Belajar dan Pembelajaran LANDASAN TEORI
Menurut Gardner Suparno, 2003 logis matematis mempunyai ciri-ciri antara lain :
1. Menghitung problem aritmatika dengan cepat
2. Menikmati penggunaan bahasa komputer atau program logika
3. Suka menanyakan pertanyaan logis
4. Menjelaskan masalah secara logis
5. Merancang eksperimen untuk menguji hal
– hal yang tidak dimengerti 6.
Mudah memahami sebab akibat Kekurangan kecerdasan logis matematis mengakibatkan sejumlah
besar problema individu dan budaya. Tanpa kepekaan terhadap bilangan, seseorang kemungkinan besar tertipu oleh harapan
– harapan tidak realistis akan memenangkan sebuah undian atau membuat keputusan keuangan yang
keliru, dia juga cenderung gagal dalam berbagai tugas yang memerlukan matematika praktis.
Menurut Gardner Suparno, 2003 ada kaitan antara kecerdasan matematik dan kecerdasan linguistik. Pada kemampuan matematika, anak
menganalisa atau menjabarkan alasan logis, serta kemampuan mengkonstruksi solusi dari persoalan yang timbul. Kecerdasan linguistik diperlukan untuk
mengurutkan dan menjabarkannya dalam bentuk bahasa. Ciri-ciri siswa dengan kecerdasan Logika-Matematika di antaranya :
1. Biasanya mempunyai kemampuan yang baik dalam bidang matematika
dan sistem-sistem logika lain yang rumit.
2. Mereka menggunakan penalaran dan logika serta angka angka dengan
baik. 3.
Mereka berpikir secara konseptual dalam kerangka pola pola angka dan mampu membuat hubungan hubungan antara berbagai ragam informasi
yang didapat. 4.
Mereka selalu ada rasa ingin tahu tentang dunia di sekeliling mereka dan selalu menanyakan banyak hal serta mau mengerjakan eksperimentasi.
5. Selalu mempermasalahkan dan menanyakan kejadian-kejadian yang ada,
sehingga tak jarang mereka agak tak disukai atau membosankan karena terlalu banyak bertanya.
Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat belajar khas jika dibandingkan dengan ilmu yang lain. Kegiatan pembelajaran
matematika sebaiknya tidak disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain, karena
setiap siswa
yang belajar
matematika itu
berbeda-beda kemampuannya. Maka kegiatan pembelajaran matematika haruslah diatur
sekaligus memperhatikan kemampuan siswa. Salah satu aspek dalam matematika adalah berhitung. Berhitung pada matematika terdapat dihampir
sebagian besar cabang matematika seperti aljabar, geometri, dan statistika. Menurut Aisyah, dkk 2007: 5-6 kemampuan hitung mengungkapkan
bagaimana seseorang memahami ide-ide yang diekspresikan dalam bentuk angka-angka dan bagaimana jenisnya seseorang dapat berpikir serta menalar
angka-angka. Kemampuan hitung merupakan salah satu kemampuan yang
penting dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan bahwa dalam semua aktivitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan hitung.
Menurut Slameto 2007: 14 kemampuan numerik mencakup kemampuan standar tantang bilangan, kemampuan hitung yang mengandung
penalaran dan keterampilan aljabar. Kemampuan mengoperasikan bilangan meliputi operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Kemampuan hitung dalam penilitian ini mengenai kemampuan numerik siswa, karena numerik adalah kemampuan hitung menghitung dengan
bilangan-bilangan. Kemampuan ini dapat menunjang cara berpikir yang cepat, tepat dan cermat yang sangat mendukung ketrampilan siswa dalam memahami
simbol-simbol dalam matematika. Jadi kemampuan hitung adalah kemampuan untuk menalar dan mengoperasikan bilangan-bilangan dengan cepat dan tepat.