Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan kepadan guru kelas IV SD Karitas Nandan, narasumber menyatakan bahwa buku cerita bergambar
dibutuhkan oleh siswa dalam mempelajari pendidikan anti korupsi dan mengembangkan minat baca siswa. Dalam hal minat baca siswa lebih
membutuhkan media pendukung seperti buku cerita bergambar yang cenderung baru dan masih asing terdengar oleh siswa karena siswa tertarik kepada hal-hal yang
baru. Selain itu dengan desain yang menarik serta penggunaan teks cerita yang sederhana dan singkat mampu menarik siswa untuk membaca cerita.
4.1.1.3 Hasil dan Pembahasan Observasi Survei Kebutuhan
Peneliti melakukan observasi yang ditujukan kepada siswa kelas IV SD Karitas Nandan. Pada observasi ini peneliti terlibat secara langsung mengawasi
ujian tengah semester di kelas IV tersebut. Berikut ini hasil observasi yang peneliti lakukan kepada siswa kelas IV SD Karitas Nandan yaitu sebagai berikut
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Observasi di SD Karitas Nandan No. Ketika Tidak Diawasi
Ketika Diawasi 1
Siswa saat mengerjakan soal ujian tertib, jujur,
tenang dan fokus kepada pekerjaannya
masing- masing.
Beberapa siswa yang terlihat kebingungan meminta bantuan kepada teman sebangku
atau antar bangku dalam menjawab soal ujian.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada siswa kelas IV di SD Karitas Nandan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa siswa kelas atas saat
melaksanakan ujian di sekolah masih belum mempunyai kesadaran untuk bekerja dengan jujur dan yakin dengan pekerjaannya sendiri.
4.1.1.4 Deskripsi Produk Awal
Setelah melakukan pengumpulan data serta mengetahui analisis kebutuhan yang diperlukan adalah merancang dan menyusun buku cerita bergambar yang
isinya disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan. Berikut ini adalah uraian penyusunan buku cerita bergambar tersebut :
1. Sampul dan Judul Buku
Sampul buku cerita bergambar ini dibuat dengan semenarik mungkin agar menarik minat baca siswa kelas atas. Desain sampul buku ini
mewakili seluruh jalan cerita di dalam bagian isi buku. Uraian desain sampul buku tersebut yaitu digambarkan dengan seekor ulat yang
menghadap kepada banyak makanan yang di letakkan di meja di depannya. Di sisi kanan atas terdapat dua ekor hewan yaitu seekor katak dan siput yang
mengendap-endap di sebelah pohon yang besar. Untuk latar belakang cerita peneliti mengambil tema sebuah desa di tengah-tengah sawah atau hutan
dengan langit yang cerah. Judul buku cerita bergambar ini adalah
“Si Neko yang Rakus”. Pengambilan judul cerita bergambar ini peneliti mendasarkan pada isi
pokok cerita buku cerita bergambar yang peneliti kembangkan yaitu
mengenai kerakusan tokoh korupsi di dalam perayaan jamuan makan yang diselenggarakan oleh salah satu tokoh pembantu.
2. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi mengenai ucapan syukur dan terimakasih atas keberhasilan peneliti dalam mengembangkan buku cerita bergambar. Selain
itu berisi tentang permohonan maaf atas kekurangan di dalam buku cerita bergambar tersebut dan ketersediaan peneliti dalam menerima kritik dan
saran yang membangun dalam pengembangan buku cerita bergambar tersebut selanjutnya dapat lebih baik. Kata pengantar ini bertujuan untuk
mengajak dan membuat pembaca tertarik dalam membaca buku cerita bergambar tersebut.
3. Panduan Penggunaan Buku
Panduan penggunaan buku cerita bergambar berisi mengenai petunjuk penggunaan buku cerita bergambar tersebut agar pembaca
menggetahui cara-cara untuk memahami isi buku cerita bergambar tersebut. 4.
Konsep Buku Konsep dari pengembangan buku cerita bergambar ini adalah buku
cerita bergambar berbasis pada pendidikan anti korupsi yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa di sekolah dasar kelas atas. Konsep
cerita buku cerita bergambar tersebut digambarkan dengan sebuah fabel hewan yang mengisahkan tentang perbuatan korupsi dan anti korupsi.
Perbuatan tersebut disesuaikan dengan analisis masalah yang terjadi di
lapangan yaitu mengajarkan siswa mengenai nilai kejujuran dan tanggung jawab dalam melakukan suatu perbutan.
