Uji multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

87 Tabel 4.11 One sampel Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual Normal Parameters a.b Most Extreme Differences N Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smimov Z Asyimp. Sig 2-tailed 100 .00 2.467 .104 .104 -.104 1.054 .216 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel 4.11 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,216 maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.

4.3.2 Uji multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation faktor VIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah apabila Tolerance Value, 0,1 sedangkan VIF 5 maka tidak terjadi multikolineritas. Berikut ini disajikan cara medeteksi Universitas Sumatera Utara 88 multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan varianace inflation factor VIF Tabel 4.12. Hasil Perhitungan VIF Coefficients a Model Correlations Colinarity Statistic Zero-order Partial Partial Tolerance VIF 1 Insentif Disiplin .420 .218 .104 .082 .370 .245 .897 .897 1.114 1.114 a. Dependent variable : prestasi kerja Berdasarkan tabel 4.12. di atas menunjukkan bahwa kedua variabel : 1. Nilai VIF dari nilai Insentif dan Disiplin lebih baik kecil atau dibawah 5 VIF5 yaitu 1,114, ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi. 2. Nilai Tolerance dari Insentif dan Disiplin lebih besar dari 0,1 yaitu 0,897 ini bearti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan output SPSS maka hasil uji Heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam tabel 4.13 sebagai berikut : Tabel 4.13. Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 6.050 4.282 1.413 .161 Insentif .135 .083 .074 1.621 .108 Disiplin .873 .045 .881 19.267 .088 a. Dependent Variable: prestasi kerja Universitas Sumatera Utara 89 Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam tabel 4.13. tersebut bahwa variabel bebas yaitu insentif dan disiplin menunjukkan hasil yang tidak signifikan yaitu terlihat dari probabilitas di atas tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi Heteroskedastisitas dalam varian kesalahan dan variabel insentif dan disiplin yang digunakan tidak mempengaruhi rendahnya . Untuk menentukan Heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik dalam maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik scatterplot yang ditunjukkan pada grafik scatterplot pada gambar 4.4 dibawah ini. Satterplot Dependent variable : Prestasi Kerja Grafik 4.4. Uji Heteroskedastisitas Pada Gambar 4.4 Grafik Scatter Plot terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol 0 pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi Universitas Sumatera Utara 90 heteroskedestisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Prestasi Kerja berdasarkan masukan variabel Insentif dan Disiplin.

4.4 Regresi Linear Berganda