strategi hidup itu diperoleh melalui proses panjang dengan persoalan kemiskinan Kusnadi, 2009.
2.2. Kerangka Pemikiran
Desa Pulau Panjang merupakan pulau kecil yang memiliki kompleksitas permasalahan didalamnya. Desa ini juga sangat rentan terhadap dampak negatif
dari pemanfaatan sumberdaya pesisir yang dilakukan oleh manusia, salah satunya adalah pertambangan. Masuknya pertambangan di kawasan ini membawa pula
perubahan ekologis yang cukup signifikan pada ekosistem pesisir mangrove dan terumbu karang.
Perubahan ekologis adalah perubahan yang terjadi pada keseluruhan komponen biotik dan abiotik yang terdapat pada laut dan pesisir sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung dari aktivitas manusia. Perubahan ekologis di Desa Pulau Panjang diasumsikan terjadi akibat beragamnya aktivitas
pertambangan yang beroperasi di daerah tersebut. Mulai dari aktivitas pelabuhan khusus batubara, hilir mudiknya kapal-kapal tongkang, dan pembuangan limbah
industri batubara tersebut. Masyarakat nelayan sebagai aktor yang memiliki kedekatan fisik, teritorial,
dan emosional terhadap sumberdaya pesisir merupakan aktor utama yang menarik untuk dikaji terkait dengan strategi adaptasinya terhadap sumberdaya pesisir yang
mengalami perubahan ekologis tersebut. Hal ini dikarenakan perubahan ekologis baik langsung maupun tidak langsung berdampak pada kehidupan nelayan.
Dampak dari perubahan ekologis dapat dibagi menjadi dampak ekologis, dampak terhadap kehidupan sosial, dan dampak terhadap kegiatan ekonomi. Dampak
ekologis adalah akibat yang ditimbulkan dari perubahan ekologis terhadap lingkungan pesisir yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas sumberdaya alam.
Dampak sosial berkaitan dengan akibat perubahan ekologis terhadap kesejahteraan masyarakat. Sedangkan dampak ekonomi berkaitan dengan akibat
yang ditimbulkan perubahan ekologis terhadap mata pencaharian masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sumberdaya pesisir.
Dampak dari perubahan ekologis tersebut tidak ditanggapi secara negatif oleh nelayan. Nelayan di Desa Pulau Panjang diduga melakukan strategi adaptasi
melalui beragam kegiatan dalam menghadapi dampak perubahan ekologis
tersebut, diantaranya dengan melakukan i diversifikasi, ii intensifikasi, iii jaringan sosial, iv mobilisasi peran anggota rumah tangga Kusnadi, 2000;
Wahyono, 2001. Penelitian ini juga akan menganalisis berbagai karakteristik yang berhubungan dengan strategi adaptasi nelayan terhadap perubahan ekologis.
Karakteristik pertama berkaitan dengan karakteristik individu nelayan, yakni berupa usia, tingkat pendidikan, jumlah anggota rumah tangga, dan pengalaman
sebagai nelayan. Karakteristik kedua berkaitan dengan karakteristik usaha nelayan, yakni berupa jenis armada tangkap. Alur kerangka pemikiran ini
digambarkan pada gambar 2.
Gambar 2 Kerangka Pemikiran
Keterangan: hubungan pengaruh
hubungan langsung variabel yang diteliti
STRATEGI ADAPTASI
Dampak Ekologis Dampak Sosial
Dampak Ekonomi PERUBAHAN EKOLOGIS
Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir
Ekosistem Mangrove Ekosistem Terumbu Karang
Non-Nelayan Karakteristik Rumahtanggga
Nelayan Usia
Tingkat pendidikan Pengalaman sebagai nelayan
Jumlah anggota rumah tangga Jenis Armada Tangkap
Nelayan
2.3.Hipotesis Penelitian a. Hipotesis Pengarah
1 Diduga perubahan ekologis mempengaruhi aktivitas usaha nelayan. 2 Diduga terdapat strategi adaptasi yang diterapkan nelayan dalam
menghadapi perubahan ekologis di kawasan pesisir.
b. Hipotesis Uji