42
Berdasarkan kajian di atas diperoleh kesimpulan kebijakan dalam mengatasi hambatan penggunaan ICT dilingkungan sekolah yaitu adanya infrastruktur yang
tepat, adanya sistem, fungsi dimana ICT harus digunakan untuk meningkatkan pembelajaran, sumber daya manusia paling utama dimana guru siap untuk
menggunaan ICT dalam proses pembelajaran. Hal paling uatama dalam mengatasi hambatan adalan harus tersedia anggaran atau dana yang cukup untuk untuk
mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut. Selain itu adanya kemauan dari semua pihak,
dalam hal ini guru dan peserta didik untuk menerapkan pembelajaran dengan dukungan teknologi komunikasi dan informasi tersebut.
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian terdahulu dilakukan sebagai upaya memperjelas tentang variabel- variabel dalam penelitian ini, sekaligus untuk membedakan antara penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya. Penelitian mengenai keterampilan guru memanfaatkan ICT Pada SMP belum ada yang meneliti. Berikut penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan keterampilan pemanfaatan ICT sebagai berikut 1.
Herman dan Abdul 2010 “Potensi Pemanfaatan ICT Untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran SMA Di Kota Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan Potensi penerapan ICT untuk pembelajaran dalam hal: 1 tingkat siswa dan staf kompetensi ICT, 2 model yang digunakan dalam
menerapkan TIK, dan 3 hambatan dalam mengimplementasikan ICT. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang melibatkan 341 responden yang
terdiri dari siswa, guru, tenaga ICT, staf administrasi, dan kepala sekolah.
43
Mereka dipilih secara acak dari 11 sekolah menengah atas di Kota Yogyakarta. Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif dan data kualitatif dengan
teknik induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 8 orang 2,3 dari tingkat yang sangat rendah, 54 orang 15,8 dari tingkat rendah, 115 orang
33,5 tingkat menengah, 128 orang 37,5 dari tingkat tinggi, dan 36 orang 10,6 yang sangat tingkat tinggi. ICT telah menerapkan secara sistematis
melalui desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi. Hambatan dalam melaksanakan ICT datang dari kurangnya personil,
infrastruktur, hardware, dan software. 2.
Palupiningdyah dan widiyanto 2009 “Strategi Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Increasing Learning Motivation ILMO”.
Hasil dari penelitian ini adalah : 1 Kompetensi mahasiswa dalam pemanfaatan ILMO telah sangat menguasai karena terdapat dasar penguasaan
ICT yang telah dipelajari baik saat sekolah menengah, perkuliahan praktek kompueter semester 1 dan 2 maupun secara otodidak. Selain itu menu dalam
ILMO tidak menyulitkan mahasiswa karena mudah diakses serta sesuai dengan kebutuhan mahasiswa; 2 Pembelajaran elektronik e-learning melalui ILMO
merupakan pembelajaran pelengkap complement learning sehingga pembelajaran di kelas tidak perlu diganti namun perlu strategi peningkatan
kualitas pembelajaran bagi Mahasiswa melalui pemanfaatan ILMO dapat dilakukan melalui dua aspek yaitu dari mahasiswa sebagai subyek
pembelajaran untuk selalu mengakses ILMO kaarena ditemukan jika tidak diwajibakan oleh dosen maka mahasiswa tidak mengakses ILMO, kemudian
44
diharapkan dosen mengupload materi perkuliahan tatap muka di kelas di tambah penugasan yang diupload melalui ILMO. Sehingga secara langsung
akan memotivasi mahasiswa untuk mengaksesnya. Penelitian dari peneliti terdahulu sama-sama bertema mengenai aplikasi
Information And Communication Technology ICT baik dalam lingkup sekolah, maupun secara global. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah
lebih kependekatan pemanfaatan Information And Communication Technology ICT oleh guru SMP dalam proses pembelajaran. Penelitian yang dilakukan
peneliti pada dasarnya diadopsi dari penelitian Herman dan Abdul dengan judul “Potensi Pemanfaatan ICT Untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran SMA Di Kota
Yogyakarta, akan tetapi penelitian ini mengadopsi intrumen penelitian ICT Teacher Survey yang telah ditetapkan dari Department of Education and Training
Western Australia.
G. Kerangka berpikir