Pajak Penghasilan Income Tax
PT SMARTFREN TELECOM Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2013 dan 2012 Angka-angka Disajikan dalam Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT SMARTFREN TELECOM Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated
- 46 - c.
Komitmen Sewa c. Lease Commitments
Komitmen sewa operasi – Grup sebagai lessee
Operating lease commitments – the Group as lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup
menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak
menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-
aset tersebut. The Group has entered into various lease
agreements for commercial spaces. The Group has determined that those are
operating leases since the Group does not bear substantially all the significant risks and
rewards of ownership of the related assets.
Komitmen sewa operasi – Grup sebagai lessor
Operating lease commitments – the Group as lessor
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup
menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung
secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset
tersebut. The Group has entered into various
commercial lease agreements. The Group has determined that those are operating
lease since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of
ownership of the related assets.
Komitmen sewa pembiayaan – Grup sebagai lessee
Finance lease commitments – the Group as Lessee
Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa mesin dan peralatan. Grup
menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut
memberikan opsi beli pada akhir masa sewa dan Grup menanggung secara
signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.
The Group has entered into commercial machineries and equipment leases. The
Group has determined that these are finance leases since it has been granted
options to purchase at the end of the lease term and it bears substantially all the
significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.
d. Pajak Penghasilan
d. Income Taxes Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan
untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat banyak transaksi
dan perhitungan yang mengakibatkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak
penghasilan. Grup memiliki akumulasi rugi fiskal dan mengakui aset pajak tangguhan
atas rugi fiskal tersebut. Jika hasil pemeriksaan pajak mungkin berbeda
dengan jumlah yang sebelumnya telah diestimasi, maka selisih tersebut akan
berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode
dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi. Significant judgment is required in
determining the provision for income taxes. There are many transactions and
calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. The Group has
accumulated fiscal loss and recognized deffered tax asset on those fiscal loss. The
final tax outcome of the tax audit is different from the amounts that were initially
estimated, such differences will have an impact on the current and deferred income
tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
PT SMARTFREN TELECOM Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2013 dan 2012 Angka-angka Disajikan dalam Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT SMARTFREN TELECOM Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated
- 47 -
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai estimasi ketidakpastian di masa datang dan sumber utama estimasi
tersebut pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang menyebabkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahunperiode buku
selanjutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai
perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di
luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at
the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group
based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated
financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future
developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the
control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas
Keuangan a. Fair Value of Financial Assets and
Financial Liabilities Prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu
pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan
pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan
ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi seperti nilai tukar, suku
bunga, sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi
berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial
assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates.
Significant component of fair value measurement is determined based on
objective evidence derived from diversification i.e. foreign exchange,
interest rate, while timing and amount of changes in fair value might differ due to
different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 24.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 24.
b. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
b. Allowance for Decline in Value
Grup membentuk cadangan kerugian penurunan nilai persediaan berdasarkan
estimasi bahwa tidak terdapat penggunaan masa depan dari persediaan tersebut, atau
terdapat kemungkinan persediaan tersebut menjadi usang. Manajemen berkeyakinan
bahwa asumsi-asumsi yang digunakan dalam estimasi cadangan kerugian
penurunan nilai persediaan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah tepat dan
wajar, namun demikian, perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut
dapat berdampak signifikan terhadap nilai tercatat persediaan dan jumlah beban
penyisihan penurunan nilai persediaan, yang akhirnya akan berdampak pada hasil
operasi Grup. The Group provides allowance for decline
in value of inventories based on its estimation that there will be no future
usage of such inventories or such inventories will be slow moving in the
future. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the
allowance for decline in the value of inventories reflected in the consolidated
financial statements are appropriate and reasonable, significant changes in these
assumptions may materially affect the assessment of the carrying value of the
inventories and provision for decline in value of inventories, which ultimately
impact the result of the Group’s operations.