Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

72 Tabel V.4 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Kelas VII A KKM Jumlah Siswa Ketuntasan Belajar Pra-perlakuan Siklus I Siklus II Jml Siswa Jml Siswa Jml Siswa 68 37 8 21,62 21 56,76 37 100 Sumber : Hasil Observasi, 2012.

D. Pembahasan

Pada siklus I proses belajar mengajar yang terjadi terlihat bahwa guru sudah menerapkan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division STAD dengan baik. Pengamatan Aktivitas Siswa terdiri dari 4 empat komponen utama kegiatan pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division STAD. Pada tabel Pengamatan Aktivitas Siswa, terlihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh tindakan pengelompokan untuk belajar bersama, menyelesaikan tugas bersama, ingin kelompoknya memiliki skor tertinggi. Kondisi tersebut memotivasi siswa untuk bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Kekurangan dalam penelitian siklus pertama ini adalah keterbatasan waktu. Siswa ternyata membutuhkan waktu lebih lama dalam mengerjakan tugasdiskusi kelompok dan kuis. Skoring juga dilakukan oleh Guru di luar 73 kegiatan pembelajaran dan diberitahukan pada pertemuan berikutnya. Hal tersebut kurang memacu siswa untuk lebih semangat berkompetisi. Kekurangan yang lain adalah ada beberapa kelompok yang anggotanya kurang aktif. Kekurangaktifan kelompok tersebut karena ada anggota kelompok yang interaksi sosialnya kurang baik, malu-malu dengan siswa yang mampu. Hasil belajar siswa pada siklus I ini juga mengalami peningkatan dibandingkan prestasi siswa yang diperoleh pada pra-perlakuan. Peningkatan itu karena keaktifan siswa dalam belajar lebih baik, sehingga penguasaan materi secara otomatis akan meningkat pula. Ketika seorang siswa menguasai materi pelajaran dengan baik, bila ia diberi kuis atau soal tentu akan dapat menjawabnya. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division STAD pada siklus I telah mencapai indikator ketercapaian yang diharapkan. Pada siklus II secara keseluruhan langkah-langkah tindakan tidak jauh berbeda dengan siklus I. Namun, antara siklus I dan siklus II tetap ada perbedaan dalam tindakan. Perbedaan tindakan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 74 1. Pemberian Tugas Kelompok dan Kuis Pada siklus I, tugas kelompok dan kuis yang diberikan oleh guru terlalu banyak sehingga menjadikan waktu yang dibutuhkan menjadi tidak cukup untuk kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi keterbatasan waktu maka tugas kelompok dan kuis yang diberikan pada siklus II jumlahnya dikurangi tetapi tetap mencakup seluruh materi pelajaran. 2. Penskoran Karena waktunya kurang penskoran nilai pada siklus I tidak diumumkan kepada siswa sehingga siswa tidak mengetahui mereka berada pada urutan keberapa. Hal tersebut tentunya mengecewakan siswa dan menjadikan mereka kurang semangat. Untuk menumbuhkan semangat berkompetisi, skor nilai yang diperoleh pada siklus I dibacakan oleh guru pada awal kegiatan siklus II. 3. Cara pengelompokan siswa Kekurangan cara pengelompokan siswa pada siklus I diperbaiki pada siklus II ini. Pengelompokan siswa dilakukan lebih memperhatikan kondisi siswa secara individual dengan individu yang lain yang lebih sesuai. Kelompok yang anggotanya serasi hubungan sosialnya akan lebih baik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada siklus II tersebut lebih memungkinkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dibandingkan hasil belajar pada siklus I. 75 Dengan melihat hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division STAD pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi pada kompetensi “Tindakan Ekonomi Berdasarkan Motif dan Prinsip Ekonomi dalam Kehidupan Sehari- hari” berhasil dengan baik. 76

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP NEGERI 2 BINJAI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 31

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS.

0 8 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CAHAYA.

0 6 34

Penerapan model pembelajaran Students Teams Achievement Division untuk meningkatkan aktivitas dan hasil pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas VII/A SMP Kartika Magelang.

0 0 109