39
9 Membaca
Pesan Sabdatama Sultan HB X
I 8
12 6
3 -
- 10
Mengkritisi Ingatan
Kolektif Bangsa J
15 13
3 1
- -
11 Nalar
Sesat Peluang
Remisi untuk Koruptor K
3 13
3 -
1 2
12 Gejala
Meningitis Layaknya Flu Biasa
L 10
7 5
6 -
- 13
Subsidi Rakyat Dialihkan untuk Bantu Pejabat Beli
Mobil Baru M
10 19
2 -
1 -
14 Melepas
Kebaya dan
Sanggul Kartini N
6 16
4 9
- -
4.2 Hasil Analisis Data
Data yang dianalisis merupakan tulisan yang diambil dari wacana yang dimuat di harian Tribun Jogja pada bulan Januari hingga April 2015. Analisis data
terdiri dari elemen pokok wacana argumentasi dan elemen pelengkap wacana argumentasi. Analisis data merupakan pengklasifikasian kalimat dalam sebuah
wacana argumentasi berdasarkan kriteria yang dimiliki oleh masing-masing elemen. Analisis ini, antara kalimat satu dengan kalimat yang lainnya memiliki
hubungan yang erat. Analisis ini juga menggambarkan pola pengembangan wacara argumentasi. Hasil analisis data tentang keberadaan elemen pokok dan
elemen pengembang wacana argumentasi serta pola pengembangannya dalam artikel Tribun Jogja akan dipaparkan sebagai berikut.
4.2.1 Analisis Elemen Pokok Wacana Argumentasi
Analisis elemen pokok wacana argumentasi merupakan pengelompokan rangkaian kalimat dalam sebuah wacana argumentasi berdasarkan kriteria yang
40
dimiliki oleh masing-masing elemen pokok. Elemen pokok wacana argumentasi yang terdiri dari elemen pernyataan, alasan dan pembenaran ini digunakan penulis
sebagai sarana untuk memaparkan argumentasinya. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan pada bulan Januari hingga April 2015 yang
telah ditetapkan sebagai objek penelitian, ketiga elemen pokok wacana argumentasi tersebut terdapat pada setiap wacana yang dipaparkan penulis.
Secara garis besar, sekalipun penulis wacana argumentasi bukan orang yang secara khusus bekerja dalam bidang tulis menulis, tulisan mereka telah memenuhi
kriteria dasar apa yang disebutdengan wacana argumentasi dengan kriterian dasar itu adalah adanya tiga elemen pokok. Secara terperinci, analisis elemen pokok
wacana argumentasi yang terdapat pada artikel opini harian Tribun Jogja adalah sebagai berikut.
4.2.1.1 Elemen Pernyataan
Elemen pernyataan adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh penutur dan dikemukakan kepada mitra tutur agar dapat diterima dengan alasan-alasan
mendasar yang dapat dibuktikan. Pernyataan merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh penutur. Tiga macam pernyataan: pernyataan tenntang fakta, pernyataan
tentang nilai dan pernyataan tentang kebijakan. Dalam wacana argumentasi, elemen pernyataan merupakan elemen yang
paling dominan, baik dalam kategori pokok maupun kategori pelengkap. Berdasarkan analisis data, ditemukan sebanyak 106 kalimat dalaam 14 wacana
41
yang termasuk ke dalam elemen pernyataan. Data tersebut disajikan di antaranya adalah sebagai berikut.
1. “Sekarang ramai dibicarakan soal calon tunggal Kapolri yang
dipilih oleh Presiden Joko Widodo Jokowi. Dialah Komisaris Jenderal Komjen Pol Budi Gunawan, yang juga mantan ajudan
dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, saat menjadi presiden.
” Kalimat A1.1 dan A1.2, 130115
Keterangan: Kalimat di atas ditulis oleh Baharuddin selaku
Aktivis Jogja Police Wacth yang menanggapi kasus calon tunggal Kapolri pilihan Presiden Jokowi. Penulis memberikan pernyataan
berupa fakta yaitu peristiwa kontoversialnya pemilihan calon Kapolri. Fakta yang kedua merujuk pada subjek yang kontoversial
yaitu Budi Gunawan.
2. “Surat Presiden Jokowi tertanggal 9 Januari 2015, perihal
pemberhentian dan pengangkatan Kapolri, sudah diterima oleh DPR, dan untuk selanjutnya akan dibahas serta disetujui, melalui
uji kepatutan dan kelayakan. ” A13.1, 130115
Keterangan: Kalimat di atas ditulis oleh Baharuddin selaku
Aktivis Jogja Police Wacth yang menanggapi kasus calon tunggal Kapolri pilihan Presiden Jokowi. Penulis memberikan memberikan
pernyataan berupa fakta yaitu surat perihal pemberhentian dan pengangkatan Kapolri yang sudah diterima oleh DPR pada tanggal
9 Januari 2015.
3. “Kebiasaan untuk memanggil seseorang di khalayak ramai hanya
dengan menyebutkan namanya saja bukanlah merupakan kepribadian bangsa ini.” B8.1, 200115