perubahan fonem r menjadi gugus fonem ndr di awal bentuk dasar tersebut sehingga bentuknya menjadi ondrino memasaklah.
Berdasarkan distribusinya prefiks {a-} dapat melekat pada: 1.
Kata kerja Contoh:
{a-} + farö ‘suling’
amarö ‘menyulinglah’ 2.
Kata benda Contoh:
{a-} + era-era ‘pikiran’
angera-ngera ‘berpikirlah’
b. Fungsi Prefiks {a-}
Prefiks {a-} berfungsi untuk membentuk kata kerja. Contoh:
{a-} + era-era ‘pikiran’ angera-ngera ‘berpikirlah’
Dalam kalimat: Angera-ngera ua fatua lö öfalua
Berpikirlah dulu sebelum kamu perbuat ‘Berpikirlah dulu sebelum berbuat’
Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata benda era-era ‘pikiran’ menjadi kelas kata kerja angera-ngera ‘berpikirlah.
c. Artinosi Prefiks {a-}
Arti prefiks {a-} adalah menyuruh melakukan apa yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh: {a-} + sura
‘tulis’ anura ‘tulislah’
Dalam kalimat:
Universitas Sumatera Utara
Anura iada’a, hadia nasa nibaloimö Menulislah sekarang, apa lagi yang kamu tunggu
‘Menulislah sekarang, apalagi yang kamu tunggu’
Pada proses pembubuhan prefiks {a-} terhadap bentuk dasar sura tulis terjadi perubahan bunyi konsonan frikatif alveolar s menjadi bunyi konsonan
alveolar nasal n di awal bentuk dasar tersebut sehingga bentuknya menjadi anura menulislah.
4.3.1.9 Prefiks {o-} a. Proses Prefiksasi {o-}
Prefiks {o-} tidak mengalami perubahan bentuk apabila melekat pada bentuk dasar.
Contoh: {o-} + baru
‘baju’ obaru ‘pakailah baju’
{o-} + laza ‘sawah
olaza ‘bersawahlah’ {o-} + kabu ‘kebun’
okabu ‘berkebunlah’ {o-} + manu ‘ayam’
omanu ‘peliharalah ayam’ Pada contoh di atas diketahui bahwa pengabungan prefiks {o-} dengan bunyi
konsonan hambat bilabial b, bunyi konsonan lateral alveolar l, bunyi konsonan hambat velar k, dan bunyi konsonan hambat nasal bilabial m tidak menyebabkan
perubahan fonem pada bentuk dasar. Berdasarkan distribusinya prefiks {o-} hanya dapat melekat pada kata benda.
Contoh: {o-} + kabu ‘kebun’
okabu ‘berkebunlah’ {o-} + manu ‘ayam’
omanu ‘peliharalah ayam’
Universitas Sumatera Utara
b. Fungsi Prefiks {o-}
Prefiks {o-} berfungsi untuk membentuk kata kerja. Contoh:
{o-} + kabu ‘kebun’ okabu ‘berkebunlah’
Dalam kalimat: Okabu ba danö satabö da’ö
Berkebunlah di tanah yang subur itu ‘Berkebunlah di tanah yang subur itu’
Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata benda kabu ‘kebun’ menjadi kelas kata kerja okabu ‘berkebunlah’.
c. Artinosi Prefiks {o-}