Keberhasilan Usaha Proses Kewirausahaan

21 tahun. Pada jenjang usia ini orang akan dihadapkan pada masalah pekerjaan. Orang harus memilih bidang pekerjaan apa yang akan cocok bagi mereka, apakah sesuai dengan keahlian, bakat, minat, atau faktor psikologi yang mereka miliki. Hurlock dalam Hutagalung 2010:9 juga berpendapat pada masa dewasa awal 18-40 tahun merupakan usia di mana orang akan mencoba-coba untuk berkarir. Hal ini yang juga menjadi pemengaruh tinggi rendahnya prestasi kerja seseorang. Staw dalam Hutagalung 2010:9 menghubungkan usia dengan pengalaman. Bertambahnya usia akan diikuti dengan bertambahnya pengalaman. Dengan bertambahnya usia dan pengalaman seorang wirausaha maka wirausaha tersebut memiliki bekal lebih untuk mampu mencapai keberhasilan dalam usahanya.

b. Proses Kewirausahaan

Proses kewirausahaan diawali oleh adanya tantangan Suryana, 2006:3. Dari tantangan tersebutlah muncul ide, kemauan serta dorongan untuk berpikir kreatif dan melakukan sesuatu yang inovatif untuk memecahkan tantangan yang sebelumnya ada. Biasanya ide kreatif dan inovatif ini dimulai dengan proses peniruan imitasi atau duplikasi. Kemudian menjadi proses perkembangan dan mencapai tahap penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda.

