Artinosi Prefiks {la-} Fungsi Prefiks {i-}

{la-} + söbi ‘tarik’  lasöbi ‘ditarik’ 2. Kata benda Contoh: {la-} + faku ‘cangkul’  lafaku ‘dicangkul’

b. Fungsi Prefiks {la-}

Prefiks {la-} berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif. Contoh: Dalam kalimat: {la-} + faku ‘cangkul’  lafaku ‘dicangkul’ Dalam kalimat: Lafaku danö da’ö he wa’ae no olofo sibai ira Dicangkul tanah itu walaupun sudah lapar sangat mereka ‘Tanah itu dicangkul oleh mereka walaupun mereka merasa sangat lapar’ Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata benda faku ‘cangkul’ menjadi kelas kata kerja lafaku ‘dicangkul’.

c. Artinosi Prefiks {la-}

Arti prefiks {la-} adalah menyatakan suatu tindakan yang pasif. Contoh: {la-} + böbö ‘ikat’  laböbö ‘diikat’ Dalam kalimat: Laböbö nambi da’ö tou döla geu sebua Diikat kambing itu di bawah batang kayu yang besar ‘Kambing itu diikat di bawah pohon yang besar’ Pada proses pembubuhan prefiks {la-} terhadap bentuk dasar böbö ikat yang fonem awalnya berupa bunyi konsonan hambat bilabial b tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar. Universitas Sumatera Utara {la-} + odödögö ‘tekuni’  la’odödögö ‘ditekuni’ Dalam kalimat: Na la’odödögö wobabaya ya’ia fefu halöwö tola alio awai Jika ditekuni pengerjaannya semua pekerjaan bisa cepat selesai ‘Semua pekerjaan bisa selesai dengan cepat jika ditekuni’ Pada proses pembubuhan prefiks {la-} terhadap bentuk dasar odödögö tekuni yang fonem awalnya berupa bunyi vokal o tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar.

4.3.1.5 Prefiks {i-} a. Proses Prefiksasi {i-}

Prefiks {i-} tidak mengalami perubahan bentuk apabila melekat pada bentuk dasar. Contoh: {i-} + rawi ‘sobek’  irawi ‘disobek’ {i-} + faku ‘cangkul’  ifaku ‘dicangkul’ {i-} + faigi ‘lihat’  ifaigi ‘dilihat’ {i-} + fotöi ‘namai’  ifotöi ‘dinamai’ Pada contoh di atas diketahui bahwa penggabungan prefiks {i-} dengan bunyi konsonan getar alveolar r, bunyi konsonan frikatif labiodental tidak bersuara f tidak menyebabkan perubahan fonem pada bentuk dasar. Berdasarkan distribusinya prefiks {i-} dapat melekat pada: 1. Kata kerja Contoh: {i-} + lu’i ‘gendong’  ilu’i ‘digendong’ 2. Kata benda. Contoh: {i-} + faku ‘cangkul’  ifaku ‘dicangkul’ Universitas Sumatera Utara

b. Fungsi Prefiks {i-}

Prefiks {i-} berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif. Contoh: {i-} + faku ‘cangkul’  ifaku ‘dicangkul’ Dalam kalimat: Ifaku namagu danö ba zinga nomoma Dicangkul ayahku tanah di samping rumah kami ‘Tanah di samping rumah kami dicangkul oleh ayahku’ Pada contoh di atas terjadi perubahan kelas kata benda faku ‘cangkul’ menjadi kelas kata kerja ifaku ‘dicangkul’.

c. Artinosi Prefiks {i-}