Matriks IE Formulasi Alternatif Strategi

Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal terdapat lima peluang dan lima ancaman yang dihadapi perusahaan. Matriks EFE disusun berdasarkan identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, dimana setelah key succes factor berupa peluang dan ancaman tersebut diperoleh maka dirangkum dalam sebuah matriks External Factor Evaluation EFE. Dari hasil pembobotan dan peringkat rating tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai rata-ratanya. Hasil perhitungan dari matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 11 Tabel 13. Hasil perhitungan matriks EFE No Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Total Peluang : 1. Segmen pasar yang luas dan besar 0,16 3,50 0,54 2. Kesadaran masayarakat akan pentingnya menabung sejak dini 0,16 3,50 0,54 3. Perkembangan grup perusahaan CT Corps. 0,16 3,50 0,54 4. Perkembangan Teknologi 0,17 3,75 0,63 Ancaman : 1. Tingginya tingkat persaingan 0,09 2,00 0,18 2. Brand imange dari pesaing 0,08 1,75 0,14 3. Fitur pelayanan yang ditawarkan pesaing 0,10 2,25 0,23 4. Promosi dan inovasi pesaing. 0,10 2,25 0,23 TOTAL 1 22,5 3,022

4.6.2 Tahap Pencocokan

Setelah melakukan tahap masukan kemudian tahap yang selanjutnya dilakukan yaitu tahap pencocokan. Tahap pencocokan yaitu tahap perumusan strategi berdasarkan dari analisis dan identifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang telah dirumuskan. Pada tahap pencocokan, alat analisis yang digunakan matriks IE dan SWOT matriks. Pemilihan kedua matriks ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis faktor internal dan eksternal serta mengetahui posisi bersaing.

