Citra Sosial Wanita Citra Wanita

memilih pengajaran sastra, tahap-tahap perkembangan psikologis hendaknya diperhatikan karena tahap-tahap ini sangat berpengaruh terhadap minat dan keanganan anak didik dalam banyak hal. Tahap perkembangan psikologis ini sangat berpengaruh besar terhadap daya ingat, kemauan mengerjakan tugas,kesiapan bekerja sama, dan kemungkinan pemahaman situasi atau pemecahan problem yang dihadapi Rahmanto, 1988: 30. Menurut Rahmanto 1988: 30 ada beberapa pentahapan dalam memahami tingkat perkembangan psikologi anak-anak yaitu: 1. Tahap Pengkhayal 8-9 Tahun. Pada tahap ini, imajinasi anak belum banyak diisi hal-hal nyata tetapi masih penuh dengan berbagai macam fantasi kekanakan. 2. Tahap Romantik 10-12 Tahun. Pada tahap ini, anak mulai menigkatkan fantasi-fantasi dan mengarah ke realitas. Meski pandangannya tentang dunia ini masih sangat sederhana, tetapi pada tahap ini anak telah menyenangi ceritera-ceritera kepahlawanan, petualangan, dan bahkan kejahatan. 3. Tahap realistik 13-16 tahun. Sampai pada tahap ini,anak sudah benar-benar terlepas dari dunia fantasi,dan sangat berminat pada realitas atau apa yang benar-benar terjadi. Mereka terus berusaha mengetahui dan siap mengikuti dengan teliti fakta- fakta untuk memahami masalah-masalah dalam kehidupan nyata. 4. Tahap generelisasi 16 tahun dan selanjutnya. Pada tahap ini,anak sudah tidak lagi berminat pada hal-hal praktis saja tetapi juga berminat untuk menemukan konsep-konsep abstrak dengan menganalisis suatu fonemena. Dengan menganalisis fenomena, mereka berusaha menemukan dan merumuskan penyebab utama fenomena itu yang kadang-kadang mengarah ke pemikiran filsafat untuk menemukan keputusan-keputusan moral. 3. Latar Belakang Budaya Biasanya, siswa akan mudah tertarik pada karya-karya sastra dengan latar belakang yang erat hubungannya dengan latar belakang kehidupan mereka, terutama bila karya sastra itu menghadirkan tokoh yang berasal dari lingkungan mereka dan mempunyai kesamaan dengan mereka atau orang yang di sekitar mereka. Dengan demikian, Guru hendaknya memilih bahan pengajaran dengan menggunakan prinsip mengutamakan karya-karya sastra yang latar ceritanya dikenal oleh para siswa. Guru sastra hendaklah memahami apa yang diminati oleh para siswanya sehingga dapat menyajikan suatu karya sastra yang tidak terlalu menuntut gambaran di luar jangkauan kemampuan pembayangan yang dimiki oleh para siswanya Rahmanto, 1988: 31. Menurut Rahmanto 1988: 31 situasi yang menyadarkan akan perlunya karya-karya sastra dengan latar belakang budaya sendiri yang dikenal siswa faktornya adalah pertama, tuntutan itu mencerminkan adanya kesadaran bahwa karya sastra hendaknya menghadirkan sesuatu yang erat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hubungannya dengan kehidupan siswa. Kedua, siswa hendaknya terlebih dahulu memahami budaya sebelum mencoba mengetahui budaya lain.

2.4 Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti,kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Faldillah 2014: 135. Mulyasa 2008: 138 - 141 dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP setiap Sekolah diberi kebebasan dan keluasan untuk mengembangkan silabus sesuai dengan karakteritik peserta didik serta kondisi dan kebutuhan masing- masing. Dalam pengembangan silabus,ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, diantaranya : 1. Relevansi Relevansi mengandung arti bahwa cakupan, kedalaman, tingkat kesulitan, serta urutan penyajian materi dan kompetensi dasar dalam silabus sesuai dengan karakteristik peserta didik, baik kemampuan spiritual, intelektual, sosial, emosional, maupun perkembangan fisik. 2. Fleksibilitas Fleksibilitas merupakan pelaksanaan program, peserta didik, dan lulusan memiliki ruang gerak dan kebebasan dalam bertindak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Kontinuitas Kontinuitas dalam pengembangan silabus mengandung arti bahwa setiap program pembelajaran yang dikemas dalam silabus memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membentuk kompetensi dan kepribadian peserta didik. 4. Efektivitas Efektivitas dalam pengembangan silabus berkaitan dengan terlaksananya dalam pembelajaran, dan tingkat pembentukkan kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar SKKD dalam standar isi. Silabus yang efektif adalah yang dapat diwujudkan dalam pembelajaran di kelas, sebaliknya silabus tersebut dapat dikatakan kurang efektif apabila banyak hal yang tidak dapat dilaksanakan. 5. Efesiensi Efesiensi berkaitan dengan upaya untuk menghemat penggunaan data, daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Efesiensi silabus dapat dilihat dengan cara membandingkan antara biaya, tenaga, dan waktu yang digunakan untuk pembelajaran dengan hasil yang dicapai atau kompetensi yang dapat dibentuk oleh peserta didik. Dengan demikian, setiap guru dituntut untuk dapat mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sehemat mungkin, tetapi dapat menghasilkan hasil belajar dan pembentukkan kompetensi peserta didik secara optimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

CITRA WANITA TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PEREMPUAN JOGJA KARYA ACHMAD MUNIF: TINJAUAN FEMINISME SASTRA DAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 4 11

PENDAHULUAN Citra Wanita Tokoh Utama Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif: Tinjauan Feminisme Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra DiSMA.

0 2 6

CITRA PEREMPUAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LASMI KARYA NUSYA KUSWANTIN: TINJAUAN FEMINISME DAN Citra Perempuan Tokoh Utama Dalam Novel Lasmi Karya Nusya Kuswantin: Tinjauan Feminisme Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 2 13

Analisis kepribadian tokoh Nedena dalam novel Dadaisme karya Dewi Sartika : suatu tinjauan psikologi sastra, dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I.

2 8 167

Konflik batin tokoh utama Elin dalam novel Novelist Undercover dan relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI (suatu tinjauan psikologi sastra).

3 24 108

Citra wanita tokoh utama dalam novel keberangkatan karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di sma.

3 26 138

Analisis citra wanita tokoh utama novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan feminisme dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

3 22 132

Analisis citra wanita tokoh utama novel Merpati Biru karya Achmad Munif dengan pendekatan feminisme dan implementasinya dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester II.

1 2 132

Citra sosial wanita tokoh utama novel Namaku Hiroko karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di SMA (analisis struktural).

4 7 174

Citra wanita tokoh utama dalam novel keberangkatan karya Nh. Dini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra di sma

0 2 136