BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan kewenangan dalam
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenKota, badan hukum
pendidikan, dan satuan pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Penyelenggaraan pendidikan adalah penyediaan sumberdaya pendidikan, yang meliputi prasarana, sarana, pendidik dan tenaga
kependidikan, dana, serta sumberdaya lainnya, yang disinergikan secara sistematis melalui suatu organisasi satuan pendidikan.
Pengelolaan pendidikan adalah pengaturan sistemik atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan.
2. Penyelenggaraan pendidikan adalah kegiatan pelaksanaan
komponenkomponen sistem pendidikan pada satuanprogram pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan agar proses
pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
3. Badan hukum pendidikan masyarakat adalah yayasan, wakaf,
perkumpulan, atau badan hukum lainnya yang didirikan oleh masyarakat yang menyelenggarakan satuan atau program
pendidikan.
4. Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut PAUD adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
5. Taman Kanakkanak yang selanjutnya disebut TK adalah salah
satu bentuk satuan pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4
empat tahun sampai dengan 6 enam tahun. 6.
Raudhatul Athfal yang selanjutnya disebut RA dan Bustanul Athfal yang selanjutnya disebut BA adalah salah satu bentuk satuan
PAUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan
2
program pendidikan dengan kekhasan agama Islam bagi anak berusia 4 empat tahun sampai dengan 6 enam tahun.
7. Taman Penitipan Anak yang selanjutnya disebut TPA adalah salah
satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan dan program
kesejahteraan sosial bagi anak sejak lahir sampai dengan berusia 6 enam tahun.
8. Kelompok Bermain yang selanjutnya disebut KB adalah salah satu
bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan dan program
kesejahteraan sosial bagi anak berusia 2 dua tahun sampai dengan 6 enam tahun dengan prioritas bagi anak berusia 2 dua
tahun sampai dengan 4 empat tahun. 9.
Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang melandasi jenjang pendidikan menengah yang
diselenggarakan pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibtidaiyah MI atau bentuk lain yang
sederajat serta menjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah Menengah Pertama
SMP dan Madrasah Tsanawiyah MTs, atau bentuk lain yang sederajat.
10. Sekolah Dasar yang selanjutnya disebut SD adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar.
11. Madrasah Ibtidaiyah yang selanjutnya disebut MI adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri
Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar.
12. Sekolah Menengah Pertama yang selanjutnya disebut SMP adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui samasetara SDMI.
13. Madrasah Tsanawiyah yang selanjutnya disebut MTs adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri
Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar sebagai
lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui samasetara SDMI.
14. Pendidikan menengah adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang merupakan lanjutan pendidikan dasar,
3
berbentuk Sekolah Menengah Atas SMA, Madrasah Aliyah MA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK, dan Madrasah Aliyah
Kejuruan MAK atau bentuk lain yang sederajat . 15. Sekolah Menengah Atas yang selanjutnya disebut SMA adalah
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui samasetara
SMPMTs. 16. Madrasah Aliyah yang selanjutnya disebut MA adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan
agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui samasetara SMPMTs. 17. Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disebut SMK adalah
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui samasetara
SMPMTs. 18. Madrasah Aliyah Kejuruan yang selanjutnya disebut MAK adalah
salah satu bentuk satuan pendidikan formal di bawah tanggung jawab Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan
kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui samasetara SMPMTs.
19. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal setelah pendidikan menengah yang dapat berupa program
pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
20. Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu
pengetahuan, teknologi, danatau seni tertentu. 21. Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. 22. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan akademik danatau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan
pendidikan profesi.
4
23. Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik danatau pendidikan vokasi dalam
sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi. 24. Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik danatau
pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan
pendidikan profesi. 25.
Program studi adalah unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan dan mengelola jenis pendidikan akademik,
vokasi atau profesi dalam sebagian atau satu bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, danatau olah raga tertentu.
26. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan
sumberdaya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, danatau olah raga.
27. Fakultas atau nama lain yang sejenis adalah himpunan
sumberdaya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan, yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan
akademik, vokasi atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, danatau olah raga.
28. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
29. Standar pelayanan minimal adalah kriteria minimal berupa nilai kumulatif pemenuhan Standar Nasional Pendidikan yang harus
dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. 30. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan. 31. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan pada perguruan
tinggi dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
32. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.
33. Sivitas akademika adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi.
5
34. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
35. Kelompok belajar adalah satuan pendidikan nonformal yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang saling membelajarkan
pengalaman dan kemampuan dalam rangka meningkatkan mutu dan taraf kehidupannya.
36. Pusat kegiatan belajar masyarakat adalah satuan pendidikan nonformal yang menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat atas dasar prakarsa dari, oleh dan untuk masyarakat.
37. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
38. Pendidikan lintas jalur dan jenis pendidikan adalah penyelenggaraan pendidikan sistem terbuka dimana peserta didik
mengambil mata pelajaran pada satuan pendidikan yang tidak sejenis pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
39. Pendidikan berbasis keunggulan lokal adalah satuan pendidikan dasar dan menengah yang menyelenggarakan pendidikan dengan
acuan kurikulum yang menunjang upaya pengembangan potensi, ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat daerah setempat.
40. Pendidikan bertaraf internasional adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan menggunakan Standar Nasional
Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju.
41. Program pengayaan belajar adalah pembelajaran tambahan untuk memperluas wawasan dan kemampuan bagi peserta didik yang
telah mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan. 42. Program percepatan belajar adalah pengaturan program
pendidikan bagi peserta didik yang mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
43. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik danatau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
44. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan
berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.
45. Pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi,
dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh,
6
dan untuk masyarakat. 46. Organisasi profesi adalah kumpulan anggota masyarakat yang
memiliki keahlian tertentu yang berbadan hukum dan bersifat nonkomersial.
47. Dewan pendidikan adalah lembaga mandiri yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat yang peduli pendidikan.
48. Komite sekolahmadrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tuawali peserta didik, komunitas sekolah,
serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. 49. Departemen adalah departemen yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan. 50. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
51. Pemerintah daerah adalah Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, atau Pemerintah Kota.
52. Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang pendidikan.
BAB II PENGELOLAAN PENDIDIKAN