9
BAB II LANDASAN TEORI
Pada Bab II ini akan menjelaskan tentang kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka ini berisi beberapa teori yang dijadikan landasan guna mendukung penelitian ini. Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti
adalah akan korupsi, pendidikan antikorupsi, pembelajaran membaca dan buku cerita anak
2.1.1 Korupsi
2.1.1.1 Pengertian Korupsi
Menurut Ensiklopedia Indonesia dalam Hartanti, 2007:8 korupsi berasal dari bahasa Latin :
corruptio
= penyuapan;
corruptore
= merusak yang berarti gejala dimana para pejabat, badan-badan negara menyalahgunakan wewenang
dengan terjadinya penyuapan, pemalsuan serta ketidakberesan lainnya. Korupsi merupakan perilaku merugikan yang dilakukan oleh seseorang atau
beberapa pihak yang dilakukan pada unsur birokrasi, swasta, maupun masyarakat Mukodi Burhanuddin, 2014:49. Korupsi merupakan masalah serius, tindak
pidana ini dapat membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat, membahayakan pembangunan sosial ekonomi, dan juga politik serta dapat merusak
nilai-nilai demokrasi dan moralitas karena lambat laun perbuatan tersebut menjadi sebuah budaya yang menjadikan ancaman terhadap cita-cita menuju masyarakat
adil dan makmur Hartanti, 2007:1 Menurut Undang-Undang RI nomor 31 tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, dijelaskan bahwa korupsi adalah usaha memperkaya atau menguntungkan diri atau orang lain atau suatu korporasi dengan cara melawan
hokum yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara baik dengan maupun tidak menggunakan kewenanangan, kesempatan, atau sarana yang
ada padanya karena jabatan atau kedudukan 7 kelompok tindak pidana korupsi adalah 1 kerugian keuangan negara, 2 suap-menyuap, 3 pemerasan, 4 perbuatan
curang, 5 penggelapan dalam jabatan, 6 benturan kepentingan dalam pengadaaan, dan 7 gratifikasi www.diskopukm.natunakab.go.id diakses pada 4 Maret 2017.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa korupsi adalah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa pihak
sehingga mengakibatkan kerugian pada orang lain dalam upaya memperoleh keuntungan pribadi.
2.1.1.2 Bentuk dan Ciri-Ciri Tindakan Korupsi
Berikut ini ciri-ciri tindakan korupsi menurut Alatas dalam Hartanti, 2007:10:
a. Korupsi senantiasa melibatkan lebih dari satu orang.
b. Korupsi pada umumnya dilakukan secara rahasia.
c. Korupsi melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik.
d. Mereka yang mempraktikkan cara-cara korupsi biasanya berusaha untuk
menyelubungi perbuatannya dengan berlindung di balik pembenaran hukum. e.
Mereka yang terlibat korupsi menginginkan keputusan yang tegas dan mampu untuk mempengaruhi keputusan-keputusan itu.
f. Setiap perbuatan korupsi mengandung penipuan, biasanya dilakukan oleh
badan publik atau umum masyarakat. g.
Setiap bentuk korupsi adalah suatu pengkhianatan kepercayaan. Menurut Wijaya 2014:11 bentuk korupsi dikelompokkan menjadi tiga
yaitu:
a. Pengkhianatan kepercayaan