Persamaan Analisis Statistik Koefisien Determinasi

92 Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukkan hubungan linier antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis regresi berganda menggunakan aplikasi SPSS Statistics 17.

4.4.1 Persamaan Analisis Statistik

Persamaan Regresi Berganda dapat dilihat sebagai berikut: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Hasil pengolahan atau SPSS dapat dilihat dalam tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Persamaan Analisis Statistik Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 29.397 7.751 3.793 .000 X1_self_leadership .047 .078 .053 .598 .551 .898 1.113 X2_self_efficacy .270 .042 .569 6.457 .000 .898 1.113 a. Dependent Variable: Y_Keberhasilan_Usaha Sumber: Pengolahan SPSS 17 September 2014 Berdasarkan hasil pengolahan data analisis regresi berganda yang ditunjukkan dalam Tabel 4.14 maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut: Y = 29.397+0,047X 1 + 0,270 X 2 + e Universitas Sumatera Utara 93

4.4.1 Koefisien Determinasi

DeterminanR 2 atau R- Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independent mampu menjelaskan variabel dependent. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara o nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R 2 ≤ 1. Jika R 2 semakin besar maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti model-model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan demikian sebaliknya. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0 – 1. Semakin mendekati nol berarti tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas. Hasil instrumen koefisien determinan R 2 dapat dilihat pada Tabel 4.13 Tabel 4.13 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .587 a .345 .331 4.88943 a. Predictors: Constant, X2_Self_efficacy, X1_self_leadership b. Dependent Variable: Y_Keberhasilan_Usaha Universitas Sumatera Utara 94 Berdasarkan Tabel 4.13 dapat terlihat bahwa: Melalui hasil pengujian pada Tabel 4.13 diketahui bahwa nilai koefisien korelasi R Square sebesar 0,345 berarti hubungan antara variabel Self Leadership dan Self Efficacy terhadap Keberhasilan Usaha sebesar 34,5 artinya hubungan tidak erat. Adjusted R Square sebesar 0,331 berarti 33,1 kemampuan self leadership, self efficacy menjelaskan pengaruhnyaterhadap keberhasilan usaha. Sedangkan sisanya 66,9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.4.2 Uji SimultanSerempak Uji-F