Perusahaan yang berada pada sel-sel III, V dan VII paling baik dikendalikan dengan strategi Hold dan Maintain.Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu
strategi market penetration dan product penetration. Perusahaan yang berada pada sel VI, VIII dan IX dapat menggunakan strategi
harvest atau divestiture.
2.11. Metode AHP
Proses hirarki analitik dikembangkan oleh Thomas L Saaty pada tahun 1991. AHP membantu dalam menentukan prioritas dari beberapa kriteria dengan
melakukan analisa perbandingan berpasangan dari masing masing kriteria.Ketika dilakukan pengambilan keputusan dalam rancangan strategi sangatlah penting
untuk mengevaluasi setiap kemungkinan alternatif dengan baik. Dalam beberapa situasi pengambilan keputusan strategi promosi seringkali
dihadapkan dengan situasi dimana banyaknya faktor menjadi suatu kendala. Hal ini membuat keputusan tersebut sulit untuk diambil danmeningkatkan kebutuhan
dilakukan pendekatan tertentu, yangmemungkinkan pengambil keputusan untuk memecahkan proses evaluasi tersebut dalam tingkatan faktor
– faktor yang berbeda tetapi masih saling terkait.
Metode AHP adalah kerangka kerja yang komprehensif, logis danterstruktur.
Metode ini
memungkinkan dilakukanya
pemahaman akankeputusan yang kompleks dengan melakukan dekomposisi dari suatu
masalah. Cara kerja AHP sangatlah sederhana, metode ini dimulai dengan menyatukansemua keputusan yang relevan dan kemudian dilakukan proses
pembobotanuntuk memudahkan pengambil keputusan melihat tingkat kepentingan dari masing masing kriteria objektif. Prosedur ini mengenalkan dan
menyatukanpengetahuanjuga keahlian para pasrtisipan dalam pengambilan keputusan denganmemanfaatkan penilaian subjektif.Tiga prinsip dasar dalam
metode AHP ini,adalah pendekomposisian masalah dari pengambilan keputusan, penilaiankomparatif dari setiap unsur dan pensintesisan dari masing masing
prioritas.
2.12. Penelitian Terdahulu
Studi penelitian terdahulu merupakan studi yang pernah dilakukan sebelumnya. Studi penilaian terdahulu ini membantu dalam memberikan
gambaran kepada calon peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis dan diharapkan dapat memberikan gambaran tentang alternative strategi pemasaran
terhadap penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan.
Fitriyanty 2009 melakukan penelitian dengan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Bauran Pemasaran Produk Giro di PT Bank OCBC NISP, Tbk
Cabang Pajajaran Bogor ”. Pada penelitiannya, penulis menggunakan beberapa
alat analisis yang mendukung, yaitu matriks IFE, matriks EFE, tahap pencocokan dengan matriks SWOT dan tahap keputusan dengan AHP. Setelah mengetahui
kondisi internal dan eksternal perusahaan maka didapatkan hasil matriks IFE dengan skor 2,845dan matriks EFE dengan total skor 2,770. Mengacu pda matriks
IFE dan EFE maka disusunlah matriks IE untuk menentukan posisi perusahaan saat ini berada di kuadran IV grow and build. Berdasarkan analisis SWOT dan
AHP didapatkan 8 strategi. Syafitri 2010 menyajikan skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran PT.
BPRS Al Salaam Amal Salman Cabang Warung Jambu”.Penulis menggunakan
alat analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM. Matriks IFE menghasilkan skor 2,92. Hal ini menunjukkan bahwa posisi internal
perusahaan berada di atas nilai rata-rata 2,5, sedangkan matriks EFE menunjukkan nilai 2,76 yang menempatkan perusahaan diatas nilai rata-rata 2,5. Berdasarkan
analisis matriks IE, posisi PT. BPRS Al Salaam Amal Salman Cabang Warung Jambu berada pada kuadran V yang berarti posisi pertahankan dan pelihara hold
and maintain. QSPM menghasilkan prioritas alternatif berupa strategi penetrasi pasar, yaitu meningkatkan kegiatan promosi.
Kurniawati 2013 menyajikan jurnal dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran yang Efektif untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan Taharah
pada BPRS PNM BINAMA Kantor Kas Tembalang ”. Pada jurnal dipaparkan
bahwa strategi pemasaran yang dilakukan BPRS PNM Binama yaitu
menggunakan prinsip-prinsip pemasaran diantaranya adalah teknik, bauran pemasaran dan value. Untuk lebih meningkatkan strategi pemasaran selain
menggunakan prinsip-prinsip pemasaran diatas sebaiknya dalam memasarkan produk-produk yang ada di BPRS PNM Binama sebaiknya tidak hanya
menggunakan brosur saja, tetapi bisa dengan membuat baleho-baleho, memasang info tentang BPRS PNM Binama di surat kabar dan lainnya, dalam undian yang
ada di produk tabungan taharah sebaiknya hadiahnya lebih ditingkatkan guna menarik para nasabah yang lainnya dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada
nasabah sehingga membuat nasabah menjadi loyal terhadap BPRS PNM Binama.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
PT. Bank Mega, Tbk atau Bank Mega adalah perusahaan yang bergerak di bidang lembaga perbankan, dimana dalam menjalankan aktivitas usahanya serta
untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat maka perusahaan perlu menerapkan strategi pemasaran untuk menjalankan kegiatan pemasarannya.
Tabungan Mega Perdana adalah salah satu produk tabungan yang dijual di Bank Mega cabang Djuanda Bogor. Permasalahan mendasar saat ini adalah belum
efektifnya strategi pemasaran yang diterapkan sehingga target penjualan produk Tabungan Mega Perdana belum tercapai. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum
merumuskan atau menyusun formulasi strategi yaitu mengetahui visi, misi dan tujuan dari perusahaan yang akan diteliti. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal
dan eksternal agar strategi yang akan diterapkan tepat bagi Bank Mega cabang Djuanda Bogor dalam mencapai tujuannya.
Dalam rangka menyusun strategi pemasaran yang tepat, maka dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal terhadap tabungan Mega
Perdana pada PT Bank Mega cabang Djuanda Bogor. Lingkungan internal terdiri atas Segmentation, Targetting dan Positioning STP dan bauran pemasaran
produk, tempat dan waktu, proses, produktivitas dan kualitas, orang, promosi dan edukasi, bukti fisik serta harga dan biaya jasa lainnya. Lingkungan eksternal
terdiri atas lingkungan mikro perusahaan, pelanggan, pesaing dan masyarakat dan lingkungan makro demografis, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan
budaya. Matriks Internal Factor Evaluation IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan dan kelemahan, sedangkan matriks External Factor
Evaluation EFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor peluang dan ancaman.
Setelah mengetahui faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari hasil matriks IFE dan EFE, hal yang dilakukan selanjutnya adalah
mengetahui secara jelas peluang dan ancaman yang dihadapi disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan menggunakan matriks Strenghts
Weaknesses Opportunities Threats SWOT. Berdasarkan hasil analisis dengan