2.1.2 Keberhasilan Usaha

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan berhasil sebagai sukses. Usaha diartikan sebagai kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud pekerjaan perbuatan, prakarsa, akhtiar, daya Universitas Sumatera Utara 22 upaya untuk mencapai sesuatu http:bahasa.cs.ui.ac.id. Keberhasilan usaha merupakan suatu keadaan di mana usaha mengalami peningkatan hasil dari yang diperoleh sebelumnya. Setiap usaha pasti memiliki tujuan untuk dapat berhasil. Menurut Anaroga dalam Sazali 2011, keberhasilan usaha dapat tercapai jika memliki persiapan yang matang, yaitu dengan menyiapkan rencana usaha business plan. Rencana usaha menjadi acuan dalam semua aktivitas yang akan dilaksanakan usaha tersebut, apapun jenis usaha yang dijalankan. Dengan adanya rencana usaha maka hasil kinerja yang ada dapat diukur keberhasilannya. Suryana 2006:7 menggambarkan seorang yang berhasil berwirausaha sebagai orang yang mampu menggabungkan nilai, sifat utama pola perilaku dan sikap dengan modal pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan praktis, sehingga dapat dikatakan bahwa pedoman, pengharapan, serta nilai baik yang berasal dari diri sendiri ataupun kelompok dapat mempengaruhi pembentukan perilaku kewirausahaan. Ranto dalam Daulay dan Ramadini 2013 berpendapat bahwa berhasil atau tidaknya seseorang dalam berwirausaha tidak tergantung dari jumlah uang atau keuntungan yang diperolehnya dalam berwirausaha. Namun dilihat dari bagaimana orang tersebut mampu merencakan usaha dan menjalankannya dengan baik atau menjalankan usaha yang sudah ada menjadi lebih berkembang dari sebelumnya. Wirausaha yang baik tidak cukup hanya memliki kemauan untuk berhasil saja, namun juga harus memiliki pengetahuan serta kemampuan. Wawasan yang cukup mengenai usaha yang dimasuki, bagaimana harus memulai usaha tersebut, apa peran dan tanggung jawab yang harus dipegang sebagai seorang wirausaha, serta pengetahuan organisasi bisnis dan manajemen. Universitas Sumatera Utara 23 Keberhasilan usaha ditunjukkan melalui kinerja yang dihasilkan dari kegiatan wirausaha selama kurun waktu tertentu Moeheriono, 2012. Keberhasilan suatu usaha ditunjukkan dengan adanya hubungan yang signifikan antara keuntungan, jumlah penjualan dan pertumbuhan yang dimiliki usaha tersebut Dalimunthe dalam Tanjung, 2012. Berhasil tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari membesarnya skala usaha yang dimilikinya Adi dalam Al-maqassary, 2013. Yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor kemampuan usaha seperti bahan baku, pekerja, teknologi, kualitas produk, harga, variasi produk, target pasar, kemudahan dalam membeli produk, ketersediaan modal dan perputaran piutang. Baik buruknya kinerja yang ditunjukkan oleh seseorang dipengaruhi oleh kepribadian yang dimilikinya, di samping keterampilan dan kemampuan kerjanya Sedarmayanti, 2004:25. Suatu keberhasilan harus dapat diukur. Hal-hal yang dapat dijadikan indikator dari kinerja usaha ialah pertumbuhan pendapatan Revenue Growth, jumlah pelanggan baru, kecepatan waktu layanan, tingkat kepuasan pelanggan dan lain-lain Moeheriono, 2012. Memiliki usaha yang baik saja tidak cukup, untuk dapat mencapai kesuksesan yang berkesinambungan usaha tersebut harus melakukan quantum leap dari hanya “good” harus menjadi “great” Collins dalam Situmorang, 2011:83. Suatu usaha yang baik dapat terus tumbuh dan berkembang jika memiliki sensitivitas yang baik terhadap setiap perubahan yang terjadi, adaktif, memiliki rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki terhadap identitas usaha yang dijalankan, memiliki toleransi sehingga mampu terbuka pada setiap peluang yang ada, dan pada umumnya sangat konservatif dalam mengelola keuangan De Geus Universitas Sumatera Utara 24 dalam Situmorang, 2011:83. Faktor kepemimpinan juga menjadi salah satu syarat suatu usaha menjadi usaha yang luar biasa. Adapun langkah-langkah menuju keberhasilan usaha menurut Tanjung 2012 yaitu: 1. Adanya ide serta visi misi yang jelas pada bisnis. 2. Membuat perencanaan usaha, pengorganisasian, dan cara menjalankannya mengimplementasikannya. 3. Kemauan dan keberanian menghadapi resiko. 4. Mengembangkan hubungan yanga baik kepada semua pihak yang terkait dengan kepentingan usaha. Faktor-faktor yang menghambat suatu usaha masuk dalam kategori usaha yang luar biasa menurut Situmorang 2012:84: 1. Faktor psikologis Pemimpin tidak berani mengambil resiko dan cenderung merasa nyaman dengan kondisi yang ada berada pada comfort zone. 2. Resitensi karyawan Sumber daya manusia yang ada tidak merasa tertantang untuk mengembangkan diri, memberikan ide mereka, ataupun melakukan inovasi. Hal ini dapat disebabkan oleh lingkungan perusahaan yang membiasakan hal tersebut. Begitu juga jika ditambah dengan masalah pengelolaan SDM yang kurang baik, misalnya rekruitmen, penempatan karyawan yang tidak berkompenten, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 25 3. Tekanan dari pihak luar Tekanan dari pihak luar dapat datang dari orang terdekat seperti keluarga. a Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha yaitu Tanjung, 2012: - Faktor Produksi Produk yang dihasilan dapat diproduksi sendiri atau dengan menjual kembali produk orang lain. Kualitas dan harga produk yang ditawarkan haruslah sesuai. - Faktor Pemasaran Untuk meningkatkan penjualan wirausaha dapat melakukan promosi dengan anggaran tertentu yang telah ditetapkan untuk kurun waktu tertentu. Produk yang ditawarkan kepada target pasar harus mudah diperoleh atau paling tidak pelanggan mengetahui bagaimana untuk mendapatkan produk tersebut, misalnya dengan memberikan beberapa alternatif untuk melakukan pemesanan. - Faktor Manajemen Untuk mengantisipasi perubahan, maka wirausaha harus selalu berusaha untuk lebih efisien dan efektif dalam mengelola usahanya. Hal-hal yang dapat dilakukan di antaranya ialah dengan melakukan TQM Total Quality Universitas Sumatera Utara 26 Management, benchmarking dengan meniru usaha yang berhasil, performance measurement, empowerment, memiliki nilai tambah tambah dibaningkan dengan usaha lain yang sejenis competitive advantage, strategi yang lebih unggul dan lain-lain Situmorang, 2011:103. - Faktor Keuangan Melakukan sentralisasi pengendalian keuangan dengan cara melakukan efisiensi anggaran, terutama dengan pemotongan biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, peramalan arus kas, pengelolaan modal kerja, dan mengurangi penjualan dengan cara piutang. b Ciri-Ciri Wirausaha Yang Berhasil Para pakar ekonomi memiliki pendapat yang berbeda-beda untuk mendeskripsikan wirausaha yang berhasil. Sukirno 2006 berpendapat bahwa seorang wirausaha yang berhasil memiliki kepercayaan diri yang baik, kreatif, berani mengambil resiko, memiliki perencanaan yang baik, berorientasi pada masa depan, berorientasi pada tugas dan keputusan, berorientasi pada kemanusiaan, memiliki kemampuan manajemen, mampu membuat keputusan, mampu mendirikan usaha serta memiliki konsep keaslian pada produk yang dihasilkan. Hornaday dalam Riani 2006:14 juga mengungkapkan hal yang sama yaitu seorang wirausaha yang berhasil memiliki sikap mental yang positif, memiliki daya pikir yang kreatif, inovatif, memiliki motivasi yang tinggi, kemampuan untuk mengambil resiko dan kemampuan untuk bersaing. Universitas Sumatera Utara 27

2.1.3 Self Leadership a Konsep