Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan

2.3 Kerangka Berpikir

Korupsi saat ini sedang gencar-gencarnya dibahas oleh banyak negara bahkan diseluruh dunia dalam rangka menanggulangi akibat dari korupsi yang sangat besar. Di Indonesia sendiri korupsi dari tahun ketahun semakin meningkat. Tindak korupsi ini semakin terus meluas sampai masuk ke dalam masyarakat. Tindakan korupsi saat ini masih sulit untuk di pecahkan karena pelakunya semakin pintar dalam melakukan tindak korupsi tersebut dan dilakukan lebih dari satu orang. Para aktivis anti korupsi pun sampai saat ini belum menemukan cara yang efektif dalam membasmi permasalahan ini. Rahimah Rabita Nor Prihatina 2015 Pengembangan Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar untuk Pembelajaran IPS Maya Maharyani Mugiharto 2015 Pengembangan Buku Cerita Bergambar tentang Kehidupan Sehari-hari untuk Pembelajaran Membaca Hadiyah Riwayati 2009 Pengembangan Kantin Kejujuran dalam Rangka Pendidikan Anti Korupsi Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti Korupsi untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Salah satu upaya paling mudah yang dapat dilakukan untuk membasmi tindakan tersebut adalah melalui jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Upaya tersebut diharapkan mampu mencegah tindakan- tindakan korupsi untuk generasi yang selanjutnya. Melalui strategi tersebut paling tidak generasi mendatang khususnya untuk para anak-anak dan remaja saat ini dapat dicegah untuk tidak melakukan tindakan tersebut sejak sedini mungkin. Secara umum, pendidikan di tujukan untuk membangun kembali pemahaman yang benar dari masyarakat mengenai korupsi, meningkatkan kesadaran awareness terhadap segala potensi tindak koruptif yang terjadi, tidak melakukan tindak korupsi sekecil apapun, dan berani menentang tindak korupsi yang terjadi. Tujuan praktis ini, bila dilakukan bersama-sama semua pihak, akan menjadi gerakan masal yang akan mampu melahirkan bangsa baru yang bersih dari ancaman dan dampak korupsi. Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi, 2011:4 Hal yang dapat diberikan dalam rangka menanamkan jiwa anti korupsi dalam pendidikan tersebut salah satunya melewati pengintegrasian pendidikan anti korupsi dalam mata pelajaran, tata kebiasaan perilaku dan sikap serta pergaulan anak. Sebaiknya pendidikan tersebut juga tidak terlepas jauh dari kesukaan atau kegemaran anak-anak agar pendidikan anti korupsi dapat secara efektif dilakukan. Media pembelajaran yang dapat dipilih salah satunya adalah dalam mata pelajaran bahasa indonesia yaitu melalui karya sastra dalam bentuk buku bacaan, puisi, pantun dan lain-lain. Menurut Resmini 19 Mei 2017:1 anak usia SD pada jenjang kelas menengah dan akhir sebagai pembaca sastra telah mampu menghubungkan dunia pengalamannya dengan dunia rekaan yang tergambarkan dalam cerita. Hubungan interaktif antara pengalaman dengan pengetahuan kebahasaan merupakan kunci awal dalam memahami dan menikmati bacaan cerita anak-anak. Dalam usia anak- anak sekolah dasar pada dasarnya anak-anak menyukai aktifitas bermain, menonton kartun, membaca komik cerita yang ada banyak gambar yang menarik, dan sebagainya. Untuk itu buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi sepertinya cukup efektif diberikan kepada anak-anak dalam menenamkan jiwa anti korupsi tersebut selain itu dengan buku cerita mampu meningkatkan keterampilan anak dalam membantu minat baca anak. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tedorong untuk melakukan pengembangan pada buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan anti korupsi. Harapan dari pengembangan buku cerita tersebut nantinya generasi yang akan datang khususnya anak-anak dapat tergerak untuk tidak melakukan tindakan korupsi dan dapat menanamkan jiwa anti korupsi dalam diri anak-anak. Selain itu dengan buku cerita bergambar ini dilengkapi dengan teks-teks cerita yang nantinya dapat mengasah kemampuan anak di dalam menumbuhkan minat bacanya.

2.4 Pertanyaan Penelitian