PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2013 dan 2012 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
Figures are in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 45 -
x. Informasi Segmen
x. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan dan
penyajian laporan
keuangan konsolidasian. Segment information is prepared using the
accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial
statements.
PSAK No. 5 Revisi 2009 mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan
laporan internal komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada
pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam
segmen dan penilaian kinerja Grup. Sebaliknya,
standar terdahulu
mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen usaha dan geografis,
menggunakan pendekatan
risiko dan
pengembalian. PSAK No. 5 Revised 2009 requires
operating segments to be identified on the basis of internal reports about components
of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order
to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast,
the predecessor standard required the Group to identify two sets of segments
business and geographical, using a risks and returns approach.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
1. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis
untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban termasuk
pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama; 1. That engages in business activities
which it may earn revenue and incur expenses
including revenue
and expenses relating to the transaction with
other components of the same entity; 2.
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan
operasional untuk membuat keputusan tentang
sumber daya
yang dialokasikan pada segmen tersebut
dan menilai kinerjanya; dan 2. Whose operating results are reviewed
regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about
resources to be allocated to the segments and assess its performance;
and
3. Tersedia
informasi keuangan yang
dapat dipisahkan. 3. For which discrete financial information
is available. Informasi
yang dilaporkan
kepada pengambil keputusan operasional untuk
tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori
masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan
pada periode-periode terdahulu. Information reported to the chief operating
decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its
performance is more specifically focused on the category of each product, which is
similar to the business segment information reported in the prior period.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan
Asumsi Manajemen 3.
Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada
laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan
asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi
dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan
relevan. In the application of the Group’s accounting
policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management
is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of
assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and
assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be
relevant.
PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2013 dan 2012 Angka-angka dalam Jutaan Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk AND
ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
Figures are in millions of Rupiah, unless Otherwise Stated
- 46 - Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan
berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah
yang dilaporkan
serta pengungkapan
dalam laporan
keuangan konsolidasian.
Management believes
that the
following represent a summary of the significant estimates,
judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the
consolidated financial statements:
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The
following judgments
are made
by management in the process of applying the
Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in
the consolidated financial statements:
a. Mata Uang Fungsional
a. Functional Currency
Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan
ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut
adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari
negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan
harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana
dari aktivitas pendanaan dihasilkan. The functional currency of the Company
and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which
each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales
prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and
regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the
currency in which funds from financing activities are generated.
b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan b.
Classification of Financial Assets and
Financial Liabilities Grup menentukan klasifikasi aset dan
liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai
apakah aset
dan liabilitas
tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam
PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan
akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial
assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55.
Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance
with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.
c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset
Keuangan c.
Allowance for Impairment of Financial
Assets Cadangan
kerugian penurunan
nilai pinjaman yang diberikan dan piutang
dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen
adalah memadai
untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya
aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian,
Grup secara spesifik menelaah apakah telah
terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai
tidak tertagih. Allowance
for impairment
losses is maintained at a level considered adequate
to provide for potentially uncollectible receivables.
The Group
assesses specifically at each consolidated statement
of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset
is impaired uncollectible.