Pembagian Kerja secara Seksual

37

BAB V KONDISI KERJA PEKERJA CV. MEKAR PLASTIK

INDUSTRI Kondisi kerja pekerja CV. Mekar Plastik merupakan perlakuan perusahaan kepada pekerja, baik laki maupun perempuan yang meliputi pembagian kerja secara seksual, status pekerja, pengupahan, jaminan kerja, dan jaminan keluarga.

5.1 Pembagian Kerja secara Seksual

Gender tidak menjadi masalah jika tidak menyebabkan ketimpangan gender terhadap salah satu jenis kelamin, namun gender yang berlaku di komunitas seringkali diadopsi oleh berbagai pihak yang berkepentingan sehingga melakukan ketimpangan gender dalam skala yang lebih luas Widanti, 2005. Dalam hal ini, perempuan sering menjadi korban ketimpangan gender terutama dalam lingkungan keluarga, komunitas dan tempat kerja. Perbedaan jenis kelamin melahirkan perbedaan gender dan perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan. Faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan atau ketidakadilan gender adalah akibat gender yang dikonstruksi secara sosial dan budaya. Beberapa anggapan yang memojokkan kaum perempuan dalam konteks sosial ini memunculkan sejumlah persoalan, seperti terjadinya pembagian kerja secara seksual yang dialami pekerja CV. Mekar Plastik Industri. Perusahaan melakukan pembagian kerja secara seksual berdasarkan kemampuan dan keahlian pekerja dalam mengoperasikan alat-alat atau mesin di pabrik. Tak lepas dari itu, perusahaan juga masih memiliki bias gender tinggi yang melekat dan itu menjadi prinsip pembagian kerja yang utama. Stereotip gender dalam masyarakat, memandang perempuan sebagai makhluk yang lemah lembut, bersifat melayani, tergantung, emosional, dan tidak bisa bekerja kasar seperti mengangkat barang atau mesin berat, sedangkan laki- laki dianggap sebagai makhluk yang berjiwa pemimpin, mandiri, kuat, dan rasional. Oleh karena itu, perempuan ditempatkan pada bagian packing yang ringan dan tidak membutuhkan banyak tenaga karena dianggap tidak mampu mengoperasikan mesin-mesin berat. 38 Ada beberapa pekerjaan yang khusus dilakukan oleh pekerja laki-laki, yaitu bagian service mesin, gudang mesin, dan ekspedisi. Pekerjaan tersebut dianggap kerja kasar dan memerlukan tenaga yang besar dan kuat serta ketangkasan yang cepat. Pada Tabel 4 disajikan data komposisi jumlah responden pekerja CV. Mekar Plastik Industri berdasarkan jenis kelamin dan jenis pekerjaan. Tabel 4. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jenis Pekerjaan, CV. Mekar Plastik Industri, 2009 Jenis Pekerjaan Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase Jumlah Persentase Operator Packing 5 16,7 30 100 Operator Mesin 25 83,3 Total 30 100 30 100 Berdasarkan pada Tabel 4, dapat disimpulkan bahwa seluruh responden perempuan sebanyak 30 orang 100 bekerja sebagai operator, dan 25 orang 83,3 pekerja laki-laki bekerja di bagian mesin, sedangkan hanya 5 orang 16,7 pekerja laki-laki yang bekerja sebagai operator. Di perusahaan tersebut, sebenarnya tidak ada pekerjaan yang khusus dilakukan oleh perempuan, namun biasanya perempuan ditempatkan di bagian packing pengepakan barang, walaupun ada juga laki-laki yang ditempatkan di bagian packing. Pekerjaan tersebut tidak memerlukan tenaga kasar dan kuat, yang penting memiliki tingkat ketelatenan yang tinggi. Pembagian kerja secara seksual yang didasarkan pada stereotip gender ini mengakibatkan terjadinya peminggiran perempuan, dan biasanya perempuan menjadi korban yang tidak dapat berbuat apa-apa. Dengan adanya pembagian kerja secara seksual tersebut, perempuan sudah berada dalam posisi yang termarjinalkan mengalami marginalisasi-ketidakadilan gender, namun perempuan itu sendiri juga masih memiliki bias gender yang tinggi dan mereka juga tidak mau bekerja kasar seperti yang dilakukan laki-laki. Pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang dipengaruhi oleh stereotip gender tersebut, sudah berlaku di komunitas dan memiliki kekuatan 39 mengikat tertentu seperti norma, walaupun tidak ada peraturan khusus yang mengatur sistem pembagian kerja tersebut. Pembagian kerja secara seksual ini tergolong marginalisation as concentration on the margins of the labour market dan marginalisation as feminisation or segregation yang berarti terjadi peminggiran posisi perempuan dalam sektor publik pada jenis-jenis pekerjaan yang berupah rendah, kondisi kerja buruk, dan tidak memiliki kestabilan kerja, serta mengalami feminisasi dan segregasi.

5.2 Status Kerja