Kerusakan sumberdaya pesisir yang terjadi dalam pengelolaannya diakibatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap sumberdaya alam
Susanto, 2009. Masyarakat nelayan sebagai aktor yang memiliki kedekatan fisik, teritorial, dan emosional terhadap sumberdaya pesisir merupakan aktor utama
yang menarik untuk dikaji dalam kaitanya dengan strategi adaptasinya terhadap sumberdaya pesisir yang mengalami perubahan ekologis tersebut. Strategi
adaptasi nelayan dipandang sebagai hal yang terkait dengan kemampuan respon masyarakat terhadap perubahan ekologis sangat penting untuk dipelajari, karena
strategi adaptasi yang dilakukan oleh nelayan memungkinkan nelayan mengatur sumberdaya
terhadap persoalan-persoalan
spesifik seperti:
ketidakpastianfluktuasi hasil tangkapan dan menurunnya sumberdaya perikanan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Tanah Bumbu, tepatnya di Desa
Pulau Panjang, Kecamatan Simpang Empat. Lokasi ini merupakan salah satu wilayah pesisir dengan sumberdaya alam yang kaya. Selain sumberdaya pesisir
yang beraneka ragam, Tanah Bumbu juga merupakan salah satu daerah penghasil batubara terbesar di Indonesia. Sektor pertambangan terutama pertambangan
batubara merupakan salah satu sub sektor yang sangat berperan bagi perekonomian Kabupaten Tanah Bumbu. Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2010 mencatat ada 83 perusahaanKUD yang mendapatkan izin penambangan batubara dan empat pertambangan bijih besi
3
. Beroperasinya berbagai jenis perusahaan pertambangan tersebut secara tidak
langsung juga berdampak pada aktivitas nelayan. Hal ini dikarenakan aktivitas pertambangan menggunakan wilayah pesisir sebagai jalur transportasi pelabuhan
khusus bongkar muat bahan tambang. Dengan demikian, kajian terhadap strategi adaptasi nelayan Desa Pulau Panjang terhadap perubahan ekologis tersebut
merupakan hal yang menarik untuk diteliti.
1.2. Perumusan Masalah
Kawasan pesisir di Desa Pulau Panjang, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, merupakan salah satu kawasan pesisir yang padat
aktivitas. Kurang lebih ada enam pelabuhan khusus pelsus batubara yang
3
Tanah Bumbu dalam Angka. Biro Pusat Statistik Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2010.
beroperasi di sekitar kawasan ini. Munculnya berbagai pelabuhan khusus batubara tersebut, baik langsung maupun tidak langsung mengakibatkan terjadinya
berbagai bentuk perubahan ekologis di kawasan pesisir Desa Pulau Panjang. Selain itu, pada saat ini Desa tersebut juga masih berstatus sebagai kawasan cagar
alam yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dengan Surat Keputusan nomor 435 tahun 2009. Kondisi ini akan sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat
Desa Pulau Panjang yang mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian dengan pertanyaan
penelitian sebagai berikut: 1. Sejauh mana perubahan ekologis mempengaruhi kegiatan nelayan di Desa
Pulau Panjang? 2. Bagaimana strategi adaptasi nelayan Desa Pulau Panjang terhadap
perubahan ekologis di kawasan tersebut?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini diantaranya adalah untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis:
1. Pengaruh perubahan ekologis terhadap kegiatan nelayan. 2. Strategi adaptasi yang dilakukan nelayan Desa Pulau Panjang terhadap
perubahan ekologis di kawasan tersebut.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pola-pola adaptasi nelayan dan tindakan yang dipilih dalam menghadapai perubahan
ekologis di kawasan pesisir. Secara lebih khusus, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya adalah:
1. Bagi swasta Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk lebih menyadari
dampak pemanfaatan sumberdaya pesisir terhadap nelayan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan dalam menyusun strategi
pelaksanaan program pengembangan masyarakat community development yang tepat untuk pelaksanaan Corporate Social Responsibilities CSR.
2. Bagi kalangan akademisi dan peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pustaka mengenai
perubahan ekologis yang terjadi di kawasan pesisir, pengaruh perubahan ekologis terhadap nelayan, dan strategi adaptasi nelayan terhadap perubahan ekologis
tersebut. 3. Bagi pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pengambil kebijakan decision maker dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya
pesisir yang berkelanjutan. Selain itu, diharapkan agar pemerintah dapat menyusun strategi yang tepat dalam memberdayakan nelayan, sesuai dengan
karakteristik sosial budaya masyarakatnya. Hal ini dikarenakan pemahaman mengenai proses adaptasi nelayan terhadap lingkungannya merupakan informasi
penting dalam pembangunan yang berorientasi manusia people centered development, yang melandasi wawasan pengelolaan sumberdaya lokal
community-based resource management. 4. Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan masyarakat mengenai perubahan ekologis, hal-hal yang menyebabkan terjadinya perubahan
ekologis tersebut, dan pola adaptasi nelayan terhadap perubahan ekologis yang ada di pesisir Pulau Panjang.
BAB II PENDEKATAN TEORITIS