49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Adapun yang dimaksud dengan
penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Sugiyono, 2013: 22.
Jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keterampilan guru dalam
memanfaatkan ICT dalam pembelajaran di SMP di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono 2013: 90 “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi seluruh karakteristik atau
sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek tersebut, subyek dalam penelitian ini adalah guru. Populasi dalam penelitian ini adalah SMP Negeri di
50
Kabupaten Bantul, DIY yang berjumlah 48 sekolah. Adapun tabel populasi sebagai berikut :
Tabel 1 Populasi No.
Nama Sekolah Jumlah
Guru 1 SMP NEGERI 1 SANDEN
38 2 SMP NEGERI 1 BANTUL
67 3 SMP NEGERI 2 BANTUL
60 4 SMP NEGERI 1 PIYUNGAN
30 5 SMP NEGERI 1 PANDAK
35 6 SMP NEGERI 1 BANGUNTAPAN
42 7 SMP NEGERI 1 SEWON
41 8 SMP NEGERI 2 KASIHAN
26 9 SMP NEGERI 2 BAMBANGLIPURO
48 10 SMP NEGERI 1 SEDAYU
42 11 SMP NEGERI 1 IMOGIRI
40 12 SMP NEGERI 1 PLERET
38 13 SMP NEGERI 2 SRANDAKAN
26 14 SMP NEGERI 2 BANGUNTAPAN
53 15 SMP NEGERI 3 PANDAK
24 16 SMP NEGERI 1 KRETEK
34 17 SMP NEGERI 1 PAJANGAN
32 18 SMP NEGERI 1 SRANDAKAN
45 19 SMP NEGERI 3 SEWON
38 20 SMP NEGERI 1 KASIHAN
33 21 SMP NEGERI 3 BANGUNTAPAN
45 22 SMP NEGERI 3 BANTUL
51 23 SMP NEGERI 4 BANGUNTAPAN
54 24 SMP NEGERI 1 JETIS
42 25 SMP NEGERI 1 PUNDONG
47 26 SMP NEGERI 2 PIYUNGAN
34 27 SMP NEGERI 2 PANDAK
38 28 SMP NEGERI 2 PLERET
40 29 SMP NEGERI 1 DLINGO
48 30 SMP NEGERI 4 PANDAK TERBUKA
35 31 SMP NEGERI 2 SANDEN
45 32 SMP NEGERI 2 KRETEK
45 33 SMP NEGERI 3 KASIHAN
35
51
34 SMP NEGERI 2 IMOGIRI 38
35 SMP NEGERI 4 SEWON 24
36 SMP NEGERI 2 SEDAYU 38
37 SMP NEGERI 3 JETIS 35
38 SMP NEGERI 3 PAJANGAN 41
39 SMP NEGERI 2 JETIS 38
40 SMP NEGERI 5 BANGUNTAPAN 41
41 SMP NEGERI 2 PUNDONG 42
42 SMP NEGERI 3 IMOGIRI 42
43 SMP NEGERI 1 BAMBANGLIPURO 52
44 SMP NEGERI 3 PLERET 49
45 SMP NEGERI 2 PAJANGAN 50
46 SMP NEGERI 2 DLINGO 40
47 SMP TERBUKA 2 IMOGIRI 50
48 SMP NEGERI 4 PANDAK 37
Total 1968
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2013: 118. Pengambilan sampel
menggunakan teknik Sampling berimbang. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 98 yang dimaksud sampling berimbang menunjuk pada ukuran
jumlah yang tidak sama, disesuaikan dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok yang lebih besar. Dengan demikian maka dalam pengambilan
sampel, peneliti mengambil wakil dari setiap kelompok yang ada dalam populasi dengan jumlah yang disesuaikan jumlah anggota dalam setiap
kelompok. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah SMP Negeri di Kabupaten Bantul. Populasi dari 48 sekolah dengan jumlah guru 1968,
peneliti mempunyai pertimbangan untuk menentukan populasi sekolah berdasarkan wilayah yaitu barat, tengah dan timur.
