36 Panjang akan menjadi daerah terbuka dengan transportasi yang lancar dengan
dibangunnya rel ganda kereta listrik.
3.3 Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data langsung dari responden dan
informan sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai dokumen dari lembaga dan instansi terkait.Sesuai dengan tujuan penelitian, maka jenis dan
sumber data dalam penelitian ini sebagai berikut: Pengumpulan data primer dilakukan dengan :
1 Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data kuantitatif tentang persepsi masyarakat tentang PHBM.
2 wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi kualitatif dari informan yang menyangkut kesetaraan kedudukan masyarakat dan
kelembagaan. 3 Wawancara mendalam digunakan untuk mendalami aspek-aspek
pelaksaanaan PHBM di lapangan, konflik, permasalahan yang sering dialami masyarakat.
4 Pengamatan langsung di lapangan dilakukan untuk mengamati secara langsung berbagai gejala dan perilaku para pihak yang berkaitan dengan
program PHBM. Informasi yang diperoleh dari informan kunci selanjutnya akan ditelusuri
dengan teknik bola salju snowballing kepada responden-responden yang ditunjuk atau disebut oleh informan kunci dan responden-responden sebelumnya.
Untuk mendapatkan keterpercayaan data diperlukan triangulasi. Triangulasi diperlukan untuk menutupi kelemahan metode dengan memadukan sedikitnya
tiga metode : pengamatan, wawancara dan analisis dokumen. Satu dan lain metode saling menutupi sehingga tangkapan atas realitas menjadi valid Denzin,
1970. Penentuan sampel digunakan secara purposive. Sebanyak 60 kuesioner
disebarkan kepada responden yang berasal dari kelompok-kelompok tani hutan KTHLMDH di tiga desa contoh. Setiap desa yang dipilih mewakili tiga kemantren
atau RPH yang ada di BKPH Parung Panjang. Tiga desa yang dipilih yaitu Desa Babakan sebanyak 20 responden di wilayah Resort Pemangkuan Hutan Tenjo,
Desa Tapos sebanyak 20 responden di wilayah RPH Maribaya, dan Desa
37 Ciomas sebanyak 20 responden di wilayah RPH Jagabaya. Dalam statistika
nonparametrik sampel di atas 30 dianggap cukup untuk mewakili populasi. Kuesioner AHP disampaikan kepada para pakar dan stakeholder di
bidang hutan kemasyarakatan. Sebelas pakar yang dipilih berasal dari perguruan tinggi IPB 2 orang, peneliti ICRAF 2 orang, peneliti sosiol ekonomi kehutanan 1
orang, Perhutani 2 orang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemda Kabupaten Bogor 1 orang, masyarakat 1orang, dan LSM Latin Bogor 1 orang.
3.4 Analisis Data