Pengujian pH Evaluasi Formula Sabun Padat Bentonit Variasi Konsentrasi Asam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta perbedaan yang bermakna antara sabun padat bentonit variasi konsentrasi NLS dengan sabun komersil.

4.3.3 Pengujian Kekerasan

Dari hasil evaluasi kekerasan sabun padat bentonit variasi konsentrasi NLS diperoleh nilai penetrasi sabun berkisar 35,25 10 -1 mm sampai 32,50 10 -1 mm. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa semakin meningkat konsentrasi NLS maka kekerasan sabun padat bentonit juga meningkat. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan jumlah air yang ditambahkan ke dalam massa sabun. Dengan meningkatnya konsentrasi NLS yang ditambahkan, maka jumlah air yang ditambahkan akan semakin berkurang sehingga kadar airnya akan semakin rendah Langingi et al., 2014. Kadar air yang rendah dapat menyebabkan sabun semakin keras. Hasil uji statistik One way ANOVA terhadap formula sabun padat bentonit variasi konsentrasi NLS menunjukkan kekerasan sabun padat bentonit terdistribusi secara normal dan menunjukkan hasil nilai Sig 0,05 yang berarti bahwa peningkatan konsentrasi NLS berpengaruh nyata terhadap kekerasan sabun padat bentonit. Kemudian uji lanjut Tukey HSD antara formula A dengan formula B dan antara formula B dengan formula C memiliki nilai sig 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan kekerasan yang bermakna antara formula A dengan formula B dan antara formula B dengan formula C. Berdasarkan hasil uji statistik terhadap pH formula sabun padat bentonit variasi konsentrasi NLS dengan sabun komersil menunjukkan data tidak terdistribusi normal dan tidak homogen sehingga dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis yang menunjukkan nilai sig 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan pH yang bermakna antara sabun padat bentonit variasi konsentrasi NLS dengan sabun komersil.

4.3.4 Pengujian Tinggi dan Stabilitas Busa Sabun Padat Bentonit

Busa adalah dispersi gas dalam cairan yang distabilkan oleh suatu zat pembusa, merupakan struktur yang relatif stabil dan terdiri atas kantong-kantong udara yang terbungkus oleh lapisan tipis Ayu, et al., 2010. Zat pembusa bekerja untuk menjaga agar busa tetap terbungkus dalam lapisan-lapisan tipis, dimana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta molekul gas terdispersi dalam cairan. Larutan-larutan yang mengandung bahan aktif permukaan akan menghasilkan busa yang stabil bila dicampur dengan air Purnamawati, 2006. Pemeriksaan tinggi busa merupakan salah satu cara untuk mengontrol suatu produk deterjen atau surfaktan agar menghasilkan sediaan yang memiliki kemampuan dalam menghasilkan busa Saputri dkk, 2014. Tidak ada syarat tinggi busa minimum atau maksimum untuk sediaan sabun. Hal ini lebih dikaitkan pada nilai estetika yang disukai oleh konsumen, yaitu umumnya konsumen beranggapan bahwa sabun yang baik adalah sabun yang menghasilkan banyak busa, padahal banyaknya busa tidak selalu sebanding dengan kemampuan daya bersih sabun Purnamawati, 2006. Pembusaan sabun dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adanya bahan aktif sabun atau surfaktan natrium lauril sulfat, penstabil busa seperti betain serta bahan penyusun sabun yang lain seperti jenis minyak yang digunakan Suryani dkk, 2007. Hasil evaluasi tinggi busa sabun padat bentonit diperoleh tinggi busa berkisar 1,37-1,67 cm. Dari hasil pengujian tinggi busa sabun padat bentonit diketahui bahwa tinggi busa sabun semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi NLS. Hal ini disebabkan karena NLS bertindak sebagai surfaktan pembentuk busa pada sabun padat bentonit, sehingga dengan meningkatnya konsentrasi NLS maka tinggi busa yang dihasilkan juga meningkat. Jika dibandingkan dengan tinggi busa sabun komersil yaitu 1,43 cm, tinggi busa formula B dan formula C masih menunjukkan hasil yang lebih baik. Hasil evaluasi stabilitas busa sabun padat bentonit selama 1 jam diperoleh persentase stabilitas busa berkisar antara 92,68-93,98. Stabilitas busa yang dihasilkan meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi NLS sebagai surfaktan pembentuk busa. Stabilitas busa yang dihasilkan juga dapat disebabkan oleh adanya surfaktan sekunder yaitu betain yang dapat berfungsi sebagai penstabil busa Paye et al., 2006. Menurut Deragon et al. 1968 kriteria stabilitas busa yang baik yaitu, apabila dalam waktu 5 menit diperoleh kisaran stabilitas busa antara 60-70 Rozi, 2013. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing formula sudah memiliki stabilitas busa yang cukup baik. Jika dibandingkan dengan stabilitas busa sabun komersial “Lifebouy” dengan presentase 79,05,