32
kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan
untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didiksemakin mudah memahami
materi pelajaran yang disajikan di kelas. Substitusi pengganti dikatakan sebagai substitusi apabila ICT dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya
dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 tiga alternatif model yang dapat dipilih, yakni: 1 sepenuhnya secara tatap muka
konvensional, 2 sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan 3 sepenuhnya melalui internet.
C. Kompetensi information and communication technology ICT bagi guru
Peraturan Pemerintah PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, menyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Aspek-aspek kompetensi yang harus dimiliki
dipenuhi guru, yang berkaitan dengan ICT adalah pada kompetensi pedagogik yaitu pemanfaatan teknologi pembelajaran, dan pada kompetensi sosial
menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. Oleh karena itu, penguasaan pemanfaatan ICT oleh guru dalam pembelajaran sangat penting.
Kemajuan tersebut harus diikuti dengan pengembangan sumber daya tenaga pendidik. Untuk menunjang pengembangan tersebut, dibutuhkan adanya fasilitas
ICT.
33
Menurut Majid 2012: 5 kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu melaksanana tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dalam
bertindak. Dengan demikian kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukan kulitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud
dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru.
Menurut Wijayanti 2011 memberikan Standar Kompetensi dalam penguasaan ICT adalah :
a Mengoperasikan komputer personal dan periferalnya b Merakit, menginstalasi, menset-up, memelihara dan melacak serta
memecahkan masalah troubleshooting pada komputer personal c Melakukan pemrograman komputer dengan salah satu bahasa
pemrograman berorientasi objek d Mengolah kata word processing dengan komputer personal
e Mengolah lembar kerja spreadsheet dan grafik dengan komputer personal
f Mengelola pangkalan data data base dengan komputer personal atau komputer server
g Membuat presentasi interaktif yang memenuhi kaidah komunikasi visual dan interpersonal.
Dalam menanggapi berbagai kebijakan pemerintah itu, hampir semua sekolah merespon secara positif melalui berbagai tindakan, seperti:
a Mengirim guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan, penataran, seminar dan workshop mengenai ICT.
b Mengadakan kegiatan pelatihan dan sosialisasi bagi seluruh guru dengan mendatangkan nara sumber.
34
c Mendorong guru untuk melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan sebagaimana ditentukan pemerintah.
d Melengkapi berbagai sarana dan media yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran.
e Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi dan metode, meskipun tidak semua sekolah mampu melaksanakan secara
efektif. f Mengadakan studi banding ke sekolah lain yang dipandang lebih maju.
Dalam setiap kebijakan pemerintah untuk memajukan pendidikan, selalu diikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Tetapi berbagai kegiatan tersebut hanya
menambah pengetahuan guru dan kurang mampu merubah cara pemikiran apalagi perilaku. Kebanyakan guru masih memiliki pemikiran, bahwa proses
pembelajaran adalah sekedar menyampaikan materi pelajaran, sehingga perubahan kurikulum kurang mampu merubah proses pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan dalam meningkatkan penguasaan ICT adalah meliputi kegiatan pembelajaran secara tatap muka teori dan praktek serta kegiatan
field work dengan maksud untuk memadukan pengalaman wawasan yang diperoleh dari pembelajaran dengan aplikasinya di sekolah atau lembaga
pendidikan yang ditunjuk. Kehadiran teknologi khususnya teknologi komputer yang biasa memberikan
dukungan terhadap proses penbelajaran baik sebagai alat pembelajaran, sebagai ntutor untuk menyajikan informasi dalam pembelajaran berbantuan komputer
computer assisted instruction berbentuk pelatihan dan pengulangan maupun
35
tutorial, dan komputer sebagai tutee dalam belajar mengenal program komputer. Padangan guru mengenaia bagaiman proses belajar terjadi akan berimplikasi
terhadap pilihan strategi integrasi teknologi antara hardtechnology dan softtechnology karena berimplikasi terhadap preskripsi pembelajaran bagaimana
akan dilaksanakan dan teknologi akan difungsikan di dalam proses pembelajaran. Adapun pandangan tersebut di bagi menjadi dua yaitu pandangan obyektivitas
yang banyak di pengaruhi oleh teori belajar behavioristik dan teori kognitif terutama model pemrosesan informasi. Kemudian pandangan konstruktiivistik
yang merupakan cabang evaluasi dari teorii belajar kognitif. Kedua pandangan tersebutt membentuk asosiasi terhadap bentuk aplikasi teknologii dalam
pembelajaran misalnya program CAI. Oleh karena kedua pandangan tersebut memiliki nilai potensial dan berarti untuk membantu proses belajar dan
pembelajaran dalam menncapai tujuan di era digital dan teknologi Pujiriyanto, 2012: 104-105.
Integrasi teknologi di dalam proses pembelajaran berarti ada proses untuk mengintegrasikan antara materi pembelajaran dan strategi pembelajaran.
Perkembangan teknologi
membawa tuntunan
baru kemampuan
mengkombinasikan dan mengintegrasikan teknologi ke dalam praktik pembelajaran disertai komitmen kualitas. Pengetahuan tentang materi PM,
pendagogi pembelajaran PP, dan teknologi PT dalam praktik pembelajaran tidak bekerja terpisah namun saling bekerja sama. PMPT adalah sebagai paket
pengetahuan sebagai hasil interaksi dari ketiga pengetahuan tersebut dan sangat berbeda dengan pengetahuan tersebut secara terpisah yaitu PM, PP dan PT. PMPT
36
dapat dijadikan sebagai dasar untuk pembelajaran melalui pengintegrasian teknologi secara efektif. Pada dasarnya PMPT adalah pengetahuan atau konsep
tentang penggunaan teknologi, teknik pembelajaran menggunakan teknologi dengan cara konstruktif, memahami bahwa suatu konsep ada yang sulit dan
mudah bagi siswa dan menentukan bagaiman teknologi bisa mengemabnagakan dan membantu, pemahaman pengetahuan awal siswa dan epistimologi tentang
pengetahuan: pengetahuan bagaimana teknologi bisa membangun pengetahuan awal dan mengembangangkan cara-cara baru untuk memperkuat pengetahuan
tersebut menjadi sangat penting Pujiriyanto, 2012: 112-113.
D. Pemanfaatan information and communication technology ICT dalam