Utang Usaha Financial Report | Smartfren
PT SMARTFREN TELECOM Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2013 dan 2012 Angka-angka Disajikan dalam Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT SMARTFREN TELECOM Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated
- 71 -
Fasilitas Kredit Pembelian Fase II Buyer’s Credit Facility Phase II
Pada tanggal 29 Juni 2011, PT Smart Telecom Smartel, entitas anak, menandatangani
Perjanjian Fasilitas Kredit Pembelian Fase II sebesar US 350.000.000 dimana Smartel
sebagai peminjam, China Development Bank Corporation sebagai pemberi pinjaman, arranger
dan agen, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai agen sekuritas. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2013, Smartel telah melakukan penarikan sebesar US 300.258.147 atau setara
dengan Rp 2.765.445.783.792. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai belanja
modal Smartel. Pinjaman ini dibayar dengan sebelas 11 kali cicilan semesteran dengan
masa tenggang waktu tiga puluh enam 36 bulan atas pembayaran pokok dan akan jatuh
tempo ditahun 2019. On June 29, 2011, the Buyer’s Credit Facility
Phase II Agreement amounting to US 350,000,000 has been signed by PT Smart
Telecom Smartel, a subsidiary, as borrower, China Development Bank Corporation, as
lender, arranger and agent, and PT Bank Danamon Indonesia Tbk as security agent. As of
December 31, 2013, Smartel made drawdowns totaling to US 300,258,147 or equivalent
to Rp 2,765,445,783,792. The loan proceeds were used to finance Smartel’s capital
expenditures. The loan is payable in eleven 11 semi-annual installments with thirty six 36
months grace period on principal repayment and will be due in 2019.
Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga LIBOR enam bulan ditambah margin 3,5 dan jatuh
tempo setiap tanggal 20 Mei dan 20 Nopember setiap tahunnya, kecuali untuk pembayaran
pokok dan bunga terakhir akan jatuh tempo tanggal 29 Juni 2019. Tingkat bunga efektif rata-
rata pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 3,89 dan 4,21.
The loan bears interest at six-month LIBOR rate plus margin of 3.5 and payable every May 20
and November 20 of each year, except for the last principal repayment and interest payment
that will be due on June 29, 2019. The average effective interest rate in 2013 and 2012 is 3.89
and 4.21, respectively.
Fasilitas Kredit Pembelian Fase I Buyer’s Credit Facility Phase I
Pada tanggal 28 Desember 2006, PT Smart Telecom Smartel, Entitas anak,
menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Pembelian sebesar US 300.000.000 dimana
Smartel sebagai peminjam, PT Prima Mas Abadi dan PT Global Nusa Data sebagai co-obligor,
China Development Bank Corporation sebagai pemberi pinjaman, dan PT Bank Danamon
Indonesia Tbk sebagai agen sekuritas. Sampai dengan tanggal 31 December 2013, jumlah
penarikan pinjaman adalah sebesar
US 299.847.962 atau setara dengan Rp 2.944.264.218.329. Pinjaman ini digunakan
untuk membiayai belanja modal Smartel. Pinjaman ini dibayar dengan 12 kali cicilan
semesteran dengan tenggang waktu dua puluh delatan 28 bulan atas pembayaran pokok dan
akan jatuh tempo pada 2014. On December 28, 2006, the Buyer’s Credit
Facility Phase I Agreement amounting to US 300,000,000 has been signed by PT Smart
Telecom Smartel, a subsidiary, as borrower, PT Prima Mas Abadi and PT Global Nusa Data
as co-obligor, China Development Bank Corporation as lender, and PT Bank Danamon
Indonesia Tbk as security agent. As of December 31, 2013, the total drawdowns
amounted to US 299,847,962 or equivalent to Rp 2,944,264,218,329. The loan proceeds
were used to finance Smartel’s capital expenditures. The loan is payable in twelve 12
semi-annual installments with twenty eight 28 months grace period on principal repayment and
will be due in 2014.
Pembayaran total pokok pinjaman sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar US 254.870.760 atau setara dengan Rp 2.413.371.231.257 dan
US 194.901.171 atau setara dengan Rp 1.799.043.288.806, sehingga saldo terutang
per 31 Desember 2013 dan 2012 menjadi masing-masing sebesar US 44.977.202 atau
setara dengan Rp 548.227.110.181 dan
US 104.946.791 atau setara dengan Rp 1.014.835.468.777.
