Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42
Keterangan: Kalimat di atas ditulis oleh Yulius Dwi Cahyono,
M.Pd. selaku Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma yang menanggapi kesantunan berbahasa kaum intelektual
di media massa. Penulis memberikan pernyataan berupa fakta mengenai sebuah nilai dalam hal kebudayaan, yaitu adab
memanggil seseorang di khalayak umum.
4. “Data Soegeng Sarjadi Syndicate 2012 mencatat bahwa lima
besar sarang “habitus” koruptor di Indonesia berada di DPR, Kepolisian, Parpol, Dirjen Pajak, dan Kejaksaan. Fakta juga
membuktikan bahwa banyak anggota DPR dan petinggi Polri terjerat kasus korupsi
.” C5.3, 270115
Keterangan: Kalimat di atas ditulis oleh Mardiyanto selaku
Managing Coordinator Mishbah Cultural Studies Center yang menanggapi kasus KPK dan Telikungan Habitus Korupsi. Penulis
memberikan pernyataan berupa fakta lima besar sarang “habitus”
koruptor di Indonesia.
5. “Penandatanganan
nota kesepahamanMemorandum
of Understanding MoU antara PT Adiperkasa Citra Lestari
Adiperkasa Indonesia dengan pabrikan asal Malaysia, Proton, pada Jumat 62, menuai reaksi.” E1.1, 100315
Keterangan: Kalimat di atas ditulis oleh Nadhiroh selaku Dosen
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga yang menanggapi eksistensi mobil Esemka. Penulis memberikan
pernyataan mengenai fakta adanya rekasi masyarakat terkait kotrak
43
antara salah satu PT asal Indonesia dengan pabrikan Malaysia pada 6 Februari.
6. “Lebih dari satu bulan, perhatian sebagian masyarakat Indonesia
tertuju pada perseteruan antara dua lembaga penegak hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dan Polri.
“ F1.1, 170315
Keterangan: Kalimat di atas ditulis oleh Baharuddin selaku
Aktivis Jogja Police Watch yang menanggapi adanya implikasi pasca vonis BG. Penulis memberikan pernyataan mengenai fakta
peristiwa perseteruan antara KPK dan Polri yang menyita perhatian masyarakat.
7. “Ketegangan hubungan Indonesia-Australia sedikit mereda setelah
Wakil Presiden Wapres Jusuf Kalla menyatakan penundaan eksekusi hukuman mati dua warga negara Australia, Andrew Chan
31 dan Myuran Sukumaran 33.” G1.1, 240315 Keterangan: Kalimat di atas ditulis oleh Mardiyanto selaku
Managing Coordinator Mishbhah Cultural Studies Center yang menanggapi tentang daulat hukuman mati di Indonesia. Penulis
memberikan pernyataan mengenai fakta ketegangan antara Indonesia dengan Aurtralia yang mulai mereda.
8. “Sri Sultan Hamengku Buwono HB X sebagai raja Kasultanan
Ngayogyakarta, pada tanggal 6 Maret lalu mengeluarkan Sabdatama.” I1.1, 070415
44
Keterangan: Kalimat di atas ditulis oleh Winarta Hadiwiyono
selaku Deputi Direktur Independent Legal Aid Institude Yogyakarta yang menanggapi isi pesan Sabdatama Sultan HB X.
Penulis memberikan pernyataan berupa fakta bahwa pada tanggal 16 Maret, Sultan telah mengeluarkan Sabdatama.
9. Sultan HB X sudah mengatakan bahwa gubernur bisa laki-laki
atau perempuan. Sabdatama sudah memberi sinyal bahwa laki-laki maupun perempuan berpeluang menjadi penerus takhta. I7.2, dan
I7.3, 070315 Keterangan: Kalimat di atas ditulis oleh Winarta Hadiwiyono
selaku Deputi Direktur Independent Legal Aid Institude Yogyakarta yang menanggapi isi pesan Sabdatama Sultan HB X.
Penulis memberikan pernyataan berupa fakta bahwa Sultan telah mengeluarkan kebijakan. Kebijakan itu berisi baik laki-laki
maupun perempuan memiliki peluang meneruskan tahta..
10. “Belum lama ini, tepatnya 9 Maret 2015, diadakan seminar “Orasi
Kebangsaan II” di Fakultas Hukum UGM. Prodi Pendidikan Sejarah dan Prodi Sastra Sejarah Universitas Sanata Dharma
USD Yogyakarta pun turut berpatisipasi di dalamnya.” J1.1 dan
J1.2, 140415 Keterangan: Kalimat di atas ditulis oleh J Yulius Dwi Cahyono,
M.Pd selaku Deputi Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma yang mengkritisi ingatan kolektif bangsa. Penulis
memberikan pernyataan berupa fakta bahwa dalam sebuah seminar yang membahas mengenai Orasi Kebangsaan II, Prodi Pendidikan