1. Matriks IE

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total skor IFE yang diberi bobot pada sumbu X dan total skor EFE yang diberi bobot pada sumbu Y. Matriks IE bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE dapat disusun dalam matriks Internal- Eksternal. Nilai total skor faktor-faktor strategis internal PT Bank Mega cabang Djuanda Bogor adalah sebesar 3,185 sedangkan nilai total skor atas faktor-faktor strategis eksternal adalah sebesar 3,022.8 hal ini memposisikan Bank Mega cabang Djuanda Bogor berada pada SBU kuadran 1. Hal ini dapat diartikan bahwa faktor strategis internal memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan faktor strategis eksternal. Strategi yang harus di buat adalah penetrasi pasar. Penetrasi pasar adalah sebuah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar dari produk atau jasa saat ini dengan usaha pemasaran yang lebih besar. Strategi ini digunakan secara luas dengan kombinasi dengan strategi stragei yang lain. Hal yang dapat di lakukan oleh Bank Mega cabang Djuanda Bogor diantaranya melalui cara menambahkan jumlah Funding Officer. Saat ini hanya terdapat 5 Funding Officer, setiap hari di haruskan 1 orang Funding Officer yang untuk stand bydi kantor untuk melakukan konfirmasi atas transaksi nasabah mauoun melakuakn pembukaan rekening dari nasabah walk in, sedangkan 3 Funding Officer lainnya harus melakukan pemasaran keluar kantor untuk pemasaran langsung ke nasabah. Dengan di tambahkan 1 orang Funding Officer, maka kegiatan pemasaran ke lapangan semakin dapat cepat diselesaikan dan semakin banya nasabah yg dapat di kunjungi. Selain itu Bank Mega cabang Djuadna Bogor juga perlu meningkatkan promosi melalui iklan, brosur maupun pamflet. Promosi berbentuk iklan ini dapat di bagikan secara langsung dengan mendatangagi sekolah-sekolah maupun tempat kursus serta perkumpulan orang tua murid. Untuk pemasaran yaang lebih intensif, dapat dilakukan kerjasama dengan pihak sekolah maupun tempat kursus untuk setiap pembayaran uang sekolah dan kursus agar dapat di lakukan melalui ATM Mega Perdana. Sehingga sekolah – sekolah maupun tempat kursus juga harus di tawarkan untuk memiliki rekening tabungan di Bank Mega, hal ini selain dapat menambahkan keuntungan bagi Bank Mega cabang Djuanda Bogor untuk menaikan penjualan produk Tabungan Mega Perdana, namun juga memberikan kemudahan bagi pihak sekolah maupun kursus untuk mengadministrasikan pembayaran uang sekolah dan unag kursusu, karena dengan melakukan pembayaran melalui trsnsfer maka pihak sekolah tidak perlu mendata dan menghitung secara manual pendapatan perbulannya. Kuat Rata-rata Lemah 3,0-4,0 2,0-2,991, 0-1,99 Tinggi 3,0-4,0 Sedang 2,0-2,99 Rendah 1,0-1,99 Gambar 10. Matriks IE Bank Mega Cabang Djuanda Bogor 4.7. Analisis SWOT Matriks Langkah selanjutnya adalah menganalisis matriks SWOT. Penyusunan matriks SWOT dilakukan setelah mengetahui posisi perusahaan saat ini dengan matriks IE. Matriks SWOT disusun dengan mengkombinasikan faktor internal dan faktor eksternal sehingga menghasilkan alternatif strategi yang sesuai yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Matriks SWOT dapat menghasilkan empat strategi yaitu strategi SO Strength – Opprtunities, strategi WO Weakness – Opportunities, strategi ST Strength – Threats, dan strategi WT Weakness – Threats Perumusan strategi ini menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 14.. I Grow and Build II Grow and Build III Hold and Maintain IV Grow and Build V Hold and Maintain VI Harvest and Divestiture VII Hold and Maintain VIII Harvet and Divestiture IX Harvest and Divestiture Tabel 14. Analisis matriks SWOT strategi pemasaran Bank Mega cabang Djuanda Bogor IFAS EFAS Strengths S 1. ATM yang terhubung jaringan ATM Bersama 2. Kuatnya canvassing 3. Hadiah pembukaan rekening 4. SDM berkualitas 5. Penangann keluhan yag cepat dan tepat Weakness W 1. Tinggi nya saldo minimal 2. Tema Tokoh kartun tdk terkenal 3. Tingginya biaya admin bulanan 4. Kurangnya promosi Opportunities O 1. Segmen pasar yang luas 2. Kesadaran masyarakat pentingnya menabung 3. Perkembangan Grup CT Corps 4. Perkembangan teknologi SO 1. Memanfaatkan kesadaran masyarakat yang tinggi akan pentingnya menabung untuk terus meningkatkan pertumbuhan penjualan 2. Memaksimalkan SDM yang berkualitas untuk meningkatkan penjualan 3. Melakukan canvassing dengan lebih giat di pasar yang luas 4. Memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meingkatkan pelayanan pada ATM dan penanganan keluhan nasabah WO 1. Melakukan usulan kepada pembuat kebijakan agar saldo minimal dapat diturunkan 2. Melakukan usulan kepada pembuat kebijakan agar biaya admin dapat diturunkan sesuai dengan kemampuan segment pasarnya yaitu anak-anak 3. Melakukan promosi yang lebih gencar dan menarik minat nasabah dengan memanfaatkan teknologi 4. Melakukan kerjasama dengan Grup CT Corps untuk mempromosikan produk tabungan Mega Perdana Thread T 1. Tingginya tingkat persaingan 2. Brand image pesaing 3. Fitur pelayanan pesaing 4. Promosi dan inovasi pesaing ST 1. Menciptakan produk yang berkualitas, meningkatkan fitur pelayanan bagi nasabah agar dapat bersaing dengan bank lain 2. Mempertahankan pelayanan yang cepat dan aman untuk setiap pelayanan yang diberikan kepada nasabah 3. Melakukan promosi dengan canvassing lebih gencar untuk mendekati nasabah baru WT 1. Meningkakan kualitas pelayanan dan melakukan kegiatan promosi yang intensif dan agresif untuk menghadapai persaiangan produk tabungan. 2. Menurunkan saldo minimal yang disesuaikan dengan kesadaran dan minat anak dalam menabung, sehingga dapat meningkatkan daya saing terhadap bank pesaing dan menggantikan brand image pesaing 3. Menurunkan biaya admin bulanan sehingga dapat dapat menarik minat nasabah dari bank peasing untuk membuka rekening tabungan Mega Perdana

1. Strategi S-O Strong-Opportunity