36
D. Prosedur penelitian
Jenis penelitian yaang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
Classroom Action Research
yang dilakukan oleh peneliti secara langsung. Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian
dilakukan melalui kerja sama dengan guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial yang selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui
cara dan prosedur yang efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang dengan revisi untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi. Peneliti berperan sebagai observer untuk melakukan tindakan pengamatan sesuai perencanaan tindakan
yang dibuat. Peneliti selalu bekerja sama dengan guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial mulai dari: 1 perencanaan tindakan, 2 pelaksanaan
tindakan, 3 pemantauan observasi, 4 perenungan refleksi pada setiap tindakan yang dilakukan.
Secara operasional penelitian tindakan yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan pra-perlakuan
a. Observasi pada guru
Salah satu bentuk instrumen observasi adalah observasi anekdoktal. Observasi terhadap guru meliputi kegiatan pra-
pembelajaran melakukan
apersepsi dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, kegiatan inti penguasaan materi
37
pelajaran, pemanfaatan mediasumber belajar, pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, penilaian proses dan
hasil belajar, penggunaan bahasa, dan kegiatan penutup melakukan
refleksi, rangkuman,
tindak lanjut
setelah
pembelajaran.
b. Observasi pada siswa
Observasi anekdot terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik. Masing-masing individu siswa dapat
diamati secara individual atau berkelompok sebelum, saat berlangsung, dan sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada
setiap individu juga dapat diamati pada saat pembelajaran siswa siap mengikuti proses pembelajaran, kegiatan inti siswa
memperhatikan penjelasan guru, siswa menanggapi pembahasan pembelajaran, siswa mencatat hal-hal penting, kegiatan penutup
siswa mengerjakan tugas dengan baik, secara pribadi maupun dalam kelompok.
c. Observasi pada kelas
Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping
itu, observasi demikian dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan hambatan
pembelajaran yang terjadi di kelas.
38
2. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan metode pembelajaran
Cooperative Learning
tipe
Student Teams Achievement Divisions
STAD. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
1 Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk
memetakan para siswa berdasar kemampuannya dan membagi siswa secara heterogin. Kelompok ini terdiri dari tiga siswa
yang heterogin dilihat dari prestasi akademik, ras, atau etnik. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap in adalah:
rencana pembelajaran dengan metode pembelajan
Cooperative Learning
tipe
Student Teams Achievement Division
STAD, materi, lembar soal kuis, lembar jawab siswa, lembar soal
untuk kelompok, lembar jawab untuk kelompok dan lembar observasi.
2 Guru menyusun instrument pengumpulan data meliputi:
a Kriteria keberhasilan penerapan metode pembelajaran
Cooperative Learning
tipe
Student Teams Achievement Division
STAD terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dalam kelompok dan individu
39
b Instrumen untuk mengobservasi kegiatan guru di kelas
c Instrumen untuk mengobservasi kegiatan siswa di kelas
d Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
e Kuisioner untuk siswa dan kelompok
f Instrumen untuk mengobservasi data prestasi siswa
g Instrumen untuk mengukur motivasi belajar siswa
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi metode pembelajaran
Cooperative Learning
tipe
Student Teams Archievement Division
STAD sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1 Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok,
masing-masing terdiri atas 4-5 anggota kelompok. Tiap kelompok mempunyai anggota yang heterogen, baik jenis
kelamin, ras, etnik maupun kemampuannya prestasinya. 2
Guru menyampaikan materinya pembelajaran. 3
Guru memberikan
tugas kepada
kelompok dengan
menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai materi pelajaran yang telah
diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antarsesama anggota kelompok.
40
4 Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa.
Pada saat menjawab pertanyaan atau kuis dari guru siswa tidak boleh saling bantu.
5 Setiap akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk
mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan akademik yang telah dipelajari.
6 Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaanya
terhadap materi pelajaran dan kepada siswa secara individual atau kelompok yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh
skor sempurna diberi penghargaan. Guru sebelumnya telah membuat
base score
atau skor minimum yang harus dicapai oleh siswa untuk pertemuan pertama.
7 Guru memberikan tugas rumah materi untuk pertemuan
berikutnya atau soal yang berhubungan dengan materi pada pertemuan sekarang.
c. Observasi
Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Observasi ini dilakukan oleh peneliti dan guru untuk mengetahui
hasil dan dampak pelaksanaan tindakan berupa aktivitas siswa dalam belajar di kelas. Aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari
kemauan dan antusiasme siswa dalam mengikuti proses belajar
41
mengajar seperti mengerjakan tugas yang diberikan kepada mereka.
d. Refleksi
Hasil observasi berupa data kuantitatif penguasaan materi nilai post test dan tanggapan proses pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan penelitian
tindakan kelas. Karena dengan adanya suatu refleksi yang tajam dan terpercaya akan didapatkan suatu masukan yang sangat
berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya. Data yang diperoleh dari hasil observasi, selanjutnya didiskusikan
antara guru bidang studi dengan peneliti untuk mengetahui: 1
Apakah tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana. 2
Kemajuan apa yang dicapai siswa, terutama dalam hal peningkatan motivasi, keaktifan, dan hasil belajar siswa.
Jika setelah refleksi terdapat masalah, dilakukan tindakan lanjutan yang meliputi perencanaan, tindakan, dan observasi
sehingga masalah tersebut dapat teratasi dan tercapainya hasil yang optimal.
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan dan pembuatan kesimpulan hasil observasi peningkatan aktivitas
42
belajar siswa. Ada dua refleksi yang dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1 Refleksi segera dilakukan setelah suatu pertemuan berakhir,
digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam
pertemuan berikutnya. 2
Refleksi pada akhir siklus, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan
telah tercapai. e.
Evaluasi Setelah keempat tahap tersebut dilaksanakan, tahap terakhir
sebagai penentu hasil belajar maka dilakukan evaluasi. Tahap ini merupakan proses mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan
informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan tindakan di antara dialog awal, perencanaan tindakan, observasi
dan refleksi yang merupakan proses yang terkait secara sistematis dan berkesinambungan. Evaluasi ditujukan pada penemuan bukti
adanya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi siswa kelas VIIA SMP Kartika tahun ajaran 20112012.
3. Siklus II
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan pertama. Perbedaan tindakannya adalah cara
43
pengelompokannya. Siswa-siswa yang memiliki nilai tertinggi dalam kelompok pada siklus pertama, ditempatkan pada kelompok lain secara
acak. Selain itu, pemberian tugas kelompok dan kuis dikurangi kuantitasnya untuk menyesuaikan dengan waktu kegiatan pembelajaran.
Tindakan pada siklus kedua ini berdasarkan kekurangan pada siklus pertama dan didasarkan atas refleksi siklus pertama.
E. Teknik Pengumpulan Data