16 Dalam perkembangannya, Bank Indonesia membagi beberapa jenis
bank menurut kepemilikannya, salah satunya adalah Bank Swasta. Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta
nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian keuntungannya juga untuk swasta nasional. Bank swasta dibedakan
menjadi dua jenis yaitu Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa. Kedua jenis bank tersebut
mempunyai ukuran kemampuan yang berbeda dalam melayani masyarakat, baik dalam permodalan bank, jumlah produk yang ditawarkan
maupun kualitas pelayanannya. Dari perkembangan bank syariah di Indonesia, terdapat beberapa bank syariah yang memenuhi kriteria untuk
menjadi Bank Umum Swasta Nasional Devisa Bank Devisa.
2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Sesuai karakteristik maka laporan keuangan entitas syariah antara lain meliputi: Ihsan, 2014
a. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial.
b. Laporan posisi keuangan.
c. Laporan laba rugi.
d. Laporan arus kas.
e. Laporan perubahan ekuitas.
17 Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi
keuangan adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah
penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur
neraca. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam
pembuatan keputusan ekonomi PSAK 1, 2012. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Di samping itu, tujuan lainnya adalah:
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah- KDPPLKS, 2007:Paragraf 30 dalam Ihsan, 2014
a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua
transaksi dan kegiatan usaha. b.
Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai
dengan prinsip syariah, bila ada, dan bagaimana perolehan dan penggunaannya.
18 c.
Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana,
menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak. d.
Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan informasi
mengenai pemenuhan kewajiban obligation fungsi sosial entitas syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah
dan wakaf. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu: KDPPLKS, 2007:Paragraf 44 dalam
Ihsan, 2014 a.
Dapat Dipahami Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
dipahami peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna.
b. Relevan
Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna.
c. Keandalan
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material.
19 d.
Dapat Diperbandingkan Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat
diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
3. Return on Asset ROA