5. Tokoh
Penokohan cerita di dalam buku cerita bergambar yang peneliti susun adalah seekor ulat yang bernama Neko, tokoh tersebut berperan
sebagi tokoh utama dan pelaku korupsi. Selain itu terdapat seekor katak yang bernama Airo sebagai korban dan pelaku anti korupsi dan seekor siput
yang bernama Kori sebagai korban dan tokoh pembantu di dalam cerita. Penggunaan nama tokoh dalam buku cerita ini di ambil dalam istilah-istilah
korupsi sesuai tema buku ini yaitu Neko Nepotisme, Kolusi dan Korupsi, Kori Korupsi dan Airo Anti Korupsi. Penguraian mengenai karakter dan
tokoh cerita tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uraian Karakter dan Peran Tokoh Gambar
Ciri-Ciri Ulat Neko
1. Seekor ulat yang berwarna hijau
dengan bercak-bercak kuning di tubuhnya.
2. Seekor ulat yang rakus, dan tidak
peduli dengan teman-temannya. 3.
Sebagai pelaku utama dan pelaku korupsi pada jalan cerita
Katak Airo 1.
Seekor katak sawah yang berwarna hijau kekuningan dengan bagian
bawah badan berwarna lebih gelap 2.
Seekor katak yang sangat peduli kepada
teman-temannya dan
beretika sangat baik. 3.
Sebagai pelaku peran pembantu pertama di dalam cerita dan sebagai
korban kerakusan ulat serta pelaku anti korupsi.
Siput Kori 1.
Seekor siput dengan badan berwarna merah kekuningan atau oranye
berbercak oranya
gelap dan
cangkang yang berwarna ungu kemerah-merahan dengan bercak
berwarna ungu gelap. 2.
Seekor siput yang beretika baik dan peduli kepada teman-temannya.
3. Sebagai pelaku peran pembantu
kedua di dalam cerita dan sebagai sahabat sekaligus korban kerakusan
ulat.
6. Format dan Ukuran Buku
Buku ini berukuran A5 dengan panjang 21 cm dan lebar 14,8 cm serta memiliki 20 halaman mulai dari sampul buku depan sampai sampul
buku belakang. Buku cerita bergambar ini memuat petunjuk pengunaan buku di bagian depan untuk memudahkan pembaca di dalam membaca buku
cerita bergambar serta refleksikesimpulan cerita di bagian akhit untuk pembelajaran siswa setelah membaca keseluruhan buku cerita bergambar
tersebut. 7.
Isi dan Tema Buku Buku cerita bergambar ini berisi tentang pendidikan anti korupsi
dengan cerita perbuatan kecil yang dapat berdampak tindakan korupsi yang sangat dekat dengan kegiatan sehari-hari siswa. Penulisan cerita pada buku
cerita bergambar ini disusun dengan sangat sederhana dan mampu dibaca dengan mudah untuk siswa.
8. Desain Gambar
Desain gambar yang dibuat pada buku cerita bergambar ini sangat sederhana dan digambarkan dengan kartun yang pada umumnya menjadi
tontonan favorit siswa ketika di rumah sehingga dapat menarik siswa untuk membuka dan membacanya sampai akhir cerita.
9. Teknik Pengerjaan
Teknik pengerjaan buku cerita bergambar ini pada tahap pertama adalah penggambaran dengan cara manual atau sketsa tangan kemudian
dilakukan pemindaian gambar untuk di masukkan pada komputer untuk
selanjutnya diproses pewarnaan dan perbaiki menggunakan program aplikasi
CorelDraw X7
dan
Photoshop CS6
sebelum akhirnya dicetak. Berikut ini adalah contoh tampilan gambar sebelum dan sesudah
pewarnaan:
Gambar 4.1 Gambar Sebelum Diwarnai
Gambar 4.2 Gambar Sesudah Diwarnai
10. Pewarnaan
Pewarnaan sketsa yang peneliti gunakan dalam perancangan buku cerita bergambar ini menggunakan warna-warna cerah yang bertujuan agar
menarik minat baca siswa. 11.
Format Tulisan Teks Cerita Format gaya tulisan pada teks cerita atau yang biasa disebut dengan
font
yang peneliti gunakan dalam penulisan teks cerita pada buku cerita bergambar ini adalah menggunakan
font Henny Penny
dan
Myriad Pro
pada bagian sampul cerita,
Myriad Pro
pada bagian kata pengantar, petunjuk pengunaan buku, isi cerita, refleksi, pesan cerita, dan biodata peneliti.
Pemilihan gaya jenis tulisan ini peneliti pilih berdasarkan kriteria yang sesuai dengan siswa dan mudah untuk dibaca oleh siswa yang membacanya.
Berikut ini adalah contoh tampilan gaya tulisan yang peneliti gunakan dalam pengembangan buku cerita bergambar tersebut :
Gambar 4.3 Gaya tulisan teks cerita
12. Teknik Cetak
Pencetakan buku cerita bergambar ini menggunakan kertas ukuran A5 dan menggunakan jenis kertas
Ivory 230
pada sampul buku dan
Art Paper 190
pada bagian isi buku. Untuk penjilidan buku menggunakan jenis penjilidan
stapler
pada bagian tengah buku, dengan pengaturan halaman dua sisi atau cetak bolak-balik sesuai urutan cerita.
4.1.1.5 Data Validasi Desain dan Revisi Produk