90
heteroskedestisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Prestasi Kerja berdasarkan masukan variabel Insentif dan
Disiplin.
4.4 Regresi Linear Berganda
Dalam hal ini model regresi diperlukan untuk melakukan pengujian hipotesis berdasarkan taksiran maupun untuk proses peramalan. Dengan
menggunakan alat bantu komputer melalui program SPSS, maka nilai regresi linear berganda dapat dilihat dalam Tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil uji regresi linear berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 Constant
2.305 4.045
Instentif .178
.074 Disiplin
.900 .042
a. Dependent Variable : Prestasi Kerja
Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b
1
variabel Insentif sebesar 0,178 nilai b
2
variabel disiplin sebesar 0,900 dan nilai konstanta a adalah 2,305 maka
diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Y=2,305+ 0,178X
1
+ 0,900X
2
+e
1. Konstanta a = 2,305 ini mempunyai arti bahwa apabila variabel Insentif dan
disiplin dianggap konstan maka variabel prestasi kerja Y pada PT. Shamrock Manufacturing Corporation Medan adalah sebesar 2,305
Universitas Sumatera Utara
91
2. Koefisien b1 X
1
= 0,178 berarti bahwa variabel Insentif mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi kerja pada PT. Shamrock
Manufacturing Corporation Medan. Apabila terjadi kenaikan variabel insentif sebesar 1 dengan menganggap faktor lain tetap, maka akan meningkatkan
pengaruh nilai prestasi kerja sebesar 0,178. 3.
Koefisien b2 X
2
= 0,900 berarti bahwa variabel disiplin mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi kerja pada PT. Shamrock
Manufacturing Corporation Medan. Apabila terjadi kenaikan variabel disiplin sebesar 1 dengan menganggap faktor lain tetap, maka akan meningkatkan
pengaruh nilai prestasi kerja sebesar 0,900.
4.5 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah :
Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika F hitung F tabel pada α = 5
Ho ditolak jika F hitung F tabel p ada α = 5
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
92
df Pembilang = k – 1
df Penyebut = n – k
Keterangan : n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 100 dan jumlah keseluruhan
variabel k adalah 4, sehingga diperoleh : 1.
df pembilang = 3 – 1 = 2
2. df penyebut = 100
– 3 = 97 Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS,
kemudi an akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5.
Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara simultan variabel independen tersebut Insentif dan Disiplin terhadap Prestasi Kerja
seperti ditunjukkan pada Tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Regresi untuk Uji F Simultan
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1189.680 2
594.840 234.904
.000
b
Residual 245.630
97 2.532
Total 1435.310
99 a. Dependent Variable: Prestasikerja
b. Predictors: Constant, Disiplin, Instentif
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 234.904 yang lebih besar dari Ftabel sebesar 3,09 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 5 artinya H0 ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari Insentif dan
Disiplin terhadap Prestasi Kerja.
Universitas Sumatera Utara
93
4.6 Uji Signifikan Parsial Uji Statistik t