kebutuhan dan keinginan. Produk dapat berupa suatu benda object, rasa service, kegiatan acting, orang person, tempat place, organisasi dan
gagasan dimana suatu produk akan mempunyai nilai lebih dimata konsumen, jika memiliki keunggulan dibanding dengan produk lain yang
sejenis. Berdasarkan defenisi tentang produk diatas pada dasarnya dapat disimpulkan suatu makna yaitu, produk adalah segala sesuatu yang dapat
memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia, baik yang dapat diraba dan nyata maupun tidak dapat diraba atau jasa dan layanan.
2.6. Atribut Produk
Atribut produk merupakan suatu faktor riil yang dapat memotivasi pembelian. Sumarwan 2004, menyatakan bahwa atribut adalah karakteristik
dari objek sikap. Menurut Tjiptono 2001, atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan, atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan garansi, pelayanan harga, kualitas, dan sebagainya. Sedangkan menurut
Kotler Keller 2010, berpendapat bahwa, “atribut produk itu adalah
pengembangan suatu produk yang mencakup, penetapan manfaat yang akan disampaikan oleh atribut produk seperti mutu, sifat dan rancangan“. Setiap
produk mengandung manfaat dalam pengembangan produk, dan juga mencakup tambahan penetapan manfaat-manfaat yang dimiliki sebuah produk
yang dikomunikasikan, oleh atribut tersebut. Keputusan mengenai atribut produk sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap produk tersebut,
karena itu dalam penentuan atribut produk harus dirancang sebaik mungkin, agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Kotler Keller
2010, mengelompokan atribut produk pada tiga unsur penting, yaitu: 1. Kualitas produk Product Quality
2. Fitur produk Product Features 3. Desain Produk Product Design
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh beberapa atribut madu super yang diproduksi C.V. MTI meliputi aroma, keaslian, warna, logo halal, logo
kemitraan, manfaat, khasiat, kehigienisan, harga, kekentalan, aroma, kadar air, kemasan produk, ketersediaan produk, pelabelan, komposisi bahan baku yang
digunakan, informasi nilai gizi.
2.7. Penelitian Terdahulu
Farida 2000, dalam penelitian yang berjudul evaluasi perkembangan usaha lebah madu apis mellifera studi kasus di Perusahaan Madu Odeng,
Cibubur. Hasil penelitianya menyebutkan bahwa strategi pemasaran perusahaan Madu Odeng adalah dengan menjual madu dalam bentuk curah
dan dalam bentuk kemasan botol. Madu dalam bentuk curah dijual langsung kepada konsumen akhir, atau konsumen datang langsung ke perusahaan,
sedangkan madu dalam kemasan botol dijual melalui kedai-kedai, agen, dan pameran untuk konsumen akhir. Sistem pemasaran madu yang dilakukan
adalah untuk menghindari saluran distribusi panjang yang mengakibatkan harga pasar madu cukup tinggi, dan perusahaan terhindar dari pemalsuan
madu dengan merek yang sama. Penelitian lainya dilakukan oleh Bassit 2003, yang berjudul penempatan
posisi Positioning produk minuman madu studi kasus di Pusat Pelebahan Nasional Parung Panjang. Penelitianya bertujuan untuk mengetahui
preferensi konsumen terhadap produk minuman madu dan menentukan penempatan posisi positioning minuman madu yang diproduksi oleh
PUSBAHNAS hasil penelitiannya dengan mengunakan analisis kuadran dan peringkat keunikan produk, menyebutkan bahwa produk minuman yang
diproduksi oleh Pusat Perlebahan Nasional Parung Panjang paling tepat diposisikan sebagai minuman higienis, segar dan menyehatkan. Positioning
statement yang disampaikan adalah “minuman madu”, sangat baik untuk
anak-anak dan cocok bagi orang yang aktif bekerja, atau dapat dengan positioning produk minuman madu tersebut.Berdasarkan hasil analisis
korespondensi madu dengan produk pesaingnya dengan atribut yang sama dapat diketahui bahwa produk madu secara keseluruhan relatif dekat dengan
atribut manfaat bagi kesehatan A
1
. Pada hubungan madu dengan produk minuman kesehatan, posisi madu relatif dekat dengan atribut manfaat bagi
kesehatan A
1
, logo halal A
2
; dan kehegeinisan A
3
. Sedangkan pada hubungan madu dengan produk minuman penyegar, posisi madu relatif dekat
dengan atribut manfaat A
1
dan logo halal A
2
. Pada hubungan madu dengan produk pemanis makanan dan minuman, posisi madu relatif dekat
dengan atribut manfaat A
1
dan atribut rasa A
5
serta dengan produk gula putih P
11
dan gula merah.
