12 Pajak Bumi dan Bangunan PBB adalah pajak yang dikenakan atas harta tidak
bergerak yang bermaksud mengenakan Pajak Bumi Dan Bangunan.” Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan secara umum yaitu
mengenai PBB. Pajak Bumi dan Bangunan PBB merupakan pajak yang bersifat kebendaan yang dikenakan atas harta tidak bergerak yaitu bumi danatau
bangunan, sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 UU Pajak Bumi dan Bangunan, yang dimaksud dengan bumi disini adalah pemukaan bumi perairan dan tubuh
bumi yang berada dibawahnya sedangkan bangunan disini adalah konstruksi teknik yang ditanamkan atau diletakkan secara tetap pada tanah danatau perairan
yang diperuntukan sebagai tempat tinggal, atau tempat berusaha, atau tempat yang dapat diusahakan.
2.2.1 Subjek PBB
Yang menjadi subjek PBB adalah badan atau pribadi yang secara nyata: 1. Mempunyai hak atas bumitanah, dan atau;
2. Memperoleh manfaat atas bumitanah, dan atau; 3. Memiliki, menguasai atas bangunan, dan atau;
4. Memperoleh manfaat atas bangunan. Pengertian secara nyata disini mempunyai suatu hak atas bumi yang
dibuktikan dengan sertifikat, sedangkan memperolehh manfaat atas bumi dibuktikan dengan adanya pengolahan atas bumi tersebut oleh pribadi atau badan
yang bersangkutan sehingga mereka memperoleh hasil dari bumi yang dikelolanya. Sedangkan memiliki, menguasai danatau memperoleh manfaat atas
bangunan mencakup siapa saja yang memiliki, menguasai danatau memperoleh manfaat atas bangunan tersebut Mimmy, 2013.
Universitas Sumatera Utara
13
2.2.2 Objek PBB
Objek PBB adalah berupa bumi danatau bangunan. Pengertian bumi danatau bangunan yang telah tertuang dalam pasal 1 ayat 1 dan 2 yaitu:
1. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya 2. Bangunan adalah permukaan bumi kontruksi teknik yang ditanam atau
diletakkan secara tetap pada tanah dan atau perairan. Permukaan bumi meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah
Indonesia sedangkan pengertian laut wilayah Indonesia sudah meliputi pengertian zona ekonomi ekslusif. Hal ini berkaitan dengan pengertian pertambangan minyak
lepas pantai. Demikian pula dengan pengertian bangunan, memori penjelasan undang-undang nomor 12 tahun 1985 menjelaskan, meliputi:
1. Jalan lingkungan yang terletak dalam satu kompleks bangunan seperti: a. Hotel;
b. Pabrik; dan c. Emplasemennya dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengan
kompleks bangunan tersebut. 2. Jalan tol
3. Kolam renang 4. Pagar mewah
5. Tempat olahraga 6. Galangan kapal, dermaga
7. Taman mewah 8. Tempat penampungankilang minyak, air dan gas, pipa minyak
9. Fasilitas lain yang memberikan manfaat. Dalam rangka memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk berupaya dalam
pelaksanaan pemungutan PBB mencapai pembebanan pajak secara adil. Undang- Undang memberikan wewenang kepada menteri keuangan untuk mengatur
tentang klasifikasi objek pajak. Yang dimaksud dengan klasifikasi bumi dan bangunan disini adalah pengelompokan bumi dan bangunan menurut nilai jualnya
dan digunakan sebagai pedoman serta untuk memudahkan penghitungan pajak
Universitas Sumatera Utara
14 terutang. Dalam menentukan klasifikasi bumitanah diperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut: 1. Letak
2. Peruntukkan 3. Pemanfaatan
4. Kondisi lingkungan dan lain-lain. Sedangkan dalam menentukan klasifikasi bangunan diperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut: 1. Bahan yang digunakan
2. Rekayasa 3. Letak
4. Kondisi lingkungan dan lain-lain. Klasifikasi tersebut oleh surat keputasan menkeu nomor 1003kmk.041985
tanggal 28 desember 1985 ditentukan bahwa untuk tanah terdiri dari 50 lima puluh kelas, sedangkan untuk bangunan terdiri dari kelas a, b, c, d dan e, dan
masing-masing kelas bangunan dirinci dalam 4 empat kelas, sehingga seluruhnya terdiri dari 20 dua puluh kelas Boediono, 2000.
2.2.3 Pembebasan Objektif