91 Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
1241KEP.GBI2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan
UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana
pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah
www.bnisyariah.co.id, diakses pada tanggal 4 Desember 2015
.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Uji Statistik
a. Analisis Statistik Deskriptif dengan Metode RGEC
Analisis statistik deskriptif tentang penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC periode tahun 2011-2014 adalah sebagai
berikut:
1 Bank Muamalat Indonesia
Tabel 4.1 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Muamalat Indonesia
Tingkat Kesehatan Bank Muamalat Indonesia Tahun
Profil Risiko
GCG BOPO
CAR Rata-Rata
RGEC PK
Keterangan
2011 2
1 1
2 1,5
2 Sehat
2012 2
1 1
2 1,5
2 Sehat
2013 2
1 1
2 1,5
2 Sehat
2014 3
3 2
1 2,25
2 Sehat
Sumber: Data diolah, 2015
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa tingkat kesehatan Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2011 sampai tahun 2014
92 mendapatkan PK-2 atau bank dinyatakan SEHAT. Sehingga Bank
Muamalat Indonesia dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal
lainnya. Faktor eksternal tersebut tercermin dalam variabel RGEC yaitu Profil Risiko, GCG, BOPO dan CAR.
Peringkat komposit dari profil risiko tahun 2011-2013 sangat stabil, yaitu PK-2 atau bank dengan profil risiko yang baik.
Dan pada tahun 2014 peringkat komposit profil risiko mengalami penurunan menjadi PK-3 atau bank dengan profil risiko yang
cukup baik. Peringkat komposit dari GCG tahun 2011-2013 sangat
stabil, yaitu PK-1 atau bank dengan GCG yang sangat baik. Dan pada tahun 2014 peringkat komposit GCG mengalami penurunan
menjadi PK-3 atau bank dengan GCG yang cukup baik. Peringkat komposit dari BOPO tahun 2011-2013 sangat
stabil, yaitu PK-1 atau bank dengan BOPO yang sangat memadai. Dan pada tahun 2014 peringkat komposit BOPO mengalami
penurunan menjadi PK-2 atau bank dengan BOPO yang memadai. Peringkat komposit dari CAR tahun 2011-2013 sangat
stabil, yaitu PK-2 atau bank dengan CAR yang memadai. Dan pada tahun 2014 peringkat komposit CAR mengalami peningkatan
menjadi PK-1 atau bank dengan CAR yang sangat memadai.
93 Berikut adalah grafik mengenai rata-rata RGEC peringkat
komposit dasar dari tingkat kesehatan Bank Muamalat Indonesia tahun 2011-2014.
Gambar 4.1 Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank Muamalat Indonesia
Sumber: Data diolah, 2015
Gambar 4.1 menjelaskan bahwa perkembangan tingkat kesehatan Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2011 sampai
tahun 2013 memiliki peringkat komposit dasar sebesar 1,5. Dan pada tahun 2014 tingkat kesehatan Bank Muamalat Indonesia
memiliki peringkat komposit dasar sebesar 2,25. Tingkat kesehatan Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2014 mengalami penurunan,
tetapi Bank Muamalat Indonesia tetap dikatakan sebagai bank dengan kondisi kesehatan yang SEHAT karena peringkat komposit
masih menunjukkan PK-2. Dari penjumlahan peringkat komposit dasar sebesar 6,75, Bank Muamalat Indonesia merupakan bank
terbaik kedua yang memiliki tingkat kesehatan bank paling baik.
94
2 Bank Syariah Mandiri
Tabel 4.2 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah Mandiri
Tingkat Kesehatan Bank Syariah Mandiri Tahun
Profil Risiko
GCG BOPO
CAR Rata-Rata
RGEC PK
Keterangan
2011 2
2 1
2 1.75
2 Sehat
2012 2
2 1
2 1.75
2 Sehat
2013 2
2 1
2 1.75
2 Sehat
2014 2
2 2
2 2
2 Sehat
Sumber: Data diolah, 2015
Tabel 4.2 menjelaskan bahwa tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri pada tahun 2011 sampai tahun 2014 mendapatkan
PK-2 atau bank dinyatakan SEHAT. Sehingga Bank Syariah Mandiri dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang
signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Faktor eksternal tersebut tercermin dalam variabel RGEC
yaitu Profil Risiko, GCG, BOPO dan CAR. Peringkat komposit dari profil risiko dan GCG tahun 2011-
2014 sangat stabil, yaitu PK-2 atau bank dengan profil risiko dan GCG yang baik.
Peringkat komposit dari BOPO tahun 2011-2013 sangat stabil, yaitu PK-1 atau bank dengan BOPO yang sangat memadai.