III. METODE PENELITIAN 3.1
Kerangka Pemikiran
Banyaknya perusahaan produk madumenyebabkan persaingan semakin meningkat. Hal ini didasari akan antusiasnya masyarakat dari berbagai latar
belakang sosial yang akan mengkonsumsi madu dan berbagai bentuk aneka olahan produk yang berasal dari madu. Madu yang memiliki beberapa khasiat
dan manfaat, dalam perkembanganya baik diolah dalam bentuk industri rumah tangga maupun industri pabrikan memiliki beberapa varian produk, hal ini
menyebabkan konsumen bebas dalam menentukan pilihan produk. Kondisi persaingan ini berimplikasi pada manajemen perusahaan, yang
dilakukan sehingga perlu disusun strategi manajemen yang baik, berdasarkan kepada nilai- nilai yang dimiliki oleh pelanggan. Semakin meningkatnya
dalam kategori produk yang sama,faktor inilah yang menyebabkan perusahaan harus
menyeleraskan dengan
kebutuhan, keinginan
dan harapan
pelanggan,dalam menciptakan keunggulan bersaing, maka pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan serta penilaian terhadap
kinerja,merupakan harapan pelanggan pengembangan strategis perusahaan, diharapkan dapat meningkat kepuasan pelanggan
.
Bauran pemasaran merupakan konsep yang harus diperhatikan dalam perusahaan. Dimana bauran
pemasaran pada perusahaan produk madu, sama halnya dengan bauran pemasaran pada produk konsumsi sejenis lainnya, dengan perbedaan pada
aspek people. Dengan demikian bauran pemasaran pada perusahaan produk madu C.V. MTIadalah Product,Price, Promotion dan Distribution.Produk
yang ditawarkan oleh C.V. MTIadalah produk madu dalam beberapan variasi produk, maka harus ditetapkan harga sebagai alat pembayaran. Penetapan
harga yang tepat harus sesuai dengan bentuk kemasan,mutu dan kualitas produk yang dihasilkan oleh C.V. MTI.Promosi pada perusahaan, ditunjukkan
dengan kemampuan menginformasikan segala sesuatu tentang produk madu yang dihasilkandan sebagainya. Informasi yang lengkap akan mempengaruhi
konsumen dalam mengkonsumsi produk madu tersebut. Distribusi diartikan
kedekatan dengan konsumen, yaitu sebagai kemudahan mendapatkan produk atau mengkonsumsi produk tersebut, sehingga konsumen tidak kesulitan untuk
mendapatkan produk madu C.V. MTI. Terakhir adalah people orang, yaitu kemampuan karyawan C.V. MTI dalam memberikan pelayanan, termasuk di
dalamnya kesopanan dan keramahan kepada konsumen,. Pengambilan informasi dari konsumen mengenai kepuasan ini dilakukan
dengan cara menanyakan tingkat kepentingan atribut-atribut yang ada pada pelayanan, berupa jaminan kepuasan kualitas dan mutu produk. Selanjutnya
ditanyakan tingkat kepuasan terhadap atribut tersebut. Setelah data terkumpul, penelitian dilanjutkan dengan analisis dan pengolahan data.
Proses ini dilakukan dengan cara mencari tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan dari konsumen. Untuk melihat prioritas
C.V. MTI dalam pengembangan layanannya di masa mendatang dapat disajikan dengan IPA. Berdasarkan analisis ini diperoleh dengan cara
mencari rataan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja sebagai garis acuan. Selanjutnya tingkat kesesuaian masing-masing atribut dipetakan sesuai
dengan hasil perhitungan. Selain itu, dilakukan pengukuran CSI Customer Satisfaction Index, untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara
menyeluruh. Hasil dari proses ini dapat diperoleh suatu kesimpulan analisis mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja atribut produk yang
diberikan C.V. MTI. Selanjutnya, hasil analisis ini dapat digunakan untuk peningkatan jaminan mutu dan kualitas baik produk maupun pelayanan yang
dilakukan untuk mengetahui tingkat kepentingan konsumen,sedangkan analisis chi-square digunakan untuk menganalisis hubungan antara
karakteristik Responden dengan kinerja atribut produk madu super. Rumusan kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian
Atribut produk karakteristik produk
Karakteristik demografi
Tanggapan konsumen
Tingkat kepentinga
n Tingkatkepuasan
tingkat kepentingan konsumen IPA
Rekomendasi Peningkatan Kinerja CV. MTI Tingkat kepuasan konsumen
CSI Konsumen
Madu MTI Madu Super
Analisis Deskriptif
Analisis Chi-square
3.2 Waktu Dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan maduC.V. MTI . Jalan Gatotkaca No 28, RT00403, Harjamukti, Cimangis, Kota Depok, Provinsi Jawa
Barat.Lokasi dipilih secara sengaja purposive dengan pertimbangan merupakan perusahaan yang baru berdiri, dan belum adanya penelitian tentang
analisis kepuasan konsumen maduC.V. MTI.Pengambilan data ini berlangsung selama 3 bulan dimulai Febuari 2012 sampai dengan bulan April
2012.
3.3. Jenis Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data