Payment of loan principal totaled to US 254,870,760 or equivalent to
Rp 2,413,371,231,257 and US 194,901,171 or equivalent to Rp 1,799,043,288,806 as of
December 31, 2013 and 2012, respectively, thus the outstanding loan payable as of
December 31, 2013 and 2012, amounted to US 44,977,202 or equivalent
Rp 548,227,110,181 and US 104,946,791 or equivalent Rp 1,014,835,468,777, respectively.
PT SMARTFREN TELECOM Tbk DAN ENTITAS ANAK
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2013 dan 2012 Angka-angka Disajikan dalam Rupiah,
kecuali Dinyatakan Lain PT SMARTFREN TELECOM Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
Figures are Presented in Rupiah, unless Otherwise Stated
- 72 - Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga LIBOR
enam bulan ditambah margin 1,7 dan jatuh tempo setiap tanggal 20 Mei dan 20 Nopember
setiap tahunnya. Tingkat bunga efektif rata-rata pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing
sebesar 2,09 dan 2,44. The loan bears interest at six-month LIBOR rate
plus margin of 1.7 and payable every May 20 and November 20 of each year. The average
effective interest rate in 2013 and 2012 is 2.09 and 2.44, respectively.
Bunga yang dibebankan atas kedua pinjaman diatas pada laporan rugi komprehensif
konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
masing-masing sebesar US 1.763.513 atau setara dengan Rp 20.710.324.975 dan
US 1.603.819 atau setara dengan Rp 16.030.071.398 Catatan 34.
Portion of interest expense charged, for the two loans above, to consolidated statement of
comprehensive loss amounted to US 1,763,513 or equivalent to Rp 20,710,324,975 and
US 1,603,819 or equivalent to Rp 16,030,071,398 for the years ended
December 31, 2013 and 2012, respectively Note 34.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, biaya transaksi yang tidak di amortisasi
masing-masing sebesar US 3.414.402 atau setara dengan Rp 41.618.143.570 dan
US 2,763,262 atau setara dengan Rp 26.720.742.106.
As of December 31, 2013 and 2012, the unamortized transaction cost amounted to
US 3,414,402 or equivalent to Rp 41,618,143,570 and US 2,763.262 or
equivalent to Rp 26,720,742,106, respectively.
Kedua pinjaman ini dijamin dengan saham PT Smart Telecom yang dimiliki oleh
Perusahaan, saham Perusahaan yang dimiliki oleh PT Global Nusa Data, PT Bali Media
Telekomunikasi dan PT Wahana Inti Nusantara, akta fidusiari pengalihan seluruh aset yang dibeli
dari pinjaman ini, piutang usaha, persediaan, seluruh kas Entitas anak, saham PT Dian
Swastatika Sentosa Tbk DSS, Golden Agri Resources Ltd, Sinar Mas Land Ltd dan
corporate guarantee dari PT Sinar Mas Tunggal. The two loans are secured by pledge of shares
of PT Smart Telecom owned by the Company, Company’s shares owned by PT Global Nusa
Data, PT Bali Media Telekomunikasi, and PT Wahana Inti Nusantara, deed of fiduciary
transfer for all assets purchased from this loan, trade accounts receivable, inventories,
assignment of all the subsidiary’s cash, shares of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk DSS,
Golden Agri Resources Ltd, Sinar Mas Land Ltd and corporate guarantee from PT Sinar Mas
Tunggal.
Smartel harus memperoleh persetujuan dari CDB apabila hendak menjaminkan asetnya,
melakukan restrukturisasi perusahaan, merger, de-merger, akuisisi, melakukan perubahan bisnis
perusahaan dan melakukan investasi pada suatu aset yang tidak sesuai dengan proyek. Terdapat
persyaratan pendahuluan bagi Smartel untuk menjual, mengalihkan dan melepaskan aset
perusahaan, termasuk transaksi dengan pihak berelasi, mendistribusikan dividen, menukar
modal saham atau menerbitkan saham baru kepada pihak lain.
Smartel shall receive prior consent from CDB to pledge any security over its assets, make
corporate restructuring, merger, de-merger, acquisition, change its business and make
investments in any assets which are not necessary for the project. Smartel has certain
pre-condition to sell, transfer, dispose its assets, carry out related party transactions, make
dividend distribution, redeem its share capital or issue new shares to other parties.