Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

37 Ciomas sebanyak 20 responden di wilayah RPH Jagabaya. Dalam statistika nonparametrik sampel di atas 30 dianggap cukup untuk mewakili populasi. Kuesioner AHP disampaikan kepada para pakar dan stakeholder di bidang hutan kemasyarakatan. Sebelas pakar yang dipilih berasal dari perguruan tinggi IPB 2 orang, peneliti ICRAF 2 orang, peneliti sosiol ekonomi kehutanan 1 orang, Perhutani 2 orang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemda Kabupaten Bogor 1 orang, masyarakat 1orang, dan LSM Latin Bogor 1 orang.

3.4 Analisis Data

Untuk menganalisis tujuan pertama yaitu persepsi masyarakat terhadap penerapan PHBM ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, dan ekologi dilakukan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data hasil kuesioner dianalisis dengan melihat : a. Distribusi data dengan mean untuk melihat bagaimana sebaran data dan rata-ratanya b. Analisis data dilakukan dengan uji chi square untuk menguji hubungan antara variable-variabel. Untuk menganalisis tujuan kedua tentang kelembagaan, pengolahan data kualitatif didasarkan pada fakta-fakta dan informasi yang dihasilkan. Pengolahan data data melalui tahapan reduksi data dan klasifikasi berdasarkan kategori yang dibangun oleh konsep kemudian disusun hubungan antar konsep. digunakan reduksi data dan klasifikasi. Untuk mengkaji kebijakan dengan melihat keterkaitan antara berbagai produk peraturan perundangan dan keputusan lainnya dianalisis melalui analisis isi. Moleong 1990 menyatakan bahwa kajian isi adalah teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan sistematis. Untuk menganalisis tujuan ketiga yaitu kesetaraan kedudukan antara Perhutani dengan masyarakat dilakukan analisis wacana terhadap teks naskah perjanjian kerja sama. Bahasa dalam perjanjian kerja sama bukan merupakan medium yang netral dari ideologi, kepentingan dan jejaring kekuasaan. Karena itu, analisis wacana digunakan sebagai piranti untuk membongkar kepentingan, ideologi, dan praktik kuasa yang tersembunyi dibalik wacana. Untuk menjawab tujuan keempat dalam memberikan keputusan terhadap alternatif kebijakan pengelolaan hutan kemasyarakatan digunakan Analytical Hierarchy Process AHP. AHP digunakan untuk mengetahui persepsi pemangku kepentingan stakeholders yang berkaitan dengan permasalahan 38 pengelolaan hutan kemasyarakatan, melalui prosedur yang dirancang untuk sampai pada skala preferensi dari sejumlah alternatif. Prinsip kerja AHP adalah; 1 penyusunan hierarki, 2 penilaian kriteria dan alternatif, 3 penentuan prioritas, dan 4 konsistensi logis. Proses perbandingan berpasangan ini dilakukan pada setiap level, yakni; level 1 goal, level 2 actor, level 3 factor, level 4 Strategi, level 5 skenario. Penilaian dilakukan dengan pembobotan untuk masing-masing komponen dengan perbandingan berpasangan guna mengetahui tingkat kepentingan suatu kriteria relatif terhadap kriteria lain dimulai dari tingkat yang paling tinggi sampai dengan yang terendah. Pembobotan dilakukan berdasarkan judgement narasumber pakar berdasarkan skala komparasi 1- 9 Marimin 2004. Meskipun AHP ini sering digunakan untuk pemilihan alternatif keputusan di perusahaan-perusahaan, penentuan prioritas dengan AHP dapat digunakan juga untuk memilih skenario pemilihan terhadap alternatif kebijakan. AHP dapat digunakan untuk menyusun skenario alternatif kebijakan hutan kemasyarakatan yang didasarkan pada pendapat pakar yang mempunyai pengalaman dan kompetensi di bidangnya. 39 Pokok Penelitian : Metode dan Analisisi Data No Pokok Penelitian Metode pengumpulan analisis data 1 Gambaran umum lokasi penelitian Pengamatan terhadap kondisi fisik, sosial, ekonomi masyarakat, monografi desa Wawancara : Kades dan perangkatnya, pegawai kecamatan, tokoh masyarakat 2 Persepsi masyarakat Pengumpulan data melalui kuesioner kepada: anggota kelompok tani hutan dan pengurus LMDH dan KTH, analisis statistik deskriptif, tabulasi silang dan q kuadrat 3 Kesetaraan kedudukan Analisis wacana terhadap naskah perjanjian kerja sama, wawancara, pengamatan di lapangann, analisis kebijakan 4 Kelembagaan Pengumpulan data melalui kuesioner kepada: anggota kelompok tani hutan dan pengurus LMDH dan KTH, pengamatan terhadap aktivitas LMDHKTH, wawancara dengan masyarakat dan pengurus LMDHKTH. 5 Alternatif pengelolaan hutan kemasyarakatan Pengumpulan data melalui kuesioner kepada: pakar dari perguruan tinggi, peneliti, dan stake holders diolah dengan program AHP 40

BAB IV KETERBATASAN SUMBER DAYA DAN PERUBAHAN AKTIVITAS