Koefisien Determinasi R Pembahasan Hasil Penelitian

95 Disiplin mengindikasi bahwa semakin meningkat Disiplin yang dilakukan sebuah perusahaan maka semakin tinggi Prestasi Kerja perusahaan tersebut.

4.7 Koefisien Determinasi R

2 Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness of fit dari model regresi. Berdasarkan hasil output SPSS besarnya nilai adjusted R square dapat dilihat pada Tabel 4.17 sebagai berikut: Tabel 4.17 Uji Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .910 a .829 .825 1.59131 a. Predictors: Constant, Disiplin, Instentif Berdasarkan Tabel 4.17 dapat di interprestasikan sebagai berikut: 1. Nilai R sebesar 0,910, berarti hubungan antara Insentif X 1 dan Disiplin X 2 terhadap variabel Prestasi KerjaY, pada PT. Shamrock sebesar 91 artinya hubungannya sangat erat. 2. Adjusted R Square sebesar 0,825, berarti 82,5 variabel prestasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel Insentif dan disiplin sedangkan sisanya sebesar 18,5 dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model regresi. 3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standard deviasi sebesar 1.59131. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 96

4.8. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh insentif dan disiplin terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Shamrock Manufacturing Corporation, Tbk. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metode statistik, pada metode deskriptif diperoleh informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yaitu jenis kelamin dan usia atas pernyataan dalam kuesioner. Sedangkan pada metode statistik pengolahan data dilakukan dengan program SPSS.

1. Pengaruh insentif terhadap prestasi kerja

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudiansyah 2010, pemberian insentif berpengaruh positif dan signifikan. Insentif merupakan faktor pendorong eksternal yang mendorong motif yang positif, mengarahkan individu untuk bekerja lebih keras. Pentingnya insentif berasal dari kebutuhan bagi karyawan untuk diakui dan dihargai atas usaha nya. Keterampilan individu sendiri tidak cukup untuk membiarkan mereka bekerja dengan produktivitas yang tinggi kecuali ada sistem insentif yang mendorong motif internal mereka, dengan mengasumsikan bahwa uang dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja. Insentif dianggap salah satu faktor paling penting yang mendorong pekerja untuk melakukan upaya besar dan bekerja lebih efisien, hal ini sesuai dengan jawaban kuisioner “Besarnya bonus uang yang diterima memotivasi saya untuk Universitas Sumatera Utara