Teknik Menjamin Keabsahan Data Penelitian

E. Teknik Menjamin Keabsahan Data Penelitian

Dalam penelitian kualitatif sejak awal rancangan penelitian tidak se- kaku ( rigid ) penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualititatif masalah yang telah ditetapkan berkemungkinan dapat berubah setelah turun kelapangan, karena situasi sosial yang memiliki karakteristik khusus, aktor, tempat dan kegiatan, serta memungkinkan pula penghayatan peneliti sebagai instrumen penelitian terhadap kejadian dan konteks yang berbeda. Oleh karena itu dalam hal ini Sugiyono (2010: 366) menjelaskan data yang didapat selama penelitian perlu diuji keabsahan data penelitian-nya. Adapun teknik menjamin keabsahan data penelitian meliputi empat kreteria yaitu 1) uji Kepercayaan 2) uji Keteralihan, 3) uji Defendibilitas 4) uji Konformitas yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Uji Kredibilitas ( Crededibility )

Agar penelitian yang dilakukan membawa hasil yang tepat dan benar, sesuai konteksnya dapat menggunakan berbagai cara antara lain:

a. Memperpanjang pengamatan di lapangan. Dalam hal ini kesahihan dan keabsahan data sangat diperlukan oleh komitmen, keikutsertan dan keterlibatan peneliti secara intens dan bermakna dalam penelitian yang dilakukannya. Selagi data yang terkumpul belum meyakinkan peneliti, maka peneliti perlu memperpanjang waktu di lapangan, melakukan peengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang ditemui maupun yang baru. dengan tujuan untuk mendapatkan keabsahan data tentang bagaimana peran wali kelas dalam penyelenggaraan bimbingan a. Memperpanjang pengamatan di lapangan. Dalam hal ini kesahihan dan keabsahan data sangat diperlukan oleh komitmen, keikutsertan dan keterlibatan peneliti secara intens dan bermakna dalam penelitian yang dilakukannya. Selagi data yang terkumpul belum meyakinkan peneliti, maka peneliti perlu memperpanjang waktu di lapangan, melakukan peengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang ditemui maupun yang baru. dengan tujuan untuk mendapatkan keabsahan data tentang bagaimana peran wali kelas dalam penyelenggaraan bimbingan

b. Meningkatkan ketekunan pengamatan, dalam hal ini berarti peneliti harus melakukan pengamatan lebih cermat dan berkesinambungan dengan tujuan untuk mendapatkan kepastian urutan peristiwa secara pasti dan sistematis, maka dalam hal ini peneliti melakukan pegamatan secara terus menerus dengan mengikuti aktivitas informan beraktifitas di sekolah.

c. Melakukan Trianggulasi ( Triangulation ). Triangulasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data untuk mendapatkan temuan dan interpretasi data yang lebih akurat dan kredibel melalui pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Mengacu pada pernyataan ini. Oleh karena itulah dalam hal ini peneliti mewawancarai wali kelas, kepala sekolah, guru BK, guru mata pelajaran dan siswa yang bertujuan untuk mengecek dan membandingkan data yang telah didapatkan dari wali kelas mengenai perannya dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah serta dampaknya terhadap penanganan siswa bermasalah.

d. Analisis kasus negatif. Kredebilitas data dapat dipercaya setelah peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Mengacu pada pernyataan tersebut peneliti dalam hal ini berusaha d. Analisis kasus negatif. Kredebilitas data dapat dipercaya setelah peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Mengacu pada pernyataan tersebut peneliti dalam hal ini berusaha

e. Menggunakan bahan referansi. Kredebilitas data dan informasi yang dikumpulkan dan ditulis lebih percaya apabila di lengkapi dengan bahan-bahan referansi pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan. Ini berarti peneliti mengumpulkan referensi-referensi yang tepat dan ditulis oleh ahli dalam bidang yang sesuai dengan fokus penelitian.mengacu pada pernyataan tersebut peneliti berusaha menyajikan foto-foto atau dokumen autentik guna untuk membandingkan data yang diperoleh dilapangan dengan penyajian temuan penelitian..

f. Mengadakan Member Chek ( Member chek ). Kredebilitas data yang telah dikumpulkan, dianalisis, dilakukan pengkategorian, dan ketetapan kesimpulan, dapat diuji kembali dengan menggunakan anggota lain kelompok, dari mana data dan informasi original dikumpulkan. Member chek dilakukan secara berkelanjutan. Hal dimaksudkan untuk memberikan kesempatan awal dalam menjajaki dan pemeriksaan keabsahan data yang dirumuskan. Cek teman sekolompok dalam penelitian ini dilakukan dengan guru BK dan guru mata pelajaran di SMAN 1 Pariangan.

2. Uji Tranferabilitas ( Transferability )

Kalau dalam penelitian kuantitatif selalu muncul istilah generalisasi, maka dalam penelitian kualitatif timbul pertanyaan: mungkinkah hasil penelitian kaualitatif diberlakukan pula di tempat lain. Walaupun mungkin, namun sangat perlu dan dibutuhkan ke hati-hatian. Oleh karena itulah dalam penulisan laporan ini pembaca diharapkan mendapatkan gambaran yang sejelas-jelasnya mengenai konteks dan situasi penelitian. Karena hasil penelitian kualitatif hanya mungkin dapat ditransfer ke daerah lain, jika di tempat tempat tertentu yang baru benar- benar memiliki karakteristik yang sama dengan tempat atau situasi sosial yang te lah diteliti, namun dalam hal ini “peneliti tidak menjamin” apakah nilai penelitian ini dapat ditransfer ke tempat lain. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti berusaha menguraikannya pada temuan umum penelitian yaitu: gambaran umum SMAN 1 Pariangan, gambaran umum guru SMAN 1 Pariangan, sarana penunjang proses pembelajaran, dan gambaran umum siswa SMAN Pariangan. Karena hasil penelitian ini hanya mungkin di transfer pada siuasi sosial yang sama mencakup actor, tempat, dan aktivitas serta konteks yang sama diantara kedua tempat.

3. Uji Dependibilitas ( Defendability )

Dalam penelitian kualitatif, ketepatan hasil penelitian ditentukan oleh bermacam-macam faktor, antara lain dependibilitas instrument sebagai pengumpul data. Maksudnya agar beberapa temuan penelitian sampai pada penarikan kesimpulannya dapat dipercaya, maka perlu

dilakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian, berupa bukti catatan tertulis maupun rekaman data yang telah dilakukan reduksi. Hasil kajiannya dikoreksi oleh pembimbing maupun peneliti sendiri. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah atau fokus penelitian, memasuki lapangan penelitian, menentukan sumber data, uji keabsahan data, dan sampai melakukan analisis data. Sanafiah Faisal (dalam Sugiyono 2010: 377) menjelaskan bahwa uji defendability perlu dilakukan bertujuan untuk menunjukkan “jejak aktivitas lapangan” peneliti selama melakukan penelitian.

4. Uji konformitas ( Conformity )

Data uji konformitas ini sebenarnya yang dilakukan adalah melihat keterkaitan hasil uji produk dengan hasil audit proses. Apabila hasil audit produk merupakan fungsi proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konformitas. Sehingga, kualitas dapat dipertanggung-jawabkan sesuai dengan fokus dan latar alamiah penelitian. Hal ini juga menyangkut kualitas dari hasil penelitian yang tergantung pada proses yang menghasilkan laporan penelitian yang benar. Oleh karenanya, peneliti harus menghilangkan subjektifitas atau pandangan mengenai informan. Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan tidak tercampur dengan pandangan peneliti.