belajar mahasiswa. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai F
hitung
= 1.344 dan nilai probabilitas 0,263. Berdasarkan deskripsi data tentang prestasi belajar mahasiswa diperoleh hasil terbanyak dengan IPK
2,00 sd 2,75 sebanyak 85 responden atau 61,15. Sedangkan deskripsi data tentang minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru diperoleh hasil
terbanyak pada kriteria tinggi sebanyak 139 responden atau 62,61. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mempunyai minat
tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa dengan IPK 2,00 sd 2,75, mempunyai minat tinggi untuk menjadi guru.
Hasil deskripsi data minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru sebagian besar mempunyai prestasi dengan IPK 2,00 sd 2,75. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa dengan IPK 2,00 sd 2,75 mempunyai minat tinggi untuk menjadi guru.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru yaitu berminat tinggi untuk menjadi
guru. Hal ini diduga karena mahasiswa yang berprestasi tinggi maupun mahasiswa yang berprestasi rendah mempunyai minat yang sama untuk
menjadi guru, yaitu sebagian besar responden berminat tinggi. Mahasiswa tertarik untuk menjadi guru, mungkin karena profesi guru merupakan
pekerjaan yang mulia, sebab guru memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan terciptanya tujuan pendidikan nasional. Guru
merupakan kunci pokok bagi keberhasilan anak didiknya. Selain harus memiliki bekal pengetahuan yang cukup, guru juga dituntut untuk memiliki
integritas kepribadian yang tinggi dan ketrampilan mengajar yang dapat diandalkan, sehingga mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang
kondusif serta menyenangkan bagi anak didiknya. Penelitian yang dilakukan Ririn Kurniawati, Christina 1997 : 105, menemukan bahwa
tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, prestasi belajar siswa, jenis pekerjaan orang tua, dan latar
belakang pendidikan orang tua.
3. Minat Mahasiswa FKIP untuk Menjadi Guru Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Orang Tua.
Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru ditinjau dari latar
belakang pendidikan orang tua. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai F
hitung
= 0,881 dan nilai probabilitas 0,452. Berdasarkan deskripsi data tentang latar belakang pendidikan
orang tua diperoleh hasil terbanyak pada lulusan AkademiPT sebanyak 101 responden atau 45,50. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden mempunyai latar belakang pendidikan orang tua lulusan AkademiPT. Sedangkan deskripsi data tentang minat mahasiswa
FKIP untuk menjadi guru diperoleh hasil terbanyak pada kriteria tinggi sebanyak 139 responden 62,61. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar mahasiswa mempunyai minat tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan orang
tua lulusan AkademiPT mempunyai minat tinggi untuk menjadi guru. Hasil deskripsi data minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru
sebagian besar berlatar belakang pendidikan orang tua lulusan AkademiPT. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa sebagian besar
orang tuanya berstatus lulusan AkademiPT mempunyai minat tinggi untuk menjadi guru.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kesamaan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi guru yaitu berminat tinggi untuk menjadi
guru. Hal ini menunjukkan bahwa profesi guru tidak hanya dipilih oleh mahasiswa yang memiliki orang tua yang tingkat pendidikan rendah, tetapi
kenyataan yang terjadi sekarang mahasiswa yang mempunyai orang tua tingkat pendidikan tinggi AkademiPT cenderung memilih pekerjaan
sebagai guru. Salah satu faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi guru adalah banyaknya saingan dalam memilih pekerjaan.
Mahasiswa akan memilih profesi guru karena profesi guru mempunyai peluang yang besar dalam dunia kerja. Seandainya semua profesi guru
diminati mahasiswa yang memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi, akan semakin cepat perkembangan pendidikan di Indonesia karena
masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi mempunyai pengetahuan dan cara pandang yang lebih luas. Penelitian yang dilakukan
Irmawati, 2001:61 menemukan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin siswa, pekerjaan orang
tua dan tingkat pendidikan orang tua.