keterampilan, dan sikap yang dapat ditampilkan oleh siswa dalam berpikir dan bertindak yang dihasilkan dari aktivitas belajar. Motivasi belajar sangat
berhubungan dengan kompetensi siswa smk terutama dalam mempelajari bidang keahlian akuntansi sehingga terdapat dorongan dalam diri siswa itu
sendiri untuk mencapai cita-cita serta mampu memotivasi dirinya dalam belajar. Dari hal tersebut, siswa diharapkan mampu menunjukkan
kompetensi yang telah diperolehnya melalui evaluasi pembelajaran, praktik kerja lapangan, maupun di dunia kerja sesuai dengan bidang profesinya.
Syaodih, 2012:183-184.
2. Hubungan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dengan
Kompetensi Siswa SMK
Persepsi siswa tentang kompetensi guru menunjukkan nilai rata-rata mean = 111, dengan nilai deviasi standar = 11,32. Hal ini menunjukkan
bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru sangat baik. Sementara, kompetensi siswa SMK menunjukkan nilai rata-rata mean = 98,32, dengan
nilai deviasi standar = 9,905. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi siswa SMK adalah baik.
Namun demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK adalah
signifikan Spearman’s rho = 0.349, sig. 2-tailed = 0,000 a = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan
persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa SMK. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa
persepsi siswa adalah proses ketika siswa menerima, mengorganisasikan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menginterprestasi kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya pada saat mengajar. Aspek persepsi tersebut meliputi
kognisi dan afeksi, sedangkan kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Jadi pada aspek kognisi di dalamnya menyangkut penilaian tentang kompetensi guru di bidang pedagogik, bidang kepribadian, bidang
sosial, dan bidang profesional yang dimiliki oleh guru. Begitu juga aspek afeksi, di dalamnya meliputi perasaan individu terhadap kompetensi gurunya
di bidang pedagogik, bidang kepribadian, bidang sosial, dan bidang profesional Setyawan, 2014 Skripsi, 18-21.
Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah suatu pandangan siswa terhadap pengetahuan dan keterampilan
guru dalam menyampaikan ilmu dan keterampilan serta mendidik siswa sesuai bidang keahliannya. Persepsi siswa tentang kompetensi guru sangat
berhubungan dengan kompetensi siswa SMK karena persepsi siswa yang baik terhadap kompetensi guru akan menimbulkan rasa nyaman dan senang
belajar pada diri siswa. sehingga siswa dapat memperoleh kompetensinya secara optimal.
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya tentang hubungan motivasi belajar, persepsi siswa tentang kompetensi guru
dengan kompetensi siswa SMK, maka dapat ditarik kesimpulan: 1.
Ada hubungan motivasi belajar dengan kompetensi siswa SMK. Hasil penelitian ini ditunjukkan dari nilai koefisien korelasi Sp
earman’s rho = 0,280 dan nilai probabilitas nilai sig. 2-tailed = 0,000 = 0,05. Dengan
temuan ini berasumsi, semakin tinggi motivasi belajar siswa akan semakin tinggi pula kompetensi siswa smk.
2. Ada hubungan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi
siswa SMK. Hasil penelitian ini ditunjukkan dari nilai koefisien korelasi Spearman’s rho = 0,345 dan nilai probabilitas nilai sig. 2-tailed = 0,000
= 0,05. Dengan temuan ini berasumsi, semakin baik persepsi siswa tentang kompetensi guru maka semakin tinggi pula kompetensi siswa smk.
B. Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa melakukan penelitian dan penyajian hasil penelitian memiliki keterbatasam. Keterbatasan yang menjadi kendala dalam
penelitian ini anatara lain: 1.
Penelitian ini diukur hanya berdasarkan jawaban siswa terhadap instrumen. ini dikarenakan penulis mempunyai keterbatas waktu.
2. Keterbatasan pengetahuan penulis yang masih kurang.
3. Penulis tidak dapat mengendalikan kesungguhan responden dalam mengisi
kuesioner, dikarenakan penulis kurang mengetahui lebih jauh mengenai kepribadian responden. Apabila ternyata responden tidak menjawab
berdasarkan kondisi sebenarnya, maka hasil penelitian ini tidak memberikan gambaran yang objektif.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mencoba mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan adanya hubungan positif dan
signifikan antara motivasi belajar dengan kompetensi siswa SMK. Karna ini penilaian hanya berdasarkan jawaban siswa terhadap instrumen, maka saran
saya adalah diharapkan siswa mampu memilih jurusan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing bukan atas dasar kemauan orangtua atau teman.
Kalau tidak berdasarkan kemauan sendiri maka dalam diri siswa itu sendiri sangat sulit untuk memotivasi diri dalam belajar, terutaman nanti jika sudah
terjun dalam dunia kerja. 2.
Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara persespsi siswa tentang kompetensi guru dengan kompetensi siswa
SMK. Saran saya setiap guru harus memiliki empat aspek yaitu pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. semua itu harus diterapkan demi
menunjang kegiatan pembelajaran, ketercapaiannya proses pembelajaran, dan juga siswa dapat memperoleh kompetensi secara optimal.