PENGAWASAN RPP Pengelolaan Penyelenggaran Pendidikan

BAB XV PENGAWASAN

Pasal 193 1 Pengawasan penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan mencakup pengawasan administratif dan teknis edukatif. 2 Pemerintah melakukan pengawasan secara nasional terhadap penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. 3 Pemerintah Provinsi melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan dasar dan pendidikan menengah bertaraf internasional, serta pendidikan lintas kabupatenkota di dalam wilayah provinsi tersebut. 4 Pemerintah KabupatenKota melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan nonformal di wilayahnya. Pasal 194 1 Pemerintah melakukan pengawasan secara langsung dan memperhatikan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi danatau Pemerintah KabupatenKota. 2 Dalam hal hasil pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi danatau Pemerintah KabupatenKota, oleh Pemerintah diduga meragukan, maka Pemerintah melakukan pengawasan ulang. 3 Dalam hal hasil pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi danatau Pemerintah KabupatenKota, oleh Pemerintah dipandang kredibel, maka Pemerintah menindaklanjuti hasil pengawasan tersebut. 4 Pemerintah provinisi menjalankan tugas pengawasan atas dasar hasil pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota. 5 Dalam hal hasil pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah KabupatenKota, oleh Pemerintah Provinsi diduga meragukan, maka Pemerintah melakukan pengawasan ulang. 6 Dalam hal hasil pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah 118 KabupatenKota, oleh Pemerintah Provinsi dipandang kredibel, maka Pemerintah menindaklanjuti hasil pengawasan tersebut. 7 Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah KabupatenKota dalam menjalankan tugas pengawasan dapat menunjuk lembaga pengawasanpemeriksaan independen. Pasal 195 1 Dewan pendidikan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan pada semua satuan pendidikan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sesuai dengan kewenangannya. 2 Komite sekolahmadrasah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan pada satuan pendidikan yang bersangkutan. 3 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diinformasikan kepada masyarakat yang berkepentingan secara terbuka sebagai bentuk akuntabilitas publik. Pasal 196 1 Pengawasan oleh Pemerintah dilakukan dengan cara: a. memeriksa, menguji, menilai, mengusut, mengevaluasi, memantau, danatau melakukan inspeksi mendadak terhadap objek yang diawasi. b. meneliti, menguji, memeriksa, danatau menilai informasi aduan masyarakat tentang hambatan, penyimpangan, danatau penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan. 2 Objek pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a adalah: a. unit kerja di lingkungan Departemen; b. departemen lain yang menyelenggarakan pendidikan; c. lembaga pemerintah nondepartemen yang menyelenggarakan pendidikan; d. Pemerintah Provinsi; e. Pemerintah KabupatenKota; f. satuan pendidikan; 119 g. program pendidikan; h. badan hukum pendidikan; i. dewan pendidikan; j. komite sekolahmadrasah; k. keluarga atau anggotakelompok masyarakat yang melaksanakan pendidikan informal; atau l. pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan. 3 Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dan huruf b dapat berbentuk pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus, pemeriksaan tematik, pemeriksaan investigatif, danatau pemeriksaan terpadu. 4 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 dilaporkan kepada Menteri dan objek yang diawasi. Pasal 197 1 Pengawasan oleh Pemerintah Provinsi dilakukan dengan cara: a. memeriksa, menguji, menilai, mengusut, mengevaluasi, memantau, danatau melakukan inspeksi mendadak terhadap objek yang diawasi. b. meneliti, menguji, memeriksa, danatau menilai informasi aduan masyarakat tentang hambatan, penyimpangan, danatau penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan. 2 Objek pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a adalah: a. unit kerja di bawah gubernur; b. unit­unit perwakilan departemen lain di provinsi yang menyelenggarakan atau mengelola pendidikan; c. Pemerintah KabupatenKota; d. satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan nonformal; e. program pendidikan pada satuan pendidikan menengah dan pendidikan nonformal; 120 f. penyelenggara pendidikan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan nonformal; g. badan hukum pendidikan yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan dasar danatau pendidikan menengah; h. dewan pendidikan tingkat provinsi danatau dewan pendidikan tingkat kabupatenkota; i. komite sekolahmadrasah; j. keluarga atau anggotakelompok masyarakat yang melaksanakan pendidikan informal; k. lembaga akreditasi mandiri yang dibentuk masyarakat danatau asosiasi profesi; l. lembaga evaluasi pendidikan mandiri yang dibentuk oleh masyarakat danatau asosiai profesi; atau m. pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan, sesuai dengan kewenangan Pemerintah Provinsi. 