4.2.1 Analisis Tokoh
1. Tokoh Wiana
Wiana adalah seorang ibu yang bekerja sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah SMP. Hal itu ditunjukkan pengarang dalam kalimat
berikut ini:
1. Ibu bekerja sebagai seorang pendidik Pegawai Negeri,Ibu mengajar
di salah satu sekolah SMP Zaez, 2014: 8. 2.
Ibu mengikuti program sertifikasi, Ibu terlalu sibuk menyibukkan diri dengan urusan-urusan sekolahnya Zaez, 2014: 8.
Wiana memiliki tiga orang anak. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut ini :
3. Ibu sekarang sedang bahagia sebab dari pernikahan Ibu bersama
Ayah,Ibu bisa mendapatkan kamu, mendapatkan Aldi, Rifka. Ibu menghapus air matanya Zaez, 2014: 62.
Wiana senang menulis.Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut ini : 4.
“Wah,Ibu dulu jago buat puisi cinta. Makanya Ayahmu itu bisa jatuh cinta samaIbu. Padahal hanya ibu kirimkan surat yang isinya
puisi cinta saja.” Zaez, 2014: 125.
2. Tokoh Arfansah
Arfansah adalah suami dari Wiana. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut ini:
5. “MasArfansah sendiri suka kok, Bu, dengan penampilan sederhana
saya.Mas sendiri bilang seperti itu, iya kan Mas, ya?”Ibu menuntut
pembelaan dari Ayah Zaez, 2014: 67. 6.
“Kau berdusta,” dia menatapku dengan lurus. Paman Arfansah yang istrinya bernama Wiana itu? “ya,” perempuan kemarin saat mengajak
aku pulang dari belanja itu. Antoni terkejut, dia terdiam cukup lama. Zaez, 2014: 255.
Arfansah bekerja di salah kantor swasta. Hal inidapat dibuktikan dalam kutipan berikut ini :
7. Ayah bekerja di sebuah kantor swasta. Setiap pulang Ayah hanya
membawa tas segi empat dari rumah saja Zaez, 2014: 30. 8.
“Buat apa juga ngoyo-ngoyo kerja?” Kerja di kantor kan sudah cukup Zaez, 2014:36.
3. Tokoh “aku” Mimi
To koh “aku “ yang dimaksud disini adalah Mimi. Hal itu dapat
dibuktikan dalam kutipan berikut ini: 9.
Kini Ayah agak menjauh mendekati kulkas. Aku mulai tertawa dan sedikit bersuara pelan. “ Ayah, Mimi ada disini.....” aku cekikan
Zaez, 2014: 26. 10.
“Mimi kenapa?” wajah Ibu cemas, aku masih tetap menangis sambil menatap wafer yang telah dibuka Ayah Zaez, 2014: 28.
11. Aku mengambilnya dan kutemukan ada tulisan pada secarik kertas
dalam gambarku. Dari ayah. “ AYAH SAYANG MIMI.” Aku sangat senang dan merasa puas. Aku memeluk kertas itu dan
membawanya tidur kembali Zaez, 2014: 43.
Mimi adalah anak sulung dari Ibu Wiana . Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut ini :
12. Sarapan dan makan malam adalah waktu yang paling tepat buat
ibu, adik-adikku,dan aku berkumpul secara utuh Zaez, 2014: 115.
13. Saat aku pulang sekolah diantar oleh Kaka, adik-adikku itu
langsung menyambutku Zaez, 2014:247. 14.
Sesampai di rumah aku telah menemukan Ayah bersama Ibu dan adik-adikku Zaez, 2014: 299.
15. “Mimi? Anaknya Wiana yang sulung itu ?” perempuan itu
menebak dan menyebut nama ibu. Bagaimana bisa dia tahu?Zaez, 2014: 295.