28
2.10.2  Uji Chi Kuadrat
Uji chi kuadrat disebut juga daengan Kai Kuadrat. Chi-Kuadrat adalah salah satu uji  komparatif  non  parametris  yang  dilakukan  pada  dua  variabel  di  mana  skala
data kedua variabel adalah nominal. Apabila dari 2 variabel ada 1 variabel dengan skala  nominal  maka  dilakukan  uji  chi-kuadrat  dengan  merujuk  bahwa  harus
digunakan uji derajat yang terendah. Uji  chi-kuadrat  merupakan  uji  nonparametris  yang  paling  banyak
digunakan,  namun  perlu  diketahui  syarat-syarat  uji  ini  adalah:  frekuensi responden atau sampel yang  digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana
chi-kuadrat dapat digunakan: 1.  Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut Actual Count
F0 sebesar 0 Nol. 2.  Apabila  bentuk  tabel  kontingensi  2  x  2,  maka  tidak  boleh  ada  1  cell  saja
yang  memeliki  frekuensi  harapan  atau  disebut  juga  expected  count  Fh kurang dari 5.
3.  Apabila  bentuk  tabel  lebih  dari  2  x  2,  misal  2  x  3,  maka  jumlah  cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20.
Rumus  chi-kuadrat  sebenernya  tidak  hanya  ada  satu.  Apabila  tabel  kontingen bentuk 2 x 2, maka rumus yang digunakan adalah “Koreksi Yates”. Apabila tabel
kontingensi 2 x 2 seperti di atas, tetapi tidak memenuhi syarat seperti di atas, yaitu ada  cell  dengan  frekuensi  harapan  kurang  dari  5,  maka  rumus  harus  diganti
dengan rumus “Fisher Exact Test” statistikian.com, 2012. Beberapa jenis rumus yang terdapat pada uji chi-kuadrat diantaranya:
a.  Uji Chi-Kuadrat Pearson Pearson’s Chi-Square Test dan Contoh
Perhitungan Uji  chi-kuadrat  Pearson  dapat  digunakan  untuk  menguji  apakah  terdapat
hubungan  yang  signifikan  secara  statistika  di  antara  dua  variabel  kategori. Pada  uji  chi-kuadrat  Pearson  membandingkan  antara  frekuensi  pengamatan
Universitas Sumatera Utara
29 observerd frequency yang tersaji dalam tabel kontingensi dengan nilai-nilai
yang memenuhi hipotesis nol mengenai indenpedensi indenpendence. Penjumlahan  dilakukan  untuk  seluruh  cell  dalam  tebel  kontingensi.  Untuk
setiap  cell,  dikuadratkan  square  hasil  dari  selisih  antara  frekuensi pengamatan  dengan  frekuensi  harapan,  dan  kemudian  dibagi  dengan
frekuensi  harapan.  Uji  chi-kuadrat  Pearson  diperkenalkan  oleh  seorang statistikawan Inggris, yakni Karl Pearson sekitar tahun 1900.
b.  Uji Koreksi Yates
Rumus  Koreksi  Yates  merupakan  salah  satu  dari  beberapa  rumus  uji  chi- kuadrat.  Untuk  menggunakan  rumus  ini,  perlu  membuat  sebuah  tabel
kontingensi 2 x 2. Tabel kontingensi menyajikan jumlah subjek yang diamati dari seluruh kombinasi kejadian yang mungkin. Sebagai contoh diberikan dua
variabel  kategori,  yakni  variabel  jenis  kelamin  dan  variabel  hobi.  Dari variabel jenis kelamin memiliki dua kategori,  yakni laki-laki dan perempuan
sedangkan pada variabel hobi misalkan memiliki 2 kategori,  yakni membaca dan memasak. Pada tabel kontingensi menyajikan jumlah subjek yang diamati
untuk  seluruh  kombinasi  yang  mungkin  dari  dua  variabel  kategoti  tersebut. Berikut tabel kontingensinya.
Tabel 2.1 Kontingensi
Y Jenis Kelamin
Hobi Membaca
Memasak Laki-laki
A B
Perempuan C
D
Berikut rumus uji koreksi yates:
= 2.1
Universitas Sumatera Utara
30 di mana:
= Chi-Kuadrat n
= banyaknya sampel A,B,C dan D
= sel hasil persilangan dari dua variabel
Besarnya degreee of freedom df: df = k-1 b-1
2.2 di mana:
df  = degreee of freedom k  = kolom
b  = baris
Hipotesis H
: Tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas H
1
: Ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas
Kriteria penolakan H
uji Chi-Square sebesar hitung
1:5
= 3,841 atau
p_value  α 0,05.
c.
Uji Eksak Fisher Fisher’s Exact Test Uji Eksak Fisher merupakan uji eksak yang diturunkan oleh seorang bernama
Fisher, karenanya disebut Uji Eksak Fisher. Uji ini dilakukan untuk menguji signifikansi  hipotesis  komparatif  dua  sampel  independen.  Perbedaan  Uji
Fisher dengan Uji Chi Square adalah pada sifat kedua uji tersebut dan ukuran sampel  yang  diperlakukan.  Uji  Fisher  bersifat  eksak  sedangkan  Uji  Chi
Square  bersifat  pendekatan.  Uji  Chi  Square  dilakukan  pada  data  dengan sampel besar, sedangkan Uji Fisher dilakukan pada data dengan sampel kecil.
Data  yang  dapat  diuji  dengan  Uji  Fisher    ini  berbentuk  nominal  dengan ukuran  sampel  n  sekitar  40  atau  kurang,  dan  ada  sel-sel  berisikan  frekuensi
Universitas Sumatera Utara
31 diharapkan  kurang  dari  lima.  Perhitungan  uji  Fisher  sama  sekali  tidak
melibatkan  Chi-Square,  akan  tetapi  langsung  menggunakan  peluang  Prana Ugiana Gio  Elly Rosmaini, 2015.
d.  Likelihood Ratio Test