Teori Produk TINJAUAN PUSTAKA

4. Doubtful positioning Konsumen merasa sulit untuk percaya atas pernyataan suatu merek karena aspek fitur-fitur produk tersebut meragukan, termasuk harga atau perusahaannya.

3.2. Teori Produk

Produk dapat didefinisikan sebagai sekumpulan atribut yang secara fisik, psikologis, dan simbolik dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Suatu produk tidak hanya sebuah objek fisik, tetapi produk adalah sekumpulan manfaat atau nilai yang dapat memuaskan konsumen Keegan, 2002. Produk juga meliputi kemasan, garansi, layanan purna jual, merek, nama baik perusahaan, dan nilai kepuasan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Menurut Kotler 2000, dalam merencanakan penawaran ke pasar, pemasar perlu memikiran lima tingkatan produk Gambar 2.1. Masing-masing tingkatan produk akan membentuk hierarki nilai pelanggan customer value hierarchy. Adapun tingkatan produk tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tingkat yang paling mendasar adalah manfaat inti core benefit, yaitu layanan atau manfaat yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Misalnya seorang tamu hotel membeli istirahat atau tidur. Universitas Sumatera Utara 2. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti ke dalam bentuk produk dasar basis product. Contohnya kamar hotel meliputi tempat tidur dan kamar mandi. 3. Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan produk yang diharapkan expected product, yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk. Contohnya tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang nyaman dan kamar yang bersih. 4. Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan augmented product yang melampaui harapan konsumen. 5. Pada tingkat kelima, terdapat calon produk potential product yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau jasa pada masa mendatang. Gambar 2.1. Tingkatan Produk Universitas Sumatera Utara Menurut Kotler 2000, klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Jika ditinjau dari aspek daya tahan dan wujudnya, terdapat dua macam barang, yaitu: 1. Barang tidak tahan lama Nondurable Goods Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya: sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam. 2. Barang tahan lama Durable Goods Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih. Contohnya: TV, lemari es, mobil, dan komputer. 3. Jasa Services Produk yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis pemakaiannya. Contoh: jasa pemotongan rambut di salon. Selain berdasarkan daya tahannya, produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan penggunanya, yaitu: 1. Barang konsumen Customer Goods adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri individu dan rumah tangga, bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu: a. Convenience goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi sering beli, dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum sangat kecil dalam Universitas Sumatera Utara pembandingan dan pembeliannya. Contohnya sabun, pasta gigi, baterai, makanan, minuman, majalah, surat kabar, payung dan jas hujan. b. Shopping goods adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing-masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga TV, mesin cuci tape recorder, furniture mebel, pakaian. c. Specialty goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya adalah barang- barang mewah dengan merek dan model spesifik. d. Unsought goods merupakan barang-barang yang diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terfikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, tanah kuburan. 2. Barang industri Industrial Goods adalah barang yang diperlukan dalam proses produksi suatu industri. Umumnya barang industri dapat diklasifikasikan atas tiga jenis yaitu: a. Bahan baku dan suku cadang materials and parts adalah barang-barang yang seluruhnya masuk ke produk produsen. b. Barang modal capital items adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan dan pengelolaan produk jadi. c. Pasokan dan layanan bisnis supplies and business service adalah barang dan jasa yang berumur pendek yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Universitas Sumatera Utara

3.3. Teori Merek

Dokumen yang terkait

Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap Kartu Prabayar GSM dengan Metode Konjoin Full-Profile (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

14 106 67

Analisis Peta Positioning Merek Handphone Qwerty Di Kalangan Mahasiswa USU Dengan Metode Attribute Rating Dan Correspondence Analysis

0 33 122

Analisis Pembelian Kartu Seluler GSM Dan Three Pada Konsumen Di Pajak USU

0 31 110

Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

6 23 79

ANALISIS PENGARUH POSITIONING BY ATTRIBUTE DAN POSITIONING BY BENEFITS TERHADAP ANALISIS PENGARUH POSITIONING BY ATTRIBUTE DAN POSITIONING BY BENEFITS TERHADAP BRAND IMAGE KONSUMEN PRODUK INDOMIE.

1 1 17

Analisis Persaingan Dengan Metode Peta Posisi Correspondence Analysis (Studi Kasus Di Toserba "X" Cabang Setrasari, Bandung).

0 0 93

Attribute Perception Mapping Services Domestic Airlines Using Correspondence Analysis.

0 0 9

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Singkat Kartu Prabayar GSM (Global System for Mobile) - Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap Kartu Prabayar GSM dengan Metode Konjoin Full-Profile (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

0 0 16

ANALISIS PETA POSITIONINGPRODUK KARTU GSM DI KALANGAN MAHASISWAUNIVERSITAS TEUKU UMAR DENGANMETODE ATTRIBUTE RATING DAN CORRESPONDENCE ANALYSIS - Repository utu

0 0 78

ANALISIS PETA POSITIONINGPRODUK KARTU GSMDI KALANGAN MAHASISWAUNIVERSITAS TEUKU UMARDENGAN METODE ATTRIBUTE RATING DAN CORRESPONDENCE ANALYSIS - Repository utu

0 0 38