Teori Merek Teknik Sampling

3.3. Teori Merek

Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semua itu, yang ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa suatu penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari pesaing. Kotler, 2000. Suatu merek produk dikatakan sukses jika merek tersebut memiliki keuntungan bersaing yang dijaga sepanjang waktu sehingga tidak dapat ditiru oleh pesaing sustainable competitive advantage. Memilih suatu nama merek untuk sebuah produk sangat penting dari segi promosi karena nama merek mengkomunikasikan atribut dan arti. Para pemasar selalu berupaya mencari namamerek yang dapat mengkomunikasikan konsep produk dan membantu memposisikan produk di benak konsumen. Konsumen mungkin mengidentifikasi produk secara berbeda berdasarkan merek. Di samping itu, konsumen juga mempelajari tentang merek melalui pengalamannya di masa lalu dan melalui program pemasaran merek itu. Mereka mengidentifikasi bagaimana merek memuaskan kebutuhannya. Dalam strategi penetapan merek, terdapat istilah brand equity yaitu aset yang tidak terlihat yang melekat pada nilai tambah atau kebaikan yang dihasilkan dari citra yang baik, kesan yang berbeda, danatau kekuatan nama perusahaan, nama merek, atau merek dagang di mata konsumen Belch, 2007.

3.4. Teknik Sampling

Menurut H.Mustafa 2000, teknik pengambilan sampel ada dua, yakni: 1. Sampel acak random samplingprobability sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara acak yang hanya dapat dilaksanakan apabila Universitas Sumatera Utara elemen populasi bersifat homogen, maksudnya semua elemen tersebut memiliki kesempatan terpilih yang sama dalam populasi. Misalnya besar populasi adalah N, sedang unsur dalam sampel sample size adalah n, maka besarnya kesempatan bagi tiap satuan elementer untuk terpilih dalam sampel adalah N n . Terdapat beberapa teknik Random Sampling, antara lain: a. Simple Random Sampling Teknik pengambilan sampel dengan Simple Random Sampling sangatlah sederhana. Sampel yang diambil secara random, yaitu setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara yang umum dipakai adalah dengan mempergunakan tabel random, atau dapat juga dipergunakan cara undian. b. Systematic Random Sampling Teknik ini hampir sama seperti Simple Random Sampling, khususnya pada saat pengambilan sampel pertama yang dipilih secara acak. Namun, sampel selanjutnya dipilih secara sistematis sesuai dengan interval k, dimana: n N k = . c. Stratified Random Sampling Dalam teknik ini, sampel yang akan dipelajari mula-mula dibagi-bagi ke dalam lapisan-lapisan atau strata yang relatif homogen, sehingga keragaman dalam lapisan atau stratum lebih kecil daripada keragaman antar lapisan atau antar stratum. Dengan kata lain Stratified Random Sampling adalah suatu sampel yang diperoleh melalui pemisahan unit-unit populasi ke dalam kelompok yang tidak bersifat tumpang-tindih, di mana kelompok-kelompok Universitas Sumatera Utara ini disebut sebagai strata atau lapisan-lapisan, dan kemudian dipilih sampel acak sederhana dari setiap stratum atau lapisan. d. Cluster Sampling Pengambilan sampel dengan cara ini hampir sama dengan stratified random sampling, bedanya pada cluster sampling penentuan pengelompokan berdasarkan geograpycal, misalnya atas dasar daerah. Kemudian dari tiap sampel secara random dan dapat pula secara proporsional dilakukan pengambilan sampel yang dibutuhkan. e. Multi Stage Sampling Sesuai dengan namanya, Multi Stage Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang menggabungkan dua teknik sampling yang dilakukan secara bertahap, bisa saja pertama dilakukan Stratified Sampling kemudian diikuti dengan Cluster Sampling, ataupun sebaliknya. 2. Sampel tidak acak non-random samplingnonprobability sampling Non-Random Sampling berbeda dengan Random Sampling. Jenis teknik sampling ini tidak dipilih secara acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Pengambilan sampel secara tidak acak ini terdiri atas: a. Accidental Sampling Dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling atau captive sample. b. Purposive Sampling Dalam sampling tipe ini pemilihan satuan sampling dilakukan atas dasar pertimbangan sekelompok pakar di bidang yang sedang diteliti. Misalnya, peneliti akan menyusun IBH Indeks Biaya Hidup, untuk mengetahui hubungan antara biaya yang dikeluarkan untuk hidup sehari-hari mobil, kulkas, garam dan lain-lain, maka diperlukan pakar ekonomi. c. Quota Sampling Sampel yang diambil adalah sekelompok anggota populasi yang mempunyai karakteristik yang sama, dari tiap golongan diambil dengan cara sebanding dari jumlah keseluruhan. Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja. Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60 dan perempuan 40 . Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30 orang pegawai dari kedua jenis kelamin tadi maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang sedangkan pegawai perempuan 12 orang. d. Snowball Sampling Teknik pengambilan sampel yang memilih sampel secara berantai, dari ukuran kecil sampai dengan ukuran besar. Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui pandangan kaum lesbian terhadap lembaga perkawinan. Peneliti cukup mencari satu orang wanita lesbian dan kemudian melakukan Universitas Sumatera Utara wawancara. Setelah selesai, peneliti tadi minta kepada wanita lesbian tersebut untuk bisa mewawancarai teman lesbian lainnya. Teknik-teknik sampling yang telah dijelaskan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan penggunaannya, situasi yang berbeda membutuhkan teknik sampling yang berbeda pula.

3.5. Uji Validitas

Dokumen yang terkait

Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap Kartu Prabayar GSM dengan Metode Konjoin Full-Profile (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

14 106 67

Analisis Peta Positioning Merek Handphone Qwerty Di Kalangan Mahasiswa USU Dengan Metode Attribute Rating Dan Correspondence Analysis

0 33 122

Analisis Pembelian Kartu Seluler GSM Dan Three Pada Konsumen Di Pajak USU

0 31 110

Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

6 23 79

ANALISIS PENGARUH POSITIONING BY ATTRIBUTE DAN POSITIONING BY BENEFITS TERHADAP ANALISIS PENGARUH POSITIONING BY ATTRIBUTE DAN POSITIONING BY BENEFITS TERHADAP BRAND IMAGE KONSUMEN PRODUK INDOMIE.

1 1 17

Analisis Persaingan Dengan Metode Peta Posisi Correspondence Analysis (Studi Kasus Di Toserba "X" Cabang Setrasari, Bandung).

0 0 93

Attribute Perception Mapping Services Domestic Airlines Using Correspondence Analysis.

0 0 9

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Singkat Kartu Prabayar GSM (Global System for Mobile) - Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap Kartu Prabayar GSM dengan Metode Konjoin Full-Profile (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

0 0 16

ANALISIS PETA POSITIONINGPRODUK KARTU GSM DI KALANGAN MAHASISWAUNIVERSITAS TEUKU UMAR DENGANMETODE ATTRIBUTE RATING DAN CORRESPONDENCE ANALYSIS - Repository utu

0 0 78

ANALISIS PETA POSITIONINGPRODUK KARTU GSMDI KALANGAN MAHASISWAUNIVERSITAS TEUKU UMARDENGAN METODE ATTRIBUTE RATING DAN CORRESPONDENCE ANALYSIS - Repository utu

0 0 38