Fungsi Prefiks {me-} Artinosi Prefiks {me-} Fungsi Prefiks {mo-}

Pada proses pembubuhan prefiks {me-} terhadap bentuk dasar siwa sembilan terjadi pelesapan fonem s dan digantikan oleh fonem z sehingga bentuknya menjadi meziwa sembilan kali. Berdasarkan distribusinya prefiks {me-} dapat melekat pada: 1. Kata bilangan Contoh: {me-} + lima ‘lima’  melima ‘lima kali’ 2. Kata benda. Contoh: {me-} + do ‘darah’  mendro ‘berdarah’

b. Fungsi Prefiks {me-}

Prefiks {me-} berfungsi untuk membentuk kata sifat. Contoh: {me-} + do ‘darah’  mendro ‘berdarah’ Dalam kalimat: Mendro dangagu Berdarah tanganku ‘Tanganku berdarah’ Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata benda do ‘darah’ menjadi kelas kata sifat mendro ‘berdarah’.

c. Artinosi Prefiks {me-}

Prefiks {me-} mempunyai arti sebagai berikut : 1. Menjadi beberapa kali seperti yang tersebut pada bentuk dasar. Contoh: {me-} + walu ‘delapan’  mewalu ‘delapan kali’ Dalam kalimat: Universitas Sumatera Utara Mewalu itötöi döigu Delapan kali disebutnya namaku ‘Namaku disebutnya sebanyak delapan kali’ 2. Mengeluarkan apa yang tersebut pada bentuk dasar. Contoh: {me-} + do ‘darah’  mendro ‘berdarah’

4.3.1.3 Prefiks {mo-} a. Proses Prefiksasi {mo-}

Prefiks {mo-} tidak mengalami perubahan bentuk apabila melekat pada bentuk dasar. Contoh: {mo-} + hanu-hanu ‘nafas’  mohanu-hanu ‘bernafas’ {mo-} + gawu ‘pasir’  mogawu ‘berpasir’ {mo-} + tawö ‘lemak’  motawö ‘berlemak’ {mo-} + nowi ‘ladang’  monowi ‘mempunyai ladang’ Pada contoh di atas terlihat bahwa penggabungan prefiks {mo-} dengan bunyi konsonan frikatif laringal h, bunyi konsonan hambat velar g, bunyi konsonan hambat alveolar t, dan bunyi konsonan nasal alveolar n tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar. Berdasarkan distribusinya prefiks {mo-} dapat melekat pada: 1. Kata benda Contoh: {mo-} + halöwö ‘pekerjaan’  mohalöwö ‘bekerja’ 2. Kata kerja Contoh: {mo-} + rawi ‘sobek’  morawi ‘menyobek’ Universitas Sumatera Utara

b. Fungsi Prefiks {mo-}

Prefiks {mo-} berfungsi untuk membentuk kata kerja dan kata sifat. 1. Kata kerja Contoh: {mo-} + sandala ‘sandal’  mosandala ‘memakai sandal’ Dalam kalimat: Mosandala nakhigu ba zekola Memakai sandal adikku ke sekolah ‘Adikku memakai sandal ke sekolah’ Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata benda sandala ‘sandal’ menjadi kelas kata kerja mosandala ‘memakai sandal’. 2. Kata sifat Contoh: {mo-} + bu ‘rambut’  mobu ‘berambut’ Dalam kalimat: Mobu safusi niha satua da’o Berambut putih orang tua itu ‘Orang tua itu berambut putih’ Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata benda bu ‘rambut’ menjadi kelas kata sifat mobu ‘berambut’.

c. Artinosi Prefiks {mo-}