4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi
�
�
Nilai koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dari hasil
analisis data diperoleh hasil koefisien determinasi yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi
�
� Mo d e l S u m m a ry
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
,708 ,502
,478 ,82154
a. Predictors: Constant, BOPO, LDR, CAR, NPL, DER
Sumber: Hasil Penelitian, 2014 data diolah
Dari Tabel 4.10 diketahui bahwa nilai Adjusted R Square R
2
adalah 0,478. Hal ini menujukkan bahwa sebesar 47,8
Return on Asset ROA Bank Umum yang terdaftar di BEI dipengaruhi oleh variasi dari kelima variabel
independen yang digunakan, yaitu Capital Adequacy Ratio CAR, Loan to
Deposit Ratio LDR, Non Performing Loan NPL, Debt to Equity Ratio DER, dan Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional BOPO. Sedangkan sisanya
sebesar 52,2 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti Tingkat Suku Bunga, Dana Pihak Ketiga, dan Nilai Tukar.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Kinerja Bank
Haasil penelitian menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio CAR
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return on Asset ROA. CAR
merupakan rasio kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam
Universitas Sumatera Utara
mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko
yang timbul serta dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank. Kondisi permodalan bank umum pada periode 4 tahun 2009-2012 adalah sebesar 15,73
jauh di atas standar minimal CAR yaitu 8. Kondisi ini menjelaskan bahwa perbankan mengandalkan pinjaman sebagai sumber pendapatan dan tidak
menggunakan seluruh potensi modalnya untuk meningkatkan kinerja bank seperti misalnya pengembangan produk dan jasa di luar pinjaman yang dapat
meningkatkan profitabilitas bank. Hal tersebut menyebabkan CAR tidak menjadi faktor yang berpengaruh signifikan terhadap ROA bank umum yang terdaftar di
BEI. Hasil temuan ini diperkuat oleh hasil penelitian Mawardi 2005 yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA Bank
Umum di Indonesia.
4.3.2 Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Kinerja Bank
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio LDR
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Return on Asset ROA. Hasil
temuan ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Prasnanugraha P 2007 yang menyatakan bahwa LDR berpengaruh tidak
signifikan terhadap ROA. Rata-rata LDR bank umum yang terdaftar di BEI periode 2009-2012 adalah sebesar 78,02, menunjukkan bahwa fungsi
intermediasi bank tidak maksimal. Hal ini menggambarkan bahwa kondisi perbankan di Indonesia pada periode 2007-2012 cukup berhati-hati dalam
menghadapi risiko likuiditas. Dengan tingkat kecukupan modal CAR yang
Universitas Sumatera Utara
tinggi namun perbankan belum optimal memanfaatkan modalnya. Fungsi intermediasi bank belum maksimal ditandai dengan penyaluran kredit LDR
belum optimal. Di samping itu, pemanfaatan dana untuk kegiatan operasional lainnya non kredit, investasi perbankan juga belum optimal. Padahal pendapatan
diperoleh tidak semata-mata dari penyaluran kredit, sehingga LDR tidak signifikan terhadap ROA. Perbankan Indonesia dapat meningkatkan kinerjanya
dengan melakukan kegiatan operasional melalui berbagai strategi perbankan yang inovatif untuk meningkatkan NIM, mengendalikan BOPO dan kualitas aktiva
produktif NPL, dan mengoptimalkan fungsi intermediasi bank LDR.
4.3.3 Pengaruh Non Performing Loan terhadap Kinerja Bank