3 Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dan b dapat berbentuk pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus, pemeriksaan tematik, pemeriksaan investigatif, danatau pemeriksaan terpadu. 4 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 dilaporkan kepada gubernur, Menteri, dan objek yang diawasi. Pasal 198 1 Pengawasan oleh Pemerintah KabupatenKota dilakukan dengan cara: a. memeriksa, menguji, menilai, mengusut, mengevaluasi, memantau, danatau melakukan inspeksi mendadak terhadap objek yang diawasi. b. meneliti, menguji, memeriksa, danatau menilai informasi aduan masyarakat tentang hambatan, penyimpangan, danatau penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan. 2 Objek pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a adalah: 121 a. unit kerja di bawah bupatiwalikota; b. unit­unit perwakilan departemen lain di kabupatenkota yang menyelenggarakan atau mengelola pendidikan; c. satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan nonformal; d. program pendidikan pada satuan pendidikan nonformal; e. penyelenggara pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan nonformal; f. badan hukum pendidikan yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan dasar; g. dewan pendidikan tingkat kabupatenkota; h. komite sekolahmadrasah; i. keluarga atau anggotakelompok masyarakat yang melaksanakan pendidikan informal; atau j. pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan, sesuai dengan kewenangan Pemerintah KabupatenKota. 3 Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dan b dapat berbentuk pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus, pemeriksaan tematik, pemeriksaan investigatif, danatau pemeriksaan terpadu. 4 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1,ayat 2, dan ayat 3 dilaporkan kepada bupatiwalikota, gubernur, Menteri, dan objek yang diawasi. Pasal 199 1 Pengawasan oleh dewan pendidikan dilakukan dengan cara: a. menilai, mengevaluasi, danatau memantau terhadap objek yang diawasi sesuai dengan kewenangannya. b. meneliti danatau menilai informasi aduan masyarakat tentang hambatan, penyimpangan, danatau penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan. 2 Objek pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a adalah: 122 a. satuan pendidikan; b. program pendidikan pada satuan pendidikan; c. penyelenggara pendidikan; d. badan hukum pendidikan; e. komite sekolahmadrasah; f. keluarga atau anggotakelompok masyarakat yang melaksanakan pendidikan informal; danatau g. pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan. 3 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dilaporkan kepada: a. menteri, untuk dewan pendidikan tingkat nasional, provinsi, dan kabupatenkota; b. gubernur, untuk dewan pendidikan tingkat provinsi dan kabupatenkota; c. bupatiwalikota, untuk dewan pendidikan tingkat kabupatenkota; dan d. objek yang diawasi. Pasal 200 1. Pengawasan oleh komite sekolahmadrasah dilakukan dengan cara: a. menilai, mengevaluasi, danatau memantau terhadap objek yang diawasi. b. meneliti danatau menilai informasi aduan masyarakat tentang hambatan, penyimpangan, danatau penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan dan pegelolaan pendidikan. 2. Objek pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a adalah: a. satuan pendidikan yang bersangkutan; danatau 123 b. program pendidikan pada satuan pendidikan yang bersangkutan; 3. Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dilaporkan kepada: a. dinas yang menangani urusan pendidikan di kabupatenkota; b. badan hukum pendidikan; dan c. objek yang diawasi. Pasal 201 1. Menteri mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan tindak lanjut pengawasan sebagaimana dimaksud pada Pasal 196, Pasal 197, Pasal 198, Pasal 199, dan Pasal 200. 2. Pengawasan digunakan oleh pihak penerima laporan pengawasan untuk: a. masukan dalam perencanaan pendidikan; b. masukan dalam pelaksanaan rencana pendidikan; c. menilai kinerja objek yang diawasi; d. memberikan penghargaan atas kinerja objek yang diawasi; e. memberikan sanksi atas penyimpangan administratif danatau pelanggaran hukum yang dilakukan oleh objek yang diawasi baik individu ataupun kelembagaan.

BAB XVI SANKSI