Sekolah yang terletak di
52
bagian timur yang merupakan sekolah yang relatif jauh dari pusat perkotaan sehingga penyebaran sarana ICT masih terkendala dan ketrampilan guru perlu
adanya peningkatan, bagian tengah yang merupakan sebagai barometer pendidikan dan merupakan pusat kota dan dilalui jalur-jalur utama sehingga
penyebaran jadi lebih merata tetapi guru-gurunya belum memiliki ketrampilan ICT, dan bagian barat merupakan daerah pinggiran tetapi fasilitas
akses internet sudah dapat masuk sehingga guru perlu belajar meningkatkan diri. Menurut Syafaruddin Siregar 2005:134 untuk penelitian dalam
pendidikan sampel dapat digunakan 5 dari populasi yang berjumlah 1968 sehingga jumlah guru yang dijadikan sampel 98 guru. Adapun pembagian
sekolah yang dijadikan sampel adalah sebagai berikut: Tabel 2 SMP di Kabupaten Bantul yang dijadikan sampel
No. Nama Sekolah
Jumlah Sampel
Bagian Timur 1 SMP NEGERI 1 PLERET
10 2 SMP NEGERI 1 DLINGO
10 3 SMP NEGERI 2 DLINGO
8 Bagian Tengah
4 SMP NEGERI 1 BANTUL 13
5 SMP NEGERI 3 SEWON 10
6 SMP NEGERI 1 PUNDONG 9
7 SMP NEGERI 2 PUNDONG 10
Bagian Barat 8 SMP NEGERI 2 BAMBANGLIPURO
10 9 SMP NEGERI 2 KRETEK
9 10 SMP NEGERI 4 PANDAK
9 JUMLAH
98
53
C. Teknik Pengumpulan Data
Pemilihan teknik pengumpulan merupakan bagian yang terpenting dalam penelitian karena jika teknik yang digunakan sudah salah maka data yang
diperoleh juga akan salah padahal dalam sebuah penelitian data yang diperoleh haruslah benar. Menurut Sugiyono 2013: 193 jika dilihat dari cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan berbagai cara yaitu wawancara interview, angket kuesioner, observasi pengamatan, dan
gabungan dari ketiganya. Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mengguankan angket kuesioner. Angket kuesioner adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis untuk dijawab secara tertulis oleh responden Sugiyono, 2013: 199.
Penelitian ini menggunakan dua macam angket yaitu angket keterampilan guru memanfaatakan ICT dan angket kendala-kendala impelementasi ICT. Angket
penelitian menggunakan penilaian dengan skala dikatomi untuk angket implementasi ICT dan untuk kendala atau hambatan implementasi ICT.
D. Intrumen Penelitian
Untuk keperluan pengambilan dan penggalian data penelitian diperlukan beberapa instrumen, antara lain :
1. Angket Pemanfaatan ICT Angket diberikan kepada guru yang berada disekolah yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kemampuan guru dalam mengimplementasikan ICT. Impelemntasi sendiri dinilai berdasarkan adopsi dari angket pengetahuan dan
54
keterampilan guru dalam penggunaan ICT yaitu mengenai pemahaman, pemanfaatan dan penguasaan ICT terkai dalam pembelajaran.
2. Angket Kendala Implementasi ICT Angket diberikan kepada guru yang berada disekolahan yang bertujuan
untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi. Adapun kendala-kendala dilihat dari dukungan dan kebijakan Pemerintah
Daerah, pendanaan dan kesinambungan program, implenetasi program, ketersediaan
teknologi infrastruktur
dan konektivitas
dan terkait
pengembangan local konten. Adapun kisi-kisi angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Tabel 3 Kisi-kisi variabel penelitian
Variabel Sub Variabel
Indikator No
Pertanyaan Butir
Soal
Pemanfaatan ICT oleh guru SMP
Pemanfaatan Navigasi
File Komputer
menentukan define; mengakses access;
mengelola manage; mengintegrasikan
integrate; mengevaluasi evaluate;
membuat create; dan mengkomunikasikan
communicate 1,2,3,4,5,6,7
Terlampir
Pemanfaatan Email
menentukan define; mengakses access;
mengelola manage; mengintegrasikan
integrate; mengevaluasi evaluate;
membuat create; dan mengkomunikasikan
communicate 8,9,10,11,12,
13,14 Terlampir
Pemanfaatan WebsiteInternet
menentukan define; mengakses access;
mengelola manage; 15,16,17,18,19
,20,21 Terlampir
55
mengintegrasikan integrate;
mengevaluasi evaluate; membuat create; dan
mengkomunikasikan communicate
Pemanfaatan Word Processor
menentukan define; mengakses access;
mengelola manage; mengintegrasikan
integrate; mengevaluasi evaluate;
membuat create; dan mengkomunikasikan
communicate 22,23,24,25,26
,27,28 Terlampir
Pemanfaatan Presentasi
menentukan define; mengakses access;
mengelola manage; mengintegrasikan
integrate; mengevaluasi evaluate;
membuat create; dan mengkomunikasikan
communicate 29,30,31,32,33
,34,35 Terlampir
HambatanKendala Implementasi ICT
Dukungan dan kebijakan Pemerintah Daerah 1
Terlampir Pendanaan dan kesinambungan program
2 Terlampir
Implenetasi program 3
Terlampir Ketersediaan teknologi infrastruktur dan
konektivitas 4
Terlampir
Pengembangan local konten 5
Terlampir
E. Validasi Intrumen