang diwawancarai, ( interviewee ) dimana pewawancara bertanya tentang sesuatu aspek yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya (A. Muri Yusuf, 2011: 115). Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara bertujuan untuk mendapatkan data mengenai aspek yang berhubungan dengan peran wali kelas dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling serta dampaknya terhadap penanganan siswa bermasalah di kelas binaannya. Dalam pelaksanaannya, wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, wali kelas dan guru BK dengan cara, (1) wawancara awal yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja yang berkaitan dengan peran wali kelas dalam penyelenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, (2) wawancara mendalam yaitu, wawancara yang dilakukan secara
Pengunaan teknik wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada wali kelas, guru BK, guru mata pelajaran, kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan siswa. Adapun tujuan dari wawancara dimaksudkan untuk memperoleh keterangan yang lebih dalam dan luas tentang “Peran wali kelas dalam penyelenggaran bimbingan dan konseling di sekolah serta dampaknya terhadap penanganan siswa bermasalah di kelas.
Lebih jauh A. Muri Yusuf (2013: 383) menjelaskan, wawancara sebagai suatu teknik dalam pengumpulan data, akan lebih efektif apabila sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu disusun secara sistematis materi yang akan dinyatakan. Mengacu pada penjelasan tersebut maka, peneliti menyusun isi wawancara yang akan dinyatakan pada saat peneliti turun ke lapangan. Adapun secara garis besar isi dari materi pertanyaan wawancara tersebut dapat adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Materi Wawancara tentang Peran Wali Kelas dalam Penyelenggaraan Bimbingan dan konseling
No
Aspek
1 Membantu guru Bimbingan dan Konseling melaksanakan tugas-tugas di kelas menjadi tanggung jawabnya
2 Membantu guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, khususnya kelas yang menjadi tanggung jawabnya
3 Memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khusus di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti atau menjalani layanan kegiatan bimbingan dan konseling
4 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti Konferensi Kasus
5 Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru BK
3. Studi dokumentasi
Dokumen merupakan catatan atau karya peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari pengumpulan data yang terkait dengan fokus penelitian adalah sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif (A. Muri Yusuf, 2013: 393). Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat bukti dokumen dalam bentuk teks tertulis, gambar maupun photo yang berkenaan dengan peran wali kelas dalam penyelenggaraan bimbingan dan koseling di sekolah serta dampaknya terhadap penanganan siswa bermasalah.