3. Kontinuitas
Kontinuitas dalam pengembangan silabus mengandung arti bahwa setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki
keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan kepribadian peserta didik.
4. Efektivitas
Efektivitas dalam
pengembangan silabus
berkaitan dengan
terlaksananya dalam
pembelajaran, dan
tingkat pembentukkan
kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar SKKD dalam standar isi. Silabus yang efektif adalah yang dapat
diwujudkan dalam pembelajaran di kelas, sebaliknya silabus tersebut dapat dikatakan kurang efektif apabila banyak hal yang tidak dapat dilaksanakan.
5. Efesiensi
Efesiensi berkaitan dengan upaya untuk menghemat penggunaan data, daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Efesiensi silabus dapat dilihat dengan cara membandingkan antara biaya, tenaga, dan waktu yang digunakan untuk pembelajaran
dengan hasil yang dicapai atau kompetensi yang dapat dibentuk oleh peserta didik. Dengan demikian, setiap guru dituntut untuk dapat mengembangkan
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sehemat mungkin, tetapi dapat menghasilkan hasil belajar dan pembentukkan kompetensi
peserta didik secara optimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Konsistensi
Yaitu antara kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memiliki
hubungan yang konsisten dalam membentuk komptensi peserta didik. 7.
Memadai Yaitu ruang lingkup indikator,materi standar, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian yang dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
2.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Perencanaan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam implementasi KTSP, yang akan menentukan kualitas pendidikan
serta kualitas sumber daya manusia SDM, baik di masa sekarang maupun di masa depan. Oleh karena itu, dalam kondisi dan sitausi bagaimanapun,
guru tetap harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Mulyasa 2008: 153 - 154 .
Faldillah 2014: 144 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan dilaksnakan oleh
pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, seorang pendidik telah memerhatikan secara cermat, baik materi, penilain, alokasi
waktu,sumber belajar, maupun metode pembelajaran yang akan digunakan sehingga secara detail kegiatan pembelajaran sudah tersusun secara rapi
dalam perencanaan pekasanaan pembelajaran. Pendapat lain yang menyebutkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran RPP adalah
rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas Muslich, 2007: 45 .
Menurut Mulyasa 2008: 156 - 166 Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian perserta didik terhadap materi standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian. Dalam hal ini, harus diperhatikan agar guru jangan hanya berperan sebagai
transformator, tetapi juga harus berperan sebagai motivator yang dapat membangkitkan dan mendorong peserta didik untuk belajar, dengan
mengggunakan berbagai variasi media dan sumber belajar yang sesuai serta menunjang pembentukkan kompetensi dasar. Ada beberapa prinsip dalam
pengembangan RPP dalam menyukseskan implementasi KTSP, diantaranya: 1.
Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas, konkret, dan semakin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk
membentuk kompetensi tersebut. 2.
Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi peserta didik. 3.
Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam RPP harus menunjang dan sesuai dengan komnpetensi dasar yang telah
ditetapkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh,serta jelas
pencapaiannya. 5.
Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah. Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa pengembangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP menutut suatu pemikiran ,pengambilan keputusan,dan pertimbangan dari seorang guru yang profesional,serta
memerlukan usaha yang intelektual,pengetahuan yang teoritik.Dapat dikatakan sebagai guru profesional dalam arti bahwa guru bisa
memodifikasi, mengubah serta menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan daerah.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang berjudulCitra Wanita Tokoh Utama dalam Novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian deksriptif kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati secara holistic utuh Bog dan Tylor via Moleong 2006:3. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif
karena data yang diperoleh berupa kata-kata dan bertujuan untuk mendeskripsikan citra wanita tokoh utama Wiana novel Cahaya Surga di
Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez dengan pendekatan feminisme.
3.2 Sumber Data dan Data Penelitian
Sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh Arikunto 2006:129. sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaescetakan pertama tahun 2014 dan diterbitkan olehRumah Orange,Jakarta. Novel ini terdiri dari
312 halaman. Sedangkan data penelitian berupa kutipan-kutipan kalimat dan paragraph dalam novel Cahaya Surga di Wajah Ibu karya Mura Alfa Zaez
tersebut yang menggambarkan citra wanita yang di fokuskan pada tokoh utama yaitu tokoh Wiana.