Dan pada tahun 2014 peringkat komposit BOPO mengalami penurunan menjadi PK-2 atau bank dengan BOPO yang memadai.
Peringkat komposit dari CAR tahun 2011-2014 sangat stabil, yaitu PK-2 atau bank dengan CAR yang memadai.
95 Berikut adalah grafik mengenai rata-rata RGEC peringkat
komposit dasar dari tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri tahun 2011-2014.
Gambar 4.2 Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank Syariah Mandiri
Sumber: Data diolah, 2015
Gambar 4.2 menjelaskan bahwa perkembangan tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri pada tahun 2011 sampai tahun
2013 memiliki peringkat komposit dasar sebesar 1,75. Dan pada tahun 2014 tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri memiliki
peringkat komposit dasar sebesar 2. Tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri pada tahun 2014 mengalami penurunan, tetapi
Bank Syariah Mandiri tetap dikatakan sebagai bank dengan kondisi kesehatan yang SEHAT karena peringkat komposit masih
menunjukkan PK-2. Dari penjumlahan peringkat komposit dasar sebesar 7,25, Bank Syariah Mandiri merupakan bank terbaik ketiga
yang memiliki tingkat kesehatan bank paling baik.
96
3 Bank Mega Syariah
Tabel 4.3 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Mega Syariah
Tingkat Kesehatan Bank Mega Syariah Tahun
Profil Risiko
GCG BOPO
CAR Rata-Rata
RGEC PK
Keterangan
2011 3
2 2
2 2.25
2 Sehat
2012 3
2 1
2 2
2 Sehat
2013 2
2 1
2 1.75
2 Sehat
2014 2
2 3
1 2
2 Sehat
Sumber: Data diolah, 2015
Tabel 4.3 menjelaskan bahwa tingkat kesehatan Bank Mega Syariah pada tahun 2011 sampai tahun 2014 mendapatkan PK-2
atau bank dinyatakan SEHAT. Sehingga Bank Mega Syariah dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari
perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Faktor eksternal tersebut tercermin dalam variabel RGEC yaitu Profil
Risiko, GCG, BOPO dan CAR. Peringkat komposit dari profil risiko tahun 2011-2012
sangat stabil, yaitu PK-3 atau bank dengan profil risiko yang kurang baik. Dan pada tahun 2013-2014 peringkat komposit profil
risiko mengalami peningkatan menjadi PK-2 atau bank dengan profil risiko yang baik.
Peringkat komposit dari GCG tahun 2011-2014 sangat stabil, yaitu PK-2 atau bank dengan GCG yang baik.
Peringkat komposit dari BOPO tahun 2011 mendapatkan PK-2 atau bank dengan BOPO yang memadai. Pada tahun 2012-
2013 peringkat komposit BOPO mengalami peningkatan menjadi
97 PK-1 atau bank dengan BOPO yang sangat memadai. Dan pada
tahun 2014 peringkat komposit BOPO mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi PK-3 atau bank dengan BOPO yang
kurang memadai. Peringkat komposit dari CAR tahun 2011-2013 sangat
stabil, yaitu PK-2 atau bank dengan CAR yang memadai. Dan pada tahun 2014 peringkat komposit CAR mengalami peningkatan
menjadi PK-1 atau bank dengan CAR yang sangat memadai. Berikut adalah grafik mengenai rata-rata RGEC peringkat
komposit dasar dari tingkat kesehatan Bank Mega Syariah tahun 2011-2014.
Gambar 4.3 Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank Mega Syariah
Sumber: Data diolah, 2015
Gambar 4.3 menjelaskan bahwa perkembangan tingkat kesehatan Bank Mega Syariah pada tahun 2012 dan tahun 2014
memiliki peringkat komposit dasar sebesar 2. Pada tahun 2011 tingkat kesehatan Bank Mega Syariah memiliki peringkat komposit
dasar sebesar 2,25 dan pada tahun 2013 peringkat komposit dasar
98 sebesar 2,75. Tingkat kesehatan Bank Mega Syariah selama tahun
2011-2014 cukup fluktuatif, hal ini menyatakan bahwa Bank Mega Syariah tetap dikatakan sebagai bank dengan kondisi kesehatan
yang SEHAT karena peringkat komposit masih menunjukkan PK- 2. Dari penjumlahan peringkat komposit dasar sebesar 8, Bank
Mega Syariah merupakan bank terbaik keempat yang memiliki tingkat kesehatan bank paling baik.
4 Bank BNI Syariah
Tabel 4.4 Penilaian Tingkat Kesehatan BNI Syariah
Tingkat Kesehatan BNI Syariah Tahun
Profil Risiko
GCG BOPO
CAR Rata-Rata
RGEC PK
Keterangan
2011 2
2 1
1 1.5
2 Sehat
2012 2
1 1
1 1.25
1 Sangat Sehat
2013 2
1 1
1 1.25
1 Sangat Sehat
2014 2
2 1
1 1.5
2 Sehat
Sumber: Data diolah, 2015
Tabel 4.4 menjelaskan bahwa tingkat kesehatan BNI Syariah pada tahun 2011 sampai tahun 2014 mendapatkan PK-2
atau bank dinyatakan SEHAT. Sehingga BNI Syariah dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari
perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Faktor eksternal tersebut tercermin dalam variabel RGEC yaitu Profil
Risiko, GCG, BOPO dan CAR. Peringkat komposit dari profil risiko tahun 2011-2014
sangat stabil, yaitu PK-2 atau bank dengan profil risiko yang baik.
99 Peringkat komposit dari GCG tahun 2011 mendapatkan
PK-2 atau bank dengan GCG yang baik. Pada tahun 2012-2013 peringkat komposit GCG mengalami peningkatan menjadi PK-1
atau bank dengan GCG yang sangat baik. Dan pada tahun 2014 peringkat komposit GCG mengalami penurunan kembali menjadi
PK-2 atau bank dengan GCG yang baik. Peringkat komposit dari BOPO dan CAR tahun 2011-2014
sangat stabil, yaitu PK-1 atau bank dengan BOPO dan CAR yang sangat memadai.
Berikut adalah grafik mengenai rata-rata RGEC peringkat komposit dasar dari tingkat kesehatan BNI Syariah tahun 2011-
2014.
Gambar 4.4 Perkembangan Tingkat Kesehatan BNI Syariah
Sumber: Data diolah, 2015
Gambar 4.4 menjelaskan bahwa perkembangan tingkat kesehatan BNI Syariah pada tahun 2011 dan tahun 2014 memiliki
peringkat komposit dasar sebesar 1,5. Pada tahun 2012 dan tahun 2013 tingkat kesehatan BNI Syariah memiliki peringkat komposit
100 dasar sebesar 1,25. Tingkat kesehatan BNI Syariah selama tahun
2011-2014 cukup fluktuatif, hal ini menyatakan bahwa BNI Syariah tetap dikatakan sebagai bank dengan kondisi kesehatan
yang SEHAT karena peringkat komposit masih menunjukkan PK- 2. Dari penjumlahan peringkat komposit dasar sebesar 5,5, Bank
Muamalat Indonesia merupakan bank terbaik pertama yang memiliki tingkat kesehatan bank paling baik.
5 Perbandingan Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah
Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka tingkat kesehatan Bank Umum Syariah dapat dirangkum
dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.5
Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah Tahun 2011-2014
Peringkat Komposit
Tahun BMI
BSM BMS
BNIS 2011
PK-2 PK-2
PK-2 PK-2
2012 PK-2
PK-2 PK-2
PK-1
2013 PK-2
PK-2 PK-2
PK-1
2014 PK-2
PK-2 PK-2
PK-2 Sumber: Data diolah, 2015
Dari hasil analisis masing-masing bank yang termasuk Bank Umum Syariah, Tabel 4.5 menunjukkan keseluruhan
peringkat komposit yang telah dicapai selama tahun 2011 sampai tahun 2014.
Peringkat komposit Bank Muamalat Indonesia BMI, Bank Syariah Mandiri BSM dan Bank Mega Syariah BMS selama
101 tahun 2011-2014 mendapatkan PK-2. Artinya kondisi bank yang
secara umum SEHAT sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan
faktor eksternal lainnya. Hal ini menyatakan bahwa ketiga bank tersebut telah menjaga dan terus mempertahankan kesehatannya
selama tahun 2011-2014 dengan baik. Dan dapat diketahui bahwa BNI Syariah BNIS merupakan
bank yang mampu mendapatkan PK-1 pada tahun 2012 dan tahun 2013. PK-1 diartikan bahwa kondisi bank yang secara umum
SANGAT SEHAT sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor
eksternal lainnya. Walau di tahun 2014 peringkat komposit BNI Syariah mengalami penurunan menjadi PK-2, BNI Syariah tetap
menjadi bank yang paling baik peringkatnya bila dilihat dari tingkat kesehatan keseluruhan Bank Umum Syariah yang masuk
dalam kriteria penelitian selama tahun 2011-2014.
2. Uji Asumsi Klasik