Pada proses pembubuhan konfiks {o-ta} terhadap bentuk dasar röi tinggalkan penambahan gugus  fonem nd di awal bentuk dasar tersebut sehingga
bentuknya menjadi ondröita peninggalan. Berdasarkan distribusinya konfiks {o-ta}  hanya dapat melekat pada kata
kerja. Contoh:
{o-ta} + röi ‘tinggalkan’  ondröita ‘peninggalan’
b. Fungsi Konfiks {o-ta}
Konfiks {o-ta} berfungsi untuk membentuk kata benda. Contoh:
{o-ta} + röi ‘tinggalkan’  ondröita ‘peninggalan’
Dalam kalimat: Ondröita        namania    i’oguna’ö       ba           zilö          monga’öla
Peninggalan  ayahnya  digunakannya  untuk   yang tidak   bermanfaat
‘Peninggalan ayahnya digunakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat’
Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata kerja röi  ‘tinggalkan menjadi kelas kata benda ondröita ‘peninggalan’.
c. Artinosi Konfiks {o-ta}
Arti konfiks {o-ta}  ialah  menyatakan hal yang berhubungan dengan bentuk dasar.
Contoh: {o-ta} + röi ‘tinggalkan’
 ondröita ‘peninggalan’
Universitas Sumatera Utara
4.3.4.8 Konfiks {ol-ö} a. Proses Konfiksasi {ol-ö}
Konfiks {ol-ö}  tidak  mengalami perubahan bentuk apabila melekat pada bentuk dasar.
Dalam bahasa Nias, bentuk dasar yang dapat dilekati oleh konfiks ini jumlahnya terbatas.
Contoh: {ol-ö} + ohi ‘kejar’
 olohi’ö ‘segera kejar’ {ol-ö} + ohe ‘bawa’
 olohe’ö ‘segera bawa’ Pada  contoh di atas diketahui bahwa penggabungan konfiks {ol-ö  dengan
bentuk dasar yang fonem awalnya berupa bunyi vokal bunyi vokal o tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar yang dilekati konfiks tersebut.
Berdasarkan distribusinya konfiks {ol-ö}  hanya dapat melekat pada kata kerja.
Contoh: {ol-ö} + ohi ‘kejar’
 olohi’ö ‘segera kejar’
b. Fungsi Konfiks {ol-ö}
Konfiks {ol-ö} berfungsi untuk membentuk kata kerja. Contoh:
{ol-ö} + ohe ‘bawa’  olohe’ö ‘segera bawa’
Dalam kalimat Olohe’ö            firi       safusi      da’ö  ba  da’a
Segera bawa  piring yang putih  itu     ke   sini ‘Segera bawa piring berwarna putih itu ke sini’
Universitas Sumatera Utara
d. Artinosi Konfiks {ol-ö}
Arti konfiks {ol-ö}  adalah menyuruh melakukan dengan segera hal yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh: {ol-ö} + ohe ‘bawa’
 olohe’ö ‘segera bawa’
4.3.4.9 Konfiks {la-si} a. Proses Konfiksasi {la-si}
Konfiks {la-si}  tidak mengalami perubahan bentuk apabila melekat pada bentuk dasar.
Contoh: {la-si} + awai ‘selesai’
 la’awaisi ‘diselesaikan’ {la-si} + obou ‘busuk’
 la’obousi ‘dibusukkan’ {la-si} + atali ‘pelithemat’   la’atalisi ‘dihematkan’
{la-si} + aoha ‘ringan’  la’aohasi ‘diringankan’
Pada contoh di atas diketahui bahwa penggabungan konfiks {la-si}  dengan bentuk dasar yang fonem awalnya berupa bunyi vokal a dan bunyi vokal o tidak
menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar yang dilekati konfiks tersebut. Berdasarkan distribusinya konfiks {la-si} dapat melekat pada:
1. Kata kerja
Contoh: {la-si} + awai ‘selesai’   la’awaisi ‘diselesaikan’
2. Kata sifat
Contoh: {la-si} + aoha ‘ringan’
 la’aohasi ‘diringankan’
Universitas Sumatera Utara
b. Fungsi Konfiks {la-si}