Sarana dan Prasarana PROFIL LOKASI

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa rasio beban tanggungan dependency ratio di Desa Pulau Panjang adalah 77,3. Artinya, dalam setiap 100 orang usia produktif menanggung 77,3 orang usia non-produktif. Sedangkan rasio jenis kelamin sex ratio 101,7 laki-laki per 100 perempuan. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai nelayan atau pekerjaan yang masih berkaitan langsung dengan pemanfaatan hasil-hasil laut. Selain itu, yang saat ini mulai dikembangkan adalah usaha pembudidayaan rumput laut Gracillaria spp. Selebihnya, merupakan petani kebun dan buruh bangunan. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah bahwa kebanyakan masyarakat Desa Pulau Panjang tidak menggantungkan hidupnya dari satu sumber penghasilan saja, sebagian besar memiliki pola nafkah ganda dan mengikutsertakan seluruh anggota rumah tangga untuk mencari sumber-sumber penghasilan.

4.3. Sarana dan Prasarana

Prasarana sosial yang terdapat di Desa Pulau Panjang mencakup bidang keagamaan, pendidikan dan kesehatan. Di bidang keagaman, dengan jumlah penduduk mayoritas beragama Islam, maka sarana keagamaan yang ada hanyalah sarana yang berhubungan dengan agama Islam, yakni Masjid. Secara umum, masjid merupakan tempat anggota masyarakat mengadakan kegiatan keagamaan seperti: sholat, pengajian, upacara keagamaan dan merupakan tempat penyebaran informasi penyebaran berita kematian dan undangan untuk berkumpul. Kegiatan lain dilakukan setelah jum’atan dan setelah sholat maghrib di malam jum’at untuk menyelesaikan beberapa masalah dan konflik sosial. Di bidang pendidikan, desa ini memiliki SD Sekolah Dasar dan PAUD Pendidikan Anak Usia Dini. Fungsi SD ini sangat penting untuk memberikan pendidikan dasar bagi masyarakat Pulau Panjang, seperti pemahaman baca tulis, kemampuan berhitung dan pengetahuan-pengetahuan dasar lainnya. Sebelum SD ini didirikan pada tahun 1996, masyarakat Pulau Panjang yang ingin bersekolah harus menempuh jarak kurang lebih 3 kilometer dengan menggunakan klotok perahu kecil untuk dapat sampai ke sekolah tujuan yang berada di Desa Tungkaran Pangeran di Pulau Kalimantan. Jarak tempuh yang jauh dan akses menuju sekolah yang cukup sulit menyebabkan banyak masyarakat yang memilih untuk tidak sekolah dan lebih memilih untuk mengikuti pekerjaan orang tuanya sebagai nelayan. Selain di bidang pendidikan, ada juga sarana di bidang kesehatan berupa Pos Kesehatan Desa Poskesdes yang berada di RT 01. Poskesdes didirikan pada tahun 2009 dengan bantuan dana dari APBD Kabupaten Tanah Bumbu. Namun demikian, walaupun secara fisik bangunan sudah ada tetapi pemanfaatannya sampai dengan saat ini belum optimal. Poskesdes hanya dimanfaatkan untuk keperluan posyandu saja yang hanya dilaksanakan sebulan sekali. Hal ini dikarenakan tidak ada tenaga medis Mantri, Bidan, dan Dokter yang ditugaskan di tempat tersebut. Tidak ada sama sekali kendaraan roda dua di desa ini. Masyarakat Pulau Panjang terbiasa beraktivitas dengan berjalan kaki. Akan tetapi, untuk menunjang kelancaran aktivitas warga, di wilayah RT 02 Desa Pulau Panjang terdapat jalan darat yang berupa rabat beton. Pembangunan jalan beton ini merupakan realisasi proyek Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan 2010. Jalan beton ini sangat penting dalam memperlancar kegiatan usaha di desa. Pasalnya, di wilayah RT 02 terdapat kelompok pembudidaya rumput laut yang pada saat-saat tertentu mengangkut hasil panennya melewati jalur darat. Namun demikian, jalan yang terdapat di RT 01 masih merupakan jalan tanah yang kondisinya licin dan becek. Dari sisi tempat tinggal atau perumahan warga dapat dikelompokan kedalam tiga kategori, yakni: rumah permanen, rumah semi permanen, dan darurat. Sebanyak 37 rumah permanen, 18 semi permanen dan 5 darurat, dari total 60 rumah warga yang ada didesa ini Tim Pemetaan Swadaya, 2011.

4.4. Kondisi Perikanan