Jenis dan Desain Penelitian

43 Tabel 3. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Aktivitas Guru peneliti Aktivitas Siswa Kontrol 1 Guru membuka pelajaran 1 Siswa menjawab salam dan berdoa 2 Guru mempresensi siswa 2 Siswa menjawab jika dipanggil 3 Guru memberikan apersepsi tentang telur dan hasil olahnya 3 Siswa memperhatikan 4 Guru memberikan pretest 4 Siswa mengerjakan soal pretest 5 Guru membagikan handout 5 Siswa mengamati dan mempelajari handout 6 Guru menjelaskan gambaran umum materi yang dipelajari 6 Siswa memperhatikan dan bertanya 7 Guru menyuruh siswa membentuk kelompok 7 Siswa membentuk kelompok 8 Guru memberikan permasalahan yang harus dipecahkan siswa 8 Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok 9 Guru menyuruh siswa presentasi 9 Siswa mempresentasikan hasil diskusi Siswa kelompok lain mengajukan pertanyaan 10 Guru dan siswa menarik kesimpulan 10 Siswa membuat kesimpulan bersama 11 Guru memberikan posttest 11 Siswa mengerjakan posttest 12 Guru menutup pelajaran 12 Siswa berdoa dan menjawab salam Eksperi men 1 Guru membuka pelajaran 1 Siswa menjawab salam dan berdoa 2 Guru mempresensi siswa 2 Siswa menjawab jika dipanggil 3 Guru memberikan apersepsi tentang telur dan hasil olahnya 3 Siswa memperhatikan 4 Guru memberikan pretest 4 Siswa mengerjakan soal pretest 5 Guru membagikan handout 5 Siswa mengamati dan mempelajari handout 6 Guru menjelaskan gambaran umum materi yang dipelajari 6 Siswa memperhatikan dan bertanya 7 Guru menyuruh siswa membentuk kelompok dengan nama kelompok berupa warna Guru memberikan nomor pada tiap tiap anggota kelompok 7 Siswa membentuk kelompok 8 Guru memberikan permasalahan yang harus dipecahkan siswa 8 Siswa berdiskusi dengan anggota kelompok 9 Guru menyuruh siswa presentasi dengan memanggil nomor secara bergantian 9 Siswa mempresentasikan hasil diskusi Siswa kelompok lain mengajukan pertanyaan 10 Guru dan siswa menarik kesimpulan 10 Siswa membuat kesimpulan bersama 11 Guru memberikan posttest 11 Siswa mengerjakan posttest 12 Guru menutup pelajaran 12 Siswa berdoa dan menjawab salam 44

E. Definisi Operasional

Definisi operasional ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam judul skripsi “Penerapan model coorperative learning tipe numbered head together pada mata pelajaran pengetahuan bahan makanan untuk meningkatkan hasil belajar dan kebutuhan belajar di SMK N 1 Kalasan” maka definisi operasional yang perlu dijelaskan adalah: 1. Coorperative Learning Proses pembelajaran yang berlangsung pada kedua kelas baik kelas control maupun kelas eksperimen menggunakan metode koorperatif. Metode koorperatif dilakukan dengan cara membagi peserta didik dalam kelompok kelompok kemudian mereka diberikan tugas untuk diselesaikan dalam kelompokknya. 2. Numbered head together Proses pembelajaran dengan metode numbered head together ini dilakukan dalam kelompok eksperimen. Pada pelaksanaan pembelajaran ini siswa dibentuk dalam kelompok kelompok dimana beranggotakan lima sampai enam anggota. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode ini guru mengarahkan dan mengkondisikan siswa supaya dapat mengikuti alur numbered head together. 3. Diskusi Proses pembelajaran dengan metode diskusi ini dilakukan dalam kelompok kontrol. Pada pelaksanaan pembelajaran ini siswa dibentuk dalam kelompok kelompok dimana beranggotakan lima sampai enam anggota. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode ini guru mengawasi jalnnya diskusi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI.

0 0 32

Penerapan cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi SMK YPKK 2 Sleman.

1 4 217

Penerapan media komik berbasis cooperative learning tipe numbered head together untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran akuntansi SMK N 1 Pengasih.

0 3 310

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNINGTIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARANPENGETAHUAN BAHAN MAKANAN DI SMKN 4 YOGYAKARTA